chapter 19
Ali's pov
Aku masih tak ingin beranjak dari tempat ku memandang tidur damai bidadariku sangatlah nyaman meski aku tak tau kapan mata itu akan terbuka , aku mengalihkan pandangan ku ke meja putih di samping ranjang prilly ada sebuah buku yang mungkin lebih mirip seperti diary aku membuka satu lembaran kertas yang disana terdapat tulisan rapi dan aku yakin penulisnya adalag prilly .
Masalah hidup tidak ada yang tau ,jika aku tau maka aku berniat akan mengaturnya karna dengan bisa mengaturnya aku akan memilih untuk hidup lebih lama , tapi aku sadar aku adalah manusia yang tidak sempurna didalan tubuhku terdapat kekurangan aku tidak akan pernah tau kapan aku akan berhenti untuk melihat dunia , tertawa bersama dan menikmati setiap hembusan angin aku tidak akan pernah tau seberapa lama hidup ku ini akan bertahan mungkin bisa esok atau minggu depan tapi satu harapan ku today and forever .
Aku membaca setiap lembaran kertas yang berisi curahan hati prilly hingga aku berhenti pada lembaran terakhir yang disana terdapat gambar jantung aku tak mengerti maksud dari gambar itu dan disamping gambar itu terdapat juga tulisan yang sama.
Jantung? Jantung adalah salah satu sumber kehidupan manusia yang penting ia memompa darah keseluruh tubuh hingga manusia dapat bernafas dengan detakannya dan pompaan yang ia hasilkan akan mengeluarkan karbon dioksida , dan begitu juga dengan aku jika jantung ini berhenti untuk memompa atau dia lelah dalam perjalanannya maka ia akan berhenti , jika jantung ini tak lagi berdetak maka apalah arti tubuh , dia tak akan lagi mengeluarkan gas , berhenti bergerak mata akan terpejam untuk selamanya .... aku tau aku adalah manusia dan aku punya batas tersendiri jika aku lelah maka aku juga akan seperti jantung berhenti untuk melihat dunia , berhenti untuk mendengar suara kicauan burung atau bisa merasakan kasih sayang lagi.
Aku tau penyakitku ini sudah lama melekat dalam diriku sejak aku kecil harusnya masa kecilku dihiasi dengan tawa dan bahagia aku harus berjuang untuk hidup, setiap harinya aku dipenuhi dengab obat-obatan bukanlah dengan tawa bahagia , hidupku bergantung dengan obat obat obat dan hanya obat.
Aku lelah! Tuhan jika aku memang sudah lelah tolong hilangkan beban ku , maka hentikanlah jantung ini berdetak tapi jika engkau masih mencintai ku maka hilangkan lah beban ini dengan membawa ku bersama mu , bersama mu aku tak lagi merasa tersiksa , tak lagi ada obat , suntik ataupun rasa nyeri .
Aku lelah!
Bibirku terkatub rapat tak mampu berkata lagi apa ini tandanya prilly menyerah dengan penyakitnya? Aku menggeleng kuat memandang sayu wajah pucat yang dihiasi selang pernapasan di hidung mancungnya , membaca ceritanya membuatku sadar betapa beratnya perjuangan hidup gadisku.
Ku usap air mata yang mengalir di pipi ku menggenggam tangan prilly-ku menciumnya dengan berkali-kali bahkan disaat dia harus berjuang hidup aku tak ada di dekatnya meninggalkannya demi cita-cita ku menjadi dokter ,dan tak disangka aku bertenu dengannya dengan profesi yang sama , namun kebahagiaan itu tak lah sebentar lihatlah ini gadisku terbaring lemah dengan alat-alat medis yang melekat ditubuhnya.
"Apa kamu lelah?"
Hening, hanya itu yang kurasakan ku usap pipi chubbynya yang mulai tirus itu lembut tersenyum miris .
Ngingggggg.....!!!
Aku tersentak kaget keheningan yang menemaniku menjadi kacau ketika mendengar suara nyaring dari monitor .
"Suster!!!!!"
#############
Hai semua!! >_< maaf pendek lagi banyak tugas ini juga lagi kejar-kejaran ngetiknya no edit! Jadi mengerti lah !.
Muahh :**
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top