chapter 14

Ali's pov

Aku memgalihkan pandangan ku kearah suara yg sudah cukup familiar di telingaku 'laura' mau apa lagi gadis kampret pengganggu itu, kehadirannya akan menganggu ketentraman lahir dan batin ku.

"Ngapain lo kesini? "Tanya ku ketus menatapnya dendam.

Dia hanya menatapku tanpa dosa sok polos dihadapan orang banyak? Hih membuatku semakin jijik dekatnya.

"Maaf gue rasa tempat penuh lo cari aja yg lain aja sana"usir vani ketus aku hanya duduk santai tak mengurusi tatapannya yg menurutku errr sungguh tak memukau bagaikan bangkai yg sudah busuk.

"Ooo kalau sudah penuh gue duduk di pangkuan ali aja susah amat sih lo" aku tersentak kaget mataku sukses membulat lebar sama halnya dengan teman ku yg lain mereka sama terkejutnya dengan ku.

Laura sudah berada di atas pangkuan ku ia menyandar didada milikku dengan manjanya, aku merasa risih dibuatnya badannya yg berat terlebih lagi sikapnya yg menjijikkan.

Aku memperhatikan prilly yg nampak biasa saja bahkan ia mengalihkan pandangannya ketempat lain, aku berusaha memdorongnya dengan sekuat tenaga hingga ia terjatuh.

"Ehh semuanya gue ada jadwal operasi nih gue duluan ya byee"pamit prilly cepat ketika ku ingin memulai membuka suara.

"Sakit men sakit!baru aja mau bicara udah ditinggal nasib nasib"rutukku dalam hati kesal.

Aku berdiri dan berlalu meninggalkam laura, vani dan milla yg masih terdiam aku tak peduli yg jelas aku tak betah berlama-lama disana.

############

Aku berjalan dengan kesal bahkan sapaan demi sapaan yg dilontarkan suster-suster di sepanjang lorong rumah sakit tak sama sekali aku hiraukan, yg jelas hari ini akan menjadi hari terburuk dalam hidupku .

Aku menghentikan langkahku bersembunyi di balik diinding tatapan ku tajam ke depan seolah amarah ku kini semakin memuncak melihat pemandangan dihadapan ku.

Aku terus menatap tajam percakapan 2 manusia dihadapanku dengan posisi yg sama bersembunyi dibalik dinding agar menutupi tubuhku.

Verrel dan prilly mengapa mereka berbicara berdua begitu bahkan sangat akrab dan satu lagi prilly berbohong bukannya tadi dia mengatakan bahwa ia akan ada operas tapi?

Tak ingin amarah ku ini semakin memuncak aku berlalu pergi dengan pikiran campur aduk antara marah dan kecewa, kecewa dengan apa yg baru aku lihat bahkan kalau dapat aku ingin tak melihat  kejadian itu.

Aku berjalan terus tanpa tau arah jalanku, aku kacau sangat kacau .

Prilly's pov

Aku berlalu kesal melihat kejadian menjijikkan ali dan laura hanya menatapnya jengah aku memgalihkan pandangan ku kesembarang arah dan berusaha bersikap santai .

Aku melirik jam tangan ku yg setia selalu meligkar manis di tangan ku, mata ku sukses membulat kaget 1 jam lagi ada operas dan aku belum melakukan pemeriksaan apapun? Cerobohnya!!!

"Eh semuanya gue ada operasi nih gue duluan ya bye"pamitku berlari kecil dengan terburu-buru.

Aku semakin mempercepat langkah ku hingga tak disangka aku menabrak seseorang berbadan tegap.

"Maaf gak sengaja saya buru-buru "

Ketika ku ingin kembali berjalan sosok tangan kekar menarik lengan ku lagi berhasil menghentikan langkah ku.

"Ada apa lagi? Kan saya sudah minta maaf saya buru-buru"kata ku kesal tanpa menatap wajahnya.

"Hy prill tenang aja lo gak akan telat kok. "

Deg!

Suara ini?  Aku mengenalinya aku memberanikan diriku menatap seseorang yg tadi tak sengaja aku tabrak.

"Verrel? "

"Hay prill lama gak ketemu ya lo gak berubah masih sama"ucapnya terkekeh pelan.

Aku masih terdiam rasanya tubuhku tak bisa ku gerakkan kedua lututku lemas tak mampu menompang tubuhku.

