7. Teknik Dasar Seni Peran

Pernahkah kalian berpikir bagaimana caranya seorang aktor menangis di layar kaca? Sependek pengamatan saya, mereka ada yang benar-benar menangis, ada pula yang pakai obat tetes mata. Bagaimana caranya saya bisa tahu? Kalau orang yang benar-benar menangis, hidung dan matanya merah. Kalau yang tidak, ya bisa kalian bayangkan sendiri. Lalu, dari mana saya tahu kalau mereka pakai obat tetes mata? Saya lihat di drama hehehe. Barangkali pada kenyataannya tidak harus selalu obat tetes mata, bisa saja air galon. Siapa tahu? Tapi bisa jadi juga hidung dan mata merah itu hanya riasan. Lalu, apa yang membuat mereka benar-benar terlihat sedang menangis sungguhan, bukan hanya sekadar akting? Inilah rahasianya. Kalian bisa mempelajarinya juga kalau mau. Kali ini saya akan membahas topik tentang teknik dasar seni peran. Simak penjelasannya berikut ini.

Dilansir serupa.id, seni peran atau seni akting adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakannya. Istilah peran atau akting berasal dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Inggris sendiri istilah ini berasal dari kata “to act” yang berarti bertindak, berbuat, melakukan atau berbuat seolah-olah menjadi diluar dirinya. Dari kata “to act” tersebut lahirlah istilah actor untuk istilah pemeran pria dan actrees sebagai sebutan untuk pemeran wanita. Lakon atau naskah yang dibawakan akan memberikan kebutuhan seni peran yang berbeda. Naskah juga akan menyesuaikan terhadap jenis seni teater yang dibawakan. Apalagi jika sudah berurusan dengan teater tradisional. Untuk bisa membawakan lakon dengan baik, pemain harus menguasai setidaknya teknik dasar seni peran. Dilansir ilmuseni.com, berikut ini adalah beberapa teknik dasar seni peran.

1. Teknik Olah Pikiran

Mengolah pikiran dapat membantu pemain untuk menjiwai suatu peran dalam cerita. Teknik dasar seni peran pertama dapat dilatih dengan cara seperti berikut:


a. Mengolah pikiran dari jiwa
Teknik ini memisahkan pikiran dengan perasaan dan emosi yang dialami.
Mengolah pikiran dengan mengingat tokoh – Mengingat semua tentang peran yang akan dimainkan dan dimaknai dengan lebih dalam.

b. Mengolah pikiran dengan indra
Menggunakan kelima indra manusia untuk merasakan setiap unsur kehidupan yang ada. Mendapatkan esensi dari yang dapat dirasakan seperti mencium wangi sedap, mendengar jeritan, dan sebagainya.

c. Mempunyai imajinasi terhadap karakter yang dimainkan dan posisi karakter berada akan menjadi kunci keberhasilan dalam mengolah pikiran.

2. Teknik Olah Suara

Mengolah suara dapat membantu untuk memberikan karakter yang lebih baik dengan pemberian intonasi dalam pengucapan. Membawa intonasi yang tinggi saat karakter sedang marah dapat membuat penonton merasakan amarah yang dikeluarkan. Menggunakan suara yang tersedu-sedu saat menangis akan mengundang rasa simpati. Hal yang harus diolah dalam suara adalah:

a. Ucapan kata harus jelas agar dipahami penonton dan pemeran lain sehingga bisa berlanjut ke adegan berikutnya;

b. Ucapan kata mempunyai tekanan atau intonasi yang bisa dimainkan agar penonton bisa ikut merasakan emosi;

c. Ucapan kata mempunyai volume suara yang tepat agar situasi tampak lebih nyata. Misalnya, ketika berteriak maka suaranya harus kencang.

3. Teknik Olah Tubuh

Memainkan sebuah karakter tidak hanya menggunakan suara, tapi juga tubuh. Seorang pemeran yang profesional dapat menirukan mimik gerakan dan berubah menjadi orang lain saat diminta. Cara mengolah tubuh dapat dengan memperhatikan lingkungan sekitar yang terjadi secara natural. Memperhatikan gestur tubuh seseorang ketika mengalami sesuatu atau apa yang akan dilakukan seseorang ketika ia mempunyai emosi tertentu.

Adapun menurut Bolelawski ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teknik dasar seni peran, yaitu sebagai berikut:

1. Fokus/Konsentrasi

Konsentrasi diperlukan untuk tetap fokus terhadap karakter yang akan diperankan di dalam cerita. Tujuan fokus adalah mengubah karakter diri pemain menjadi karakter cerita.

2. Emosi

Emosi sangat berpengaruh untuk memainkan sebuah peran. Suatu kejadian dalam hidup kita—yang sejenis dengan karakter yang diperankan—dapat membuat karakter semakin hidup. Menyalurkan ekspresi yang dirasakan dari ingatan tersebut membuat ekspresi menjadi lebih natural.

3. Laku Dramatis

Merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan ekspresi dan emosi. Hal ini dapat dibantu dengan perasaan yang didapat dari ingatan emosi yang dijelaskan sebelumnya. Mendapatkan laku dramatis yang baik dapat dilakukan dengan cara melatih diri berkali-kali hingga bisa. Contohnya adalah menggunakan ingatan lucunya lelucon seseorang dan menggunakan emosi tersebut untuk tertawa.

4. Pembangunan Watak

Aktor atau aktris profesional harus mendapatkan esensi dari karakter yang diperankan dengan baik. Aktor atau aktris harus bisa memerankan karakter fiktif tanpa menyematkan karakter pribadi mereka sedikitpun. Segala hal mulai dari gerakan, gestur, hingga cara berpikir dan melakukan segala sesuatu berpengaruh dalam membangun watak.

5. Observasi

Merupakan teknik dasar yang menjadi alternatif lain apabila melakukan konsentrasi, ingatan emosi, laku dramatis, dan pembangunan watak sulit. Observasi dilakukan untuk mengetahui karakter yang akan diperankan. Cara melakukan observasi adalah dengan mengamati baik-baik dan mencari informasi mengenai karakter tersebut.

6. Irama dan Tempo

Penggunaan irama dan tempo dibuat untuk membawa penonton masuk ke dalam situasi yang ada di dalam cerita. Irama musik menjadi pengiring untuk mendapatkan suasana hidup dalam cerita, membuat cerita menjadi lebih berwarna dan tidak membosankan. Pada umumnya ada tiga bahan yang harus dilatih pemeran, yaitu:

a. Mimik: Pernyataan atau perubahan gerak-gerik mata, mulut, bibir, hidung, atau kening;

b. Gestur: Cara bersikap dengan menggerakan anggota tubuh;

c. Vokal: Memainkan suara dan intonasi dalam berbicara.

Jadi, kalian sudah bisa belajar akting sendiri sekarang. Siapa tahu bisa digunakan untuk pura-pura lupa pada seseorang yang pernah kalian sayang muheheheheheh 🙂

______________________
Sumber:

https://www.google.com/amp/s/serupa.id/seni-peran-pengertian-gaya-unsur-persona-teknik/amp/

https://www.google.com/amp/s/ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-drama/teknik-dasar-seni-peran/amp

p.s. kalau ada kekeliruan informasi mohon dikoreksi ya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top