chapter 22

Prilly's pov

Hari ini adalah hari yang sangat aku nantikan hari dimana aku ajan resmi menjadi istri ali dokter tampan pencuri hatiku, aku sudah siap dengan baju gaun pengantin yang memang di desain khusus untukku . Terkadang jika aku melihat kekaca apa ini aku? Aku selalu merasa tak percaya diri bagaimana jika bedakku luntur ? Ckck

"Tak perlu cemas sayang kamu sudah cantik " bisik tante rina aku hanya mengangguk pelan menarik nafas dalam-dalam dalam hati aku berdo'a semoga acara pernikahan ku berjalan dengan lancar.

"Prilly sudah siap?" Tanya papa dari balik pintu , aku mengangguk pelan berjalan anggun menuruni tangga .

Keringat dingin mulai bercucuran di kening ku , ku lihat kearah ali dia memasang senyum manisnya .

Setelah aku sampai duduk disampingnya ali masih setia dengan senyuman yang menghiasi wajahnya , apa dia tak gugup? Bodoh jika aku bertanya begitu setiap manusia akan gugup jika melewati saat-saat tegang ini.

Dengan lantang dan keras ali membaca dengan satu tarikan nafas "SAH!" Aku menghela nafas lega akhirnya resmi sudaha aku menjadi istri dan melepas masa lajang ku pengapdianku bukan lagi pada papa tetapi pada suami ku sendiri tangis haru ku rasakan .

Ali mengusap pipi ku lembut kemudian tersenyum , aku mengambil tangannya kemudian menciumnya begitu juga dengan ali dia mengecup singkat dahi ku lembut.

Riuh tepuk tangan menggema di seluruh ruangan. Setelah acara ijab khabul kini saatnya acara sesi foto aku harus berfoto bersama keluarga ku dan keluarga ali.

Setelah lama akhirnya kini semua telah pulang tinggal menunggu acara resepsi yang akan diadakan besok.

Ali mengusap pipi ku lembut "cape love?"tanya ali masih sibuk mengusap pipi ku.

Aku mengangguk sambil memanyunkan bibirku " kalau capek ke kamar aja prill " aku menoleh bersamaan dengan ali.

"Vani?!!"pekikku histeris segera memeluknya erat .

"Hihihi sahabat gue udah kawin nihh " ucapnya mengelus punggungku lembut aku mengangguk dalam pelukannya.

"Lo jahat katanya gak bisa datang ada keperluan mendadak di singapura " aku memanyunkan bibir ku kesal satu jam sebelum acara vani memang menelpon ku memberi tahu kalau dia tak bisa hadir tentu aku sangat sedih sahabat baikku rak ada di saat hari yang sangat bersejarah bagi ku.

"Hahaha maaf prill aku cuma mau kasih kejutan aja " ucapnya dengan disertai tawaan mengejek.

"Truss milla mana ?" Tanya ku sambil celingak celinguk mencari keberadaan sahavatku yang satu lagi.

"Nah itu dia milla yang sebenarnya kagak bisa datang jadi dia nitip ini kado buat lo sama ali"vani menyerahkan bungkus kado bewarna hijau muda itu aku menerimanya dengan senang hati.

"Yaudah gue balik ya " aku memanyunkan bibirku kesal " cepat akat sih lo!"

Dia tertawa kemudian mencium pipi ku singkat " gue kan harus kerja lagi beda ama lo yang harus kerja diranjang " cibirnya kemudian berlari menjauh.

Aku masih terdiam mencerna maksud ucapan vani lama aku terdiam akhirnya aku mengerti pipi ku bersemu merah malu rasnya jika membayangkan malam pertama ku.

"Hayoo love kenapa senyum senyum udah mikirin malam pertama kita sayang ?" Aku tersentak ketika ali sudah berada disampingku menoel pipi ku.

"Apaan sih "

Dia menatap ku curiga kemudian tertawa terbahak " ayo dari pada ngayal mendingan di praktekin "ujarnya menarik tangan ku masuk kedalam kamar.

###########

Ajieeee yang kangenn ira wkwkkw :v

Nih udah next kan ? :b cup cup cup jangan pada ngambek kalau misalnya lama next ya :D

Ayokk baca new storry ira :b aliran cinta

Muahhh love you

By : ira harun

*wkwkwkkw*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top