"Duduk dulu yuk masih lama kok operasinya lo aja yg buru-buru "ajaknya lembut dan bodohnya aku bagaikan hipnotis aku hanya mengukutinya dari belakang.

"Hmm lama ya gak ketemu"katanya membuka keheningan yg terjadi.

"Hmm"

"Oia lo bagian apa disini? Sorry gue baru disini hanya anak bawang yg baru belajar"lagi-lagi dia tertawa renyah dan sedetik kemudian dia terdiam.

"Apa kamu sudah mendapatkan penggantiku prill"tanyanya tiba-tiba membuatku membisu tak mampu mengeluarkan satupun kata-kata.

Aku mengalihkan pandangan ku kearah dinding yg tak jauh berada dikiriku seperti ada yg mengawasi.

Aku memicingkan mata ku curiga terus memperhatikan dinding itu, dan benar saja dugaan yg tepat ada seseorang disana tapi aku tak tau siapa?

Semakin lama aku terus memandang dinding itu tatapan ku tak pernah lepas bahkan aku tak sama sekali mendengarkan perkataan verrel yg menurutku tak penting.

"Ali"

"Siapa ali prill?  "Tanya verrel penasaran menatap ku bingung.

Aku berlari tak mendengarkan verrel yg memanggil namaku aku terus mengejar ali yg berjalan begitu cepat ke danau belakang dengan taman rumah sakit,aku yg tetap kekeh terus berlari mengejarnya .

Langkah ku terhenti ketika aku sampai dimana ali tak lagi berjalan begitu cepat dia berdiri tegak melemparkan batu-batu kecil ke danau itu.

Author's pov

Prilly berjalan kearah ali berdiri tepat disamping ali ikut memandang lurus kedepan .

"Lo kenapa li? Kok lari" tanya prilly memecahkan keheningan.

"Gak gue gak papa "

Prilly menghela mafas kecewa dia sangat berharap ali akan cemburu padanya tapi ternyata tidak ia sadar dia dan dirinya dijodohkan hanya karna untuk menjaga dirinya tak lebih.

"Bukannya lo ada operasi ya? " ali mengalihkan pandangannya kearah prilly sebentar dan.menatap kearah yg semula.

"Ada tapi ntar 1 jam lagi gue liat lo kayak lari gitu ya gue kejar lo tapi gue baru nyadar gue bukan apa-apa bagi lo toh kita hanya dijodohkan dan itu untuk menjaga gue " prilly masih menatap lurus kedepan seolah ingin melepaskan beban hidupnya ia merentangkan tangannya lebar menghirup udara segar .

Prilly tak sadar bahwa ali dari tadi memperhatikannya dengan sendu, ali meraih dagu prilly pelan agar menghadapnya.

"Kalau lo bukan siapa-siapa gue buat gue jadi siapa-siapa lo"ujar ali tulus.

Prilly menatap ali bingung tak mengerti maksud pembicaraan ali.

"Gue cinta sama lo prill gue cinta sejak lo nabrak gue karna buru-buru sejak dengar bahwa kita dijodohkan bahkan sampai sekarang dan mungkin selamanya"

Prilly menatap ali sendu senyum mengembang di wajah cantiknya prilly memeluk ali erat seolah tak ingim melepaskan pelukannya.

"Gue juga cinta sama kamu li!! Sangat cinta sama kamu akhirnya kamu ungkapin juga perasaan kamu li "prilly menangis tapi bukan tangis haru melainkan tangis kebahagiaan.

Ali melepaskan pelukannya menghapus air mata yg membasahi pipi chubby prilly dan tersenyum manis kearah gadisnya yg kini menjadi miliknya hanya miliknya.

"Hey danau!! Lo dengerin semua yg ada disini mau pohon, jangkrik, katak atau pun semut lo dengerin ya gue cinta banget sama cewek disebelah gue ini sekarang dan selamanya. "Teriak ali melepaskan seluruh kebahagiaanya itu dan kembali menatap prilly.

"Ihh kok teriak-teriak sih kalo ada yg dengar gimana? " rajuk prilly manja membuat ali terkekeh pelan.

"Gak aku hanya mau biarkan angin membawa kisah cinta kita dan membawanya hingga kita tua nanti sayang "

Prilly tersenyum manis dan mengangguk setuju menaruh kepalanya di dada bidang ali.

########

Hai semua ^^ vote koment yah semuanya kalau masih mau dilanjut makasih juga buat yg udah vote dan koment semuanya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top