chapter 2
Terdengar suara bunyi langkah kecil milik sepatu prilly yg habis keluar dari ruangan mamanya ia mengusap perlahan sisa-sisa air mata yg masih tersisa di sekitar pelupuk matanya itu.
Baru saja ia akan melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan tempat itu ada saja yg memanggilnya , membuat prilly menoleh ke asal suara.
"Dokter prilly! Tunggu maaf saya mengganggu di sana ada yg ingin bertemu dengan dokter"ujar suster yg nampaknya masih ngos ngosan karna habis berlari.
Prilly mengikuti arah tunjuk suster tadi dan mengangguk pergi meninggalkan suster itu begitu saja.
Prilly mempercepat tempo pergerekan kakinya lebih cepat menuju arah yg di tunjuk suster tadi.
"Prillyyyy!!!"
Mendengar suara yg melengking sambil memanggil namanya membuat prilly menoleh kesamping tempar asal suara tersebut.
Seseorang berlari kearah prilly dengan girang dan bahagia.
"Milla!"
Milla menghela nafasnya kasar memicingkan matanya menatap sahabatnya itu"begitukah sambutan mu? Aku pulang dan hanya mengatakan "milla" kejamnya dirimu !"
Prilly terkekeh mendengar omelan milla "truss mau aku sambut kayak mana apa aku harus berekspresi kegirangan bentuk orang gila gituh"
"Ya gak gitu juga kali ya gimana gitu peluk kek kan gue kangen nih malah nama gue aja yg dikangenin"dengus milla
Prillt tersenyum mengejek kearah milla pasalnya sahabatnya ini tak pernah berubah sedikit pun membuat prilly ingin mencubit pipi milla gemas, tapi tunggu bukankah pipinya juga chubby? Sudahlah abaikan saja.
"Owhhh milla sayang!! Gue kangen lo , gimana kerja lo bagus gak"prilly memeluk milla erat sangat erat membuat milla kehabisan nafasnya.
"Woi! Gue baru datang lo mau bunuh gue karna lo dekap gue erat amat , kagak nafas gue nih!"omel milla .
Prilly hanya menyengir tak jelas , di depan milla sungguh dia bukan seperti dokter prilly yg terkenal ramah dan sering di temui pendiam namun disini jauh terbalik semuanya ckckck.
"Lo kalau gue pulang nanyanya yg kerenan dikit napa mill udah dapet pacar kagak , ini malah ngomongin pekerjaan " sambung milla lagi .
Prilly menarik tangan milla keluar dari rumah sakit menuju mobilnya.
"Ehh prill ngapain lo bawa gue kesini?" Tanya milla curiga.
"Udah ah bawel lo kita makan-maka bersama ok! Kan udah lama tuh kita kagak makan sama-sama."cengir prilly memperlihatkan sederetan gigi rapinya.
"Ehh tunggu itu bukannya ali yah!!"teriak milla tiba-tiba tepat di telinga prilly.
"Ihh lo jahat amat sih kaget ya kaget tapi kagak usah juga teriak malah ditelinga gue lagi!"omel prilly sambil mengikuti arah tunjuk milla.
"Misterius boy!"lirih prilly yg dapat di dengar milla .
"Apa-apa ! Lo udah kenal ama dia?"tanya milla sambil senyum.
Prilly yg di perhatikan milla begitu intens memalingkan wajahnya malu tak ingin milla melihat pipi meronanya.
"Ajiee yg pipinya merah nieee!!! Gue panggilin deh misterius boy lo!!"tawa milla pecah mendengar nama panggilan prilly.
Milla tak lagi memperhatikan sahabatnya yg tengah sibuk menghilangkan rona merah dipipinya, dia menghampiri lelaki yg di sebut prilly misterius boy itu.
"Haii li! Gak nyangka ketemu lo lagi ! Lo tugas disini?"tanya milla .
Lelaki yg awalnya sibuk menatap kearah burung-burung yg tengah asik berterbangan menoleh kearah milla sambil tersenyum.
"Ia mill gue juga dapat tugas disini , nah lo gimana? Juga tugas disini?"ali berbalik menatap milla kemudian beralih menatap sosok munyil yg berada di belakang milla gadis yg tadi pagi tanpa sengaja ia tabrak karna buru-buru.
"Gue? Bukan gue hanya kangen aja sama sahabat unyil gue nih " milla menarik prilly yg masih dengan kegiatan awalnya tadi.
"Ekgh milla lo ngapain sih narik gue! "Omel prilly
Tanpa sengaja prilly yg kehilangan keseimbangan yg merasa bahwa dirinya akan terjatuh namun prediksinya salah dia malah merasakan dekapan hangat dari misterius boy nya.
