Dika

Made by: maddisshi mardputrisian

"Ditembak sama Manu Rios di Depan Orangtua"

Aku tak tahu mengapa hari ini wajahnya begitu cerah. Dia datang ke rumahku di malam ulang tahunku. Seraya menampilkan senyum termanisnya  menyodorkan sebuah kado yang terbalut kertas hijau toska padaku.

"Makasih." ucapku lembut.

Lelaki itu tersenyum padaku, kemudian menarik tanganku, "Mau kemana?" tanyaku juga. Namun dia hanya tersenyum; senyum manis yang membuat jantungku berdegub kencang.

Kedua orang tuaku berjarak dua meter di depanku. Aku menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan seolah bertanya 'ada apa ini' padanya.

Kini, aku dan dia sudah berada tepat di depan kedua orang tuaku.

"Selamat malam Om, Tante..." sapanya sopan.

Di berbalik menatapku; tatapan sehangat musim semi yang selalu aku suka. "Di depan orang tua kamu, aku-Manu Rios- ingin minta kamu jadi pacar aku. Aku gak main-main dan ini bukanlah candaan. Orang tua kamu saksinya." Aku tertegun.

Dia. Manu Rios. Seorang lelaki sempurna yang bisa segalanya, menembakku di depan orang tuaku. Bolehkah aku teriak sekarang? AAA!!

Aku mengulum bibirku, dadaku berdebar semakin kencang, tanganku dingin, pipiku terasa panas, "Aku mau jadi pacar kamu." jawabku juga.

"Hmm.. Om, Tante, apakah saya-"

"Kami merestui kalian." jawab Papaku mantab.

"Semoga kalian langgeng." sambung Mamaku.

Revisi :

Aku tak tahu mengapa hari ini wajahnya begitu cerah. Dia datang ke rumahku di malam ulang tahunku. Seraya menampilkan senyum termanisnya(,) menyodorkan sebuah kado yang terbalut kertas hijau toska padaku.

"Makasih(,)" ucapku lembut.

Lelaki itu tersenyum padaku, kemudian menarik tanganku, "Mau kemana?" tanyaku juga. Namun dia hanya tersenyum; senyum manis yang membuat jantungku berdegup kencang.

Kedua orangtuaku(tanpa spasi) berjarak dua meter di depanku. Aku menoleh ke arahnya dan memberikan tatapan seolah bertanya 'ada apa ini?' padanya.

Kini, aku dan dia sudah berada tepat di depan kedua orangtuaku.

"Selamat malam(,) Om, Tante..." sapanya sopan.

Dia berbalik menatapku; tatapan sehangat musim semi yang selalu aku suka. "Di depan orangtua(tanpa spasi) kamu, aku(---)Manu Rios(---)(tanpa spasi)ingin minta kamu jadi pacar aku. Aku gak main-main dan ini bukanlah candaan. Orangtua kamu saksinya." Aku tertegun.

Dia(,) Manu Rios. Seorang lelaki sempurna yang bisa segalanya, menembakku di depan orangtuaku. Bolehkah aku teriak sekarang? AAA!!

Aku mengulum bibirku, dadaku berdebar semakin kencang, tanganku dingin, pipiku terasa panas, "Aku mau jadi pacar kamu(,)" jawabku juga.

"Hmm(...) Om, Tante, apakah saya(---)"

"Kami merestui kalian(,)" jawab papaku mantap.

"Semoga kalian langgeng(,)" sambung mamaku.

Penjelasan:

1. Sama seperti yang sudah-sudah, jadi tidak perlu dijelaskan lagi :v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top