chapter 23

Ali's pov

Aku menatap langit-langit putih rumah sakit , tersenyum tipis mengingat aku yang dulu bukan lah aku yang sekarang , dulu hidupku bebas bisa berbuat apa saja , tapi kini tidak aku nemiliki tanggung jawab yang harus ku pikul .

Disatu sisi aku merasa bahagia tapi disisi lain aku merasa sedih aku tak bisa mengambil cuti terlalu lama tak bisa menikmati masa-masa pengantin baru .aku menghela nafas kasar hidup ini ada susah dan senang selain aku bahagia aku juga harus nencarikan pendonor jantung yang dengan baik hati menberikan jantungnya kepada prilly.

Drrrttttt.....

Bunyi ponsel ku membuyarkan lamunanku segera ku angkat ponsel ku dan melihat nama yang tertera di layar ponselku.

Bayu calling.....

Segera ku geser tombol hijau itu "hallo?"

"..........."

"Lo serius bay?"

"..........."

"Ok , gue bakal kabarin kabar baik ini ke prilly , soal berangkatnya mungkin lusa gue bakal langsung kesana"

"..........."

"Ok, thanks bro!"

Senyum ku mengembang aku harus segera memberi tahukan kabar gembira ini kepada istri tercinta ku prilly , prilly abang ganteng mu segera datang..!!

Aku mengambil jas dokterku keluar dari rumah sakit dengan terburu-buru sungguh saat ini aku sangat tidak sabar memberi tahukan kebahagiaan ini kepada istri tercinta ku.

Aku melajukan mobilku kerumah , setelah perjalanan yang tidak terlalu lama aku memasuki rumah baru yang memang hadiah pernikahan ku dengan prilly .

Aku mencari keberadaan prilly di setiap penjuru rumah tapi tak ku dapatkan dirinya hingga ku dengar lantunan musik yang merdu yang aku rasa berasal dari suara istri ku.

"Ooo...bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di..dalan hatiku....."

Aku memandang punggung istri ku jari-jari munyilnya dengan lincah memetikkan gitar mulutnya asik bernyanyi dalam kesedihan matanya berbinar seperti menahan tangis.

Aku segera berlari memeluknya , hingga membuatnya kaget sedetik kemudian dia membalas pelukan ku hangat.

"Kamu merindukan ibumu love..?" Aku mencium daun telinganya beralih mencium pipi chubbynya itu dia tak berhenti menggeliat kegelian .

Prilly menarik wajah ku mencium bibir ku sekilas , aku memanyunkan bibir ku kesal baru saja aku akan menikmati ciumannya dia sudah menariknya duluan.

Prilly terkikik geli mengusap pipi ku dengan tangan kirinya" aku rindu bangettt sama mama love... ntah kenapa pengen aja peluk mama "

Aku membalas mengusap pipinya lemebut " aku tau , besok kita kekuburan mama ya " usulku yang di jawab anggukan lucu olehnya.

"Oia lovee tumben kamu pulang cepet kenapa?" Aku tak menjawab pertanyaannya memilih berbaring dipaha mulusnya memainkan rambut halus yang mulai panjang itu.

Ku lihat prilly mengerucutkan bibirnya lucu aku tertawa melihat reaksi lucunya " aku punya hadiah lo buat kamu love "

Dia memasang tampang polosnya seakan bertanya hadiah apa itu aku tersenyum mengusap pipinya "nanti aku kasih tau pas waktunya sayang "ucapku tersenyum.

Prilly menghela nafasnya gusar " yaudah besok aku ada pasien aku lohh yang harus aku cek kesehatannya boleh kan ?" Aku mengangguk setuju bagaimana juga ini demi nyawa orang aku juga tak bisa melarang niat istriku menyembuhkan orang karna profesiku dan dirinya sama .

"Kita masuk yuk love di luar dingin mau maghrib soalnya " aku mengangguk berdiri dari tidur ku mengangkat tubuh munyil istriku .

"Aaaaaa lovee turuninn!!!" Pekiknya memeluk leherku ketakutan aku hanya tertawa melihat ekspresi lucunya itu.

#############

Maaf segini dulu ya updetnya pusing mau nulis apa wkkwwk lagi gak ada ide buat nulis :D

Muahh love youu

Happy wekend semua :)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top