Milla yg melihat kejadian itu hanya tersenyum penuh kemenangan pasalnya dia berhasil mengerjai prilly .
"Ehh maaf maaf tadi milla dorong jadi kehilangan keseimbangan deh maaf ya"prilly tertunduk menahan malu di pastikan pipinya kini telah merah merona bak tomat tambah cabai.
"Gak papa salah milla juga makai tarik-tarik anak orang untung lo munyil jadi kagak susah gue nahan lo" goda ali tambah membuat prilly tertunduk malu.
"Eh li lo jahat yah lo kagak liat kasian tauk teman gue noh pipinya udah merah noh"milla tertawa puas melihat aksi prilly menahan malunya yg berhasil mendapat jitakan dari prilly tepat di kepalanya.
"Aduhh sakit prilly!"
Prilly tak menghiraukan ucapan milla dia sangat kesal dengan tingkah milla yg membuatnya malu .
Prilly melangkah pergi meninggalkan milla dan misterius boy itu yg sudah membuatnya kesal .
"Yah dia ngambek lo ikut kagak li?"ajak milla hanya di hadiahi gelengan ringan dari ali dengan senyumannya.
"Kagak papa kok mill gue juga ada yg harus gue urus sampein ke teman lo maaf ya " ali berlalu meninggalkan milla yg masih tersenyum kemenangan.
Milla berjalan kearah mobil prilly yg didalamnya sudah ada sahabatnya yg tengah malu itu.
"Prilly jangan ngambek yahh gue traktir deh yah yah"
Milla berusaha membujuk prilly yg kini tengah meminum air mineral yg mungkin tadi ia beli .prilly menatap milla kesal sambil memanyunkan bibirnya.
"Lo yah kagak tau apa gue malu lo malah bawa gue kesitu lagi ahh gue kesal ama lo!"ujar prilly memalingkan wajahnya.
"Udah dongg jangan ngambek ntar gue traktirin dehh!!"milla masih terus merayu prilly .
Prilly memutar bola matanya malas dia kesal namun rasa kesalnya lebih kecil dari rasa rin
dunya pada milla berasa dia sudah tak bertemu selama 1 tahun padahal hanya beberapa bulan saja.
"Ok gue maafin tapi janji lo traktirin gue! Harus ditepatin gue lapar gara-gara lo malah nemuin si misterius boy itu kan makin nunda waktu makan gue!"omel prilly.
Milla hanya tersenyum kearah prilly,mulai menyalakan mobil dan pergi meninggalkan rumah sakit .
Ali's,pov
Misterius boy?? Aku terus tersenyum mendengar nama panggilan yg aneh itu ntahlah merasa itu adalah panggilang spesial!
Ha! Otakku sudah mulai tak beres jika membicarakannya tingkahnya yg lucu pipinya!!!
Aku bukannya tak mau menerima ajakan milla tapi karna hari ini aku harus melakukan pemeriksaan pada pasien ku .
Aku berjalan menyusuri kelokan rumah sakit yg dimana di sana tercium khas aroma obat-obatan yg sangat menyengat.
Aku memasuki ruangan pasien yg katanya tadi kambuh lagi hingga ia fak sadarkan diri sampai saat ini.
Aku mengambil alat pendeteksi jantung ku dan meneriksa saluran infus yg terdapat di samping tempat tidurnya.
Setelah selesai aku memanggil suster yg biasanya merawat anak ini.
"Ya dok ada apa?"
"Tolong tetap cek keadaannya kalau ada apa-apa panggil saja saya diruangan , saya permisi dulu"
Aku berjalan meninggalkan ruangan itu hari ini aku ada janji dengan pemilik rumah sakit ini sorw nantik jadi masih ada waktu.
Aku memasuki ruanganku yg baru sudah tertata dengan rapi dan wangi perlahan aku meletakkan bokong ku di kursi dan menyandar menatap surat kecil yg terdapat di depan ku .
Aku mengambil surat yg nampaknya masih baru dan membukanya mata ku suses melebar membaca isinya aku pun langsung beranjak dari tempat ku dan dengan langkah besar melalui koridor rumah sakit keluar..
Mengedarkan pandangan ku mencari sosok yg mengirim surat itu di taman yg tak jauh dari rumah sakit.
Setelag menemukan wanita yg kucari aku langsung menghampirinya dengan mata yg merah menahan amarah.
*******
Ada yg penasaran? Alurnya kagak jelas yaa?? Ini sudah skenarionya wkkwkwkw :D
Vote dan komentnya jangan lupa ya guys! Butuh banget saran dan kritikam dari kalian ♥
Selamat menunggu buka puasa semuanya ..:) udah pada makan siang tadi kagak? Biar puasanya kuat :V wkwkkwkwklol.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top