Chapter 9 : [Epilog] Only Truth Left
Aku pergi bersama Brian. Dia membawaku berjalan selama beberapa saat, keluar dari kawasan yang agak tertutup itu. Sampainya di jalan raya, kami menyetop sebuah taksi, dan Brian mengatakan tujuannya ke taman kota. Aku tidak berkomentar apapun, karena kurasa itu adalah tempat yang bagus untuk kami bicara. Sekaligus juga untuk menghormati Daryl.
Selama dalam perjalanan, diantara kami berdua tidak ada yang memulai percakapan. Sepertinya kami sepakat kalau masing - masing harus menenangkan diri dulu selama beberapa saat. Kejadian yang baru saja kami alami cukup mengejutkan. Terutama bagiku yang melihat dengan mata dan kepala sendiri bagaimana kepergian Daryl.
Setelah sampai di sana, kami memilih tempat yang menghadap ke taman bermain anak, yang memiliki beberapa seluncuran, ayunan, dan permainan lainnya. Tempat di mana aku, Brian dan Daryl sering menghabiskan sore kami semasa kanak - kanak. Masa yang benar - benar indah, saat kami masih anak - anak polos yang tidak tau apa - apa. Tapi kini kami telah tumbuh dan berkembang.
"Damn, this place bring so many memories ...." Ujar Brian, lalu menyisir rambutnya dengan tangan.
"Iya, memang. Tapi ... sekarang hanya tinggal kita berdua." Sahutku.
"Ya, dan sekarang, kau akan ceritakan semuanya padaku, kan? Apa yang menyebabkanmu bisa berada di Slayer Knights, dan kekacauan yang terjadi tadi malam. Semuanya yang kamu rasa perlu untuk diceritakan."
"Tentu, aku akan ceritakan semuanya. Sudah tidak ada gunanya lagi aku menyembunyikan semuanya."
Aku langsung saja memulai ceritaku. Diawali dengan bagaimana aku mencari Daryl saat aku memutuskan untuk kuliah di Inkuria. Kemudian aku berkenalan dengan Underground dan bergabung dengan Slayer Knights yang baru saja dibentuk. Lalu bagamana hubunganku dengan Daryl, dan diakhiri dengan peristiwa yang terjadi tadi malam.
Brian mendengarkannya dengan seksama tanpa memutusnya sedikitpun. Setelah aku selesai dengan ceritaku, dia menatapku, mungkin dia sekarang akan bertanya tentang beberapa hal yang dia mengerti.
"Sepertinya keadaanku sendiri juga sama denganmu, Tyler. Aku pada awalnya juga berniat mencari Tyler di sini. Aku lulus dari Sandford Academy, seperti yang bisa kamu tebak. Tapi aku punya seorang mentor, namanya Mr. Jameson Shaun yang merupakan pendiri Shaun Private Eye. Beliau asli dari sini, dan mengatakan kalau dirinya akan membentuk sebuah perusahaan penyidikan swasta di sini, setahun sebelum aku lulus akademi. Saat itu Rila sudah lulus tahun ketiga, dia memutuskan untuk pulang dan tidak melanjutkan ke tingkat senior. Setahun kemudian, aku memutuskan untuk menyusul ke Inkuria, untuk kuliah dan bekerja paruh waktu dengan Mr. Jameson." Ujar Brian.
"Tunggu, kamu mau bilang kalau Rila juga agen sepertimu?"
"Ya. Kadang dia juga membantu di tempat ayahnya bekerja. Cuma pendidikannya sebagai agen hanya sampai jenjang junior, sementara itu aku menamatkan jenjang senior."
"Kenapa Rila tidak menamatkannya? Padahal dia sangat pintar dalam mengamati sekitarnya."
"Sangat disayangkan, memang. Tapi cerita Rila sendiri sama panjangnya dengan ceritaku. Untuk singkatnya, Rila mengalami suatu kejadian yang membuat dia harus kehilangan kekasihnya dalam satu kasus. Rila tidak mau pikiran atau jiwanya terganggu kalau dia tetap berada di akademi, karena ada banyak hal yang mengingatkannya akan kekasihnya. Jadi, dia memutuskan untuk pulang ke sini."
"Ah, aku mengerti."
"Ada banyak cerita tentang Rila. Tapi kita simpan saja untuk nanti. Lalu, aku ke sini, dan bekerja paruh waktu dengan Mr. Jameson. Salah satu kasus yang membawaku mengetahui Underground adalah saat aku membantu Mr. Jameson menyusup ke Dark Fist. Aku bahkan menjadi salah satu anggotanya."
"Tunggu, apa? Jadi sebenarnya kamu sudah tau tentang Underground?"
"Ya, karena itulah Daryl bilang kalau aku dan dia pernah bertemu. Kami memang pernah bertemu. Saat itu ada pertemuan umum, dan aku bertemu dengannya. Pertemuan kami normal saja, mungkin karena dia ragu kalau aku adalah Brian yang dia kenal. Tapi dari penuturannya, sepertinya dia tau kalau itu adalah aku, walau dia tidak bisa mengatakannya secara langsung karena agak bahaya jika dilakukan."
"Lalu, setelah itu Dark Fist dibubarkan, setelah masalah dengan Red Cloak selesai, iya kan?"
"Ya, benar. Dan aku sempat berpikir untuk menyusup ke Slayer Knights. Tapi aku mengurungkannya karena agak beresiko, kalau - kalau ada yang mencurigaiku. Saat itu, aku juga sudah tau kalau kamu ada di sana. Jadi aku tidak melakukannya."
"Baiklah. Sepertinya sekarang giliranmu cerita. Apa saja yang kau alami sebelum akhirnya kau bisa berada di sini."
Brian terdiam sejenak. Dia sepertinya menyiapkan diri untuk bercerita. Setelahnya, aku mendengar sebuah kisah panjang dari Brian.
"Setelah aku kembali ke Dublin, tak lama kemudian Ma jatuh sakit. Beliau sempat bertahan selama beberapa bulan, dan akhirnya beliau meninggal. Dua tahun kemudian, Pa menikah lagi dengan seorang perempuan Inggris keturunan Yunani. Tapi, saat aku lulus sekolah dasar, Pa menyusul ibuku. Beliau mendapatkan sebuah kecelakaan, yang merenggut nyawanya. Kalau soal itu, kurasa kau sudah tau, karena aku sudah menceritakannya. Tetapi, masih ada satu hal yang tidak kuceritakan padamu. Kau tau aku adalah agen, dan aku menempuh pendidikan di akademi atas wasiat ayahku. Sebelum Pa meninggal, beliau memberiku wasiat agar aku melanjutkan pendidikanku di Chicago, di Sandford Academy. Karena itulah, aku meninggalkan Irlandia menuju ke Amerika. Meninggalkan ibu tiriku."
"Aku menyelesaikan pendidikan selama enam tahun di sana. Dan sesuai yang aku bilang tadi, aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke Inkuria. Aku sempat kembali ke Dublin, dan menemukan bahwa ibu tiriku melakukan banyak kejahatan. Tidak heran, dia memang