Chapter 9
"AAA Kenapa hari-hari berlalu sangat cepaat" teriak Reika di dalam kelas.
"Sudah-sudah Ama-chan. Sekarang kamu ganti baju aja deh. Bentar lagi Cafenya mau dibuka loh" kata Naru sambil menepuk pelan bahu Reika.
Reika mendengus kesal.
Dia membawa kotak yang tadi ia bawa ke ruang ganti. Jantungnya berdebar dengan sangat cepat. Dia benar-benar gugup. Takut ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
-----
Semua orang sudah bersiap di stand mereka masing-masing. Begitu pula Reika. Baju maid bewarna hitam dengan apron putih yang sudah terpasang di tubuhnya. Bando berbentuk telinga kucing yang dipakainya, serta kaos kaki panjang bewarna putih dan flat shoes bewarna hitam dan rambut hitamnya yang diurai begitu saja membuatnya terlihat sebagai Pembantu sungguhan *dibunuh Reika*
"Reika?"
Reo yang tadinya sedang membaca bukunya langsung mengalihkan pandangannya pada gadis yang berada di sebelahnya.
"Michan?"
Reo melihat penampilan Reika dari atas sampai ke bawah. Setelah beberapa saat pipinya langsung memerah.
"Kau kenapa?" Tanya Reika.
"Ti-Tidak.." Jawab Reo dengan terbata-bata. "Oh ya, Aku baru tau kalau pengurus boleh ikut ginian"
Reika menghela nafasnya kemudian menggenggam ujung bajunya.
"Ya.. Akashi yang membolehkannya.."
Reo hanya ber-oh ria dan mengangguk. Tiba-tiba seseorang memecah keheningan mereka.
"AMA-CHAAN" pekik seseorang dari belakangnya. Dengan spontan mereka pun menoleh ke asal suara tersebut.
"Kenapa kau masih disini?!" Tanya nya sambil mengatur nafasnya.
"Apa? Aku sudah siap" jawab Reika santai. Naru melihat Reika dari atas sampai ke bawah. Tiba-tiba suasana disana menjadi horror. Aura gelap muncul begitu saja mengelilingi Naru. Dia pun langsung meraih lengan Reika.
"Ikut aku"
Tanpa basa-basi, Naru langsung menarik lengan Reika dan membawanya menjauh dari Reo. Dia hanya bisa mengendikkan bahunya setelah melihat mereka yang menghilang ditelan keramaian disana.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top