4. Meniti Karier Sebagai Baker
Apakah kalian familier dengan sebuah profesi bernama baker? Yup! Dialah si pembuat roti. Tapi apakah baker hanya membuat roti? Tentu saja tidak. Dilansir dari lokerbali.id, baker adalah profesi yang memiliki keahlian dalam mencampur dan memanggang bahan, menghias, sampai kepada menyajikan kue seperti roti, cookies, pie, atau makanan yang dipanggang lainnya. Profesi ini biasanya bekerja di toko roti, restoran, hotel, dan bisnis yang terkait dengan roti. Pastry dan baker memiliki kemiripan, tetapi bakery merupakan bagian dari pastry yang bertanggung jawab pada pembuatan roti-rotian, danish, croissant dan produk-produk lain. Sementara itu dilansir rixalray, baker dan pastry sama-sama membuat makanan penutup dan roti. Di beberapa restoran dan toko, seorang individu melayani dalam kedua peran tersebut. Di lingkungan lain, ada perbedaan antara dua posisi, dengan baker membuat roti, roti gulung, dan muffin, sementara pastry membuat makanan penutup, seperti kue, pie, kue tar, dan kue. Bahkan ketika baker dan pastry bekerja di tempat yang sama, mungkin ada tumpang tindih.
Seorang baker profesional harus memiliki kualitas dan keahlian yaitu di antaranya sebagai berikut:
1. Dedikasi yang tinggi
Seorang baker dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya, yaitu berpegang teguh pada pekerjaannya, bertanggung jawab, memahami seluk-beluk setiap aspek pekerjaan, dan selalu berkeinginan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi rekan kerja, atasan, dan juga pelanggan. Dedikasi yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk mau mencoba berbagai resep dan menu baru, memperbaiki cara bekerja (proses kerja), dan memiliki daya juang dalam bekerja dengan jadwal yang padat dan panjang.
2. Kuat Fisik dan Mental
Seorang baker profesional harus memiliki kemauan kerja yang kuat, baik secara mental maupun secara fisik. Alasannya, industri food service, baik di hotel, bakery, maupun kafe memiliki tuntutan kerja fisik yang panjang (lembur) dan juga tekanan untuk bekerja dengan cepat.
3. Perhatian yang lebih
Seorang baker dituntut untuk memiliki perhatian yang ekstra untuk hal-hal detail. Sebut saja ketika memeriksa kualitas bahan kue, mengamati warna dan status produk yang dipanggang, menerapkan glasir, lapisan gula, atau topping lainnya, dan masih banyak contoh-contoh lainnya. Sehingga apa yang mereka kerjakan, hasilnya akan sesuai dengan standar yang ditetapkan. dan produk yang dihasilkan pun akan semakin terlihat indah di mata para konsumennya.
4. Kreativitas
Tentu saja dalam menghasilkan produk yang selalu menarik untuk konsumen, baker dituntut untuk memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. Tingkat kreativitas yang tinggi ini akan sangat membantu baker untuk menciptakan atau mengembangkan produk baru. Sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk yang telah baker hasilkan.
5. Kerjasama tim
Kemampuan untuk dapat bekerjasama di dalam sebuah tim merupakan suatu keahlian yang harus dimiliki oleh baker. Karena baker dituntut untuk bekerja dengan cepat dan lama, sehingga kerjasama tim diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Bayangkan saja jika kamu tidak bisa bekerjasama, tentunya hal tersebut akan menghambat alur pekerjaan yang nantinya akan berdampak pada profit tempatmu bekerja.
6. Kemauan untuk selalu belajar
Dunia bakery merupakan dunia yang sangat dinamis dan selalu berhadapan dengan hal-hal yang baru. Etika tertinggi dalam dunia kerja ini adalah memiliki komitmen untuk selalu belajar dan tidak ada kata berhenti dalam belajar (long life learning).
Menjadi seorang professional baker mengharuskan seseorang untuk selalu belajar dengan cara membaca, mencoba (bereksperimen), melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta membangun jejaring dengan asosiasi bakery dan rekan profesi yang lain. Selain itu, untuk mengasah keterampilan dalam membuat produk, seseorang harus mengikuti berbagai kompetisi, melakukan update dengan teknologi baking terbaru, mempelajari berbagai manajemen produksi atau manajemen dapur, dan berkontribusi dalam mengisi seminar serta workshop guna lebih mengasah keterampilan yang dimiliki.
