Chapter 5
Kepadatan di Sekolah itu terlihat saat jam istirahat. Banyaknya orang yang menghabiskan waktu mereka di kantin dan berkumpul di luar kelas dengan teman mereka. Entah itu di rooftop, koridor atau kelas masing-masing. Begitupula Reika. Tidak, mungkin dia sedang menyendiri di kelasnya sekarang.
"REIKA!" Kata Seseorang sambil memukul mejanya. Reika yang sedang melihat ke luar jendela itu pun menoleh ke asal suara tersebut.
"Apa sih? Ganggu aja" Gerutu Reika dengan sebatang Poc*y yang berada di mulutnya.
"Bantuin aku dong~" kata Naru sambil menggoncang bahu Reika.
Alis Reika bertaut. Dia sangat malas menanggapi temannya yang berlebihan itu. Naru pun mendekatkan wajahnya ke telinga Reika dan membisikkan sesuatu. Setelah mendengar itu pun Reika tersedak makanan yang dimakannya tadi.
"Gak! Aku gak mau!" Tolak Reika yang langsung beranjak dari kursinya dan langsung berdiri di dekat jendela menghindari Naru.
"Ayo dong Ama-chan~~" goda Naru sambil mendekat-dekati Reika.
"Ada apa ini?" Tanya seseorang dari belakang mereka. Mereka pun sama-sama menoleh ke asal suara tersebut. Terlihat senyuman licik Naru sambil menoleh ke Reika.
Reika hanya bisa memiringkan kepalanyadan kebingungan dengan tingkah temannya. Naru pun mulai berjalan mendekati Akashi. Reika sudah mulai mempunyai firasat yang buruk.
"Nee Akashi-kun, Bagaimana kalau Ama-chan jadi m--"
Mulut Naru pun langsung dibungkam Reika dari belakang.
"Apa?" Tanya Akashi.
"Bukan apa-apa kok hehe.." jawab Reika sambil nyengir kuda.
"Kita perlu berbicara ya, Ta-ka-gi-san.." bisik Reika sambil mengeja nama belakang Naru dengan suara yang mengerikan dan membuatnya merinding ketakutan.
Reika pun berjalan keluar kelas sambil menyeret Naru *? yang masih dibungkam mulutnya. Akashi hanya mengendikkan bahunya melihat mereka.
-----
"Ama-chan jahat!" Rengek Naru.
"Makanya, Jangan tanya hal itu pada Akashi!" kata Reika sambil melipat tangannya didepan dada.
"Iya-iya." Kata Naru sambil mengangguk. "Tapi ayolah. Kami sedang kekurangan orang."
"Siapa yang peduli?" Tanya Reika cuek.
Naru menggembungkan pipinya. Tiba-tiba dia terpikir suatu cara.
"Oh.. Gamau ya?" Tanya Naru. Reika menggeleng.
"Walaupun untuk 3 Donat Coklat?"
Reika membuka matanya setelah mendengar kata 'Donat Coklat' , makanan kesukaannya. Dia masih belum menjawab dan memalingkan wajahnya dari Naru.
"5?" Naru mengembangkan 5 jari kanannya. Reika masih belum merespon.
"10?" Kali ini dia mengembangkan semua jari tangannya.
"Baiklah!" Kata Reika sambil memegang pundak Naru.
"Oke, Nanti ku kasi bajunya ya~" kata Naru dengan senang hati. Dia pun kembali ke kelas. Reika mengacak rambutnya seakan tidak percaya. Kenapa dengan mudahnya dia menerima tawaran itu?
"AAAH Bodoh! Aku bodoh!" Seru Reika sambil memukul dinding.
Tbc
Bertemu lagi dgn saya hoho xD Oiya, sekedar notif aja nih ya. Cerita ini dipending buat beberapa waktu dulu soalnya ak mw fokus selesein cerita yg itu :v itu, itu loh :v Tenang aja kok, gak lama gak lama xD sekiaan dari saya~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top