Chapter 14

Dia menyeka keringat yang terus berjatuhan di pelipisnya dengan punggung tangannya. Kali ini dia pun berhasil sampai di tempat tujuannya. Atap sekolah.

"Apa itu kau, Reika?"

Suara itu mengingatkannya pada seseorang. Ya, seseorang yang selalu membuatnya kesal.

"Ya.. Ini aku" jawab Reika sambil berjalan menuju Akashi secara perlahan.

"Kau tau darimana kalau aku ada disini?"

Reika menundukkan kepalanya kemudian menarika nafasnya dalam-dalam.

"Hee?! Kau tanya aku tahu darimana? Kau yang mengajakku kabur dari cafe dan sekarang kau malah tanya aku tahu darimana?!"

Kalimat itu diucapkan Reika hanya dengan satu tarikan nafas. *kalo author mah udah bengek kali*

Akashi berjalan mendekati Reika. Reika yang melihat Akashi akan mendekatinya itu pun berjalan mundur secara perlahan.

"Jangan kabur" kata Akashi sambil mencekal tangan Reika."Kau ingin melihat kembang api bersamaku?"

Reika membulatkan matanya dan sebenarnya, itulah hal yang ingin dia tanyakan.

"Sejak kapan kau jadi membuat acara menghidupkan kembang api?" Tanya Reika.

"Khusus malam ini saja.."

DUAR! Bunyi kembang api itu pun terdengar. Langit malam pun berubah menjadi warna-warni. Reika yang melihatnya itu pun langsung terpukau. Bagaimana tidak? Dia belum pernah melihat kembang api seindah ini. Hanya saja,ini tidak berjalan lama. Sekitar 10 menitan saja.

"Bukankah kau menyukainya?" Tanya Akashi. Reika menganggukkan kepalanya.

"Lalu.. Ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan padamu.."

Seketika itu pula, suara kembang api tersebut tidak terdengar lagi.

"Aku.."

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top