Dilansir Kamus Profesi, ada beberapa hal yang biasanya harus dilakukan oleh seorang baker, yaitu di antaranya sebagai berikut:
1. Periksa kualitas bahan;
2. Siapkan peralatan untuk memanggang;
3. Ukur dan timbang tepung dan bahan lainnya;
4. Campurkan bahan yang diukur dalam mixer atau blender;
5. Uleni, gulung, potong, dan bentuk adonan;
6. Tempatkan adonan dalam wajan, cetakan, atau pada lembaran;
7. Setel suhu oven;
8. Tempatkan dan panggang barang-barang di oven panas atau di panggangan;
9. Amati warna dan status produk yang dipanggang;
10. Menerapkan glasir, lapisan gula, atau topping lainnya menggunakan spatula atau sikat.
Kalau kamu berminat menjadi seorang baker, ada beberapa hal yang bisa diterapkan untuk menunjang keberhasilan karier kamu. Berikut uraiannya.
1. Kuliah
Kuliah di jurusan tata boga menjadi jalan utama masuk ke profesi ini, setelah sebelumnya menempuh pendidikan di bangku SMK di jurusan yang sama pula. Di sana nanti kamu akan belajar banyak tentang ilmu ini. Bahkan tak jarang semenjak masih sekolah mental dan bakat sudah terlatih dan terasah terarah, dengan banyak diadakannya lomba yang diikuti.
2. Mengambil Kursus atau Pelatihan
Untuk kamu yang tidak punya latar belakang pendidikan formal di bidang tata boga, mengikuti kursus atau pelatihan bisa jadi pilihan. Nantinya kamu akan diberikan tanda bukti bahwa telah menyelesaikan study berupa sertifikat yang dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.
3. Belajar Otodidak
Ini berlaku untuk orang yang punya bakat dan keinginan kuat untuk menjadi seorang baker. Belajar otididak sangat memungkinkan mereka bisa mahir dan tak kalah dengan mereka yang menempuh pendidikan secara formal. Kuncinya seperti yang telah disebutkan tadi yaitu banyak belajar dan berlatih, tidak takut gagal dan salah apabila kue atau roti gagal dibuat.
4. Aktif Bergabung di Komunitas
Ilmu bisa didapatkan di mana saja, tak peduli apakah dari bangku kuliah, belajar sendiri atau menimba dari pengalaman orang lain, dan itu semua bisa diperoleh apabila kamu aktif bergabung pada grup-grup komunitas pecinta makanan dan pembuat kue yang banyak tersebar di akun media sosial.
5. Memperluas Jaringan Networking
Memperbanyak pertemanan ditengarai dapat menambah ilmu juga segala macam informasi yang berhubungan dengan banyak hal terutama bidang pekerjaan. Kamu akan lebih mudah terhubung dengan mereka kalau ingin mengembangkan bisnis roti atau sekadar mencari pekerjaan.
Selain itu, jangan lupa juga untuk pelajari dan pertimbangkan risikonya. Dilansir rixalray, menurut Occupational Outlook Handbook (OOH) yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja dari Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, melaporkan bahwa toko roti, terutama fasilitas manufaktur besar, dipenuhi dengan potensi bahaya seperti oven panas, mesin pencampur, dan pemotong adonan. Akibatnya, baker memiliki tingkat cedera dan penyakit yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Meskipun pekerjaan mereka adalah umumnya aman, baker dapat menahan strain yang disebabkan oleh mengangkat atau memindahkan kantong berat tepung atau produk lainnya. Risiko umum lainnya termasuk luka, goresan, dan luka bakar. Untuk mengurangi risiko ini, baker sering memakai kembali penyangga, celemek, dan sarung tangan. Selain itu, asma baker—umumnya—disebabkan oleh alergi tepung dan enzim mikroba (sering aspergillus-turunan) yang digunakan untuk memfasilitasi pembuatan roti adalah salah satu penyebab umum asma okupasional di seluruh dunia.
_____________
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/www.lokerbali.id/tugas-dan-jobdesk-baker/amp/
https://profesi.lokerkotabogor.com/2015/07/baker.html?m=1
http://rixalray.blogspot.com/2018/11/tugas-dan-bahaya-pekerjaan.html?m=1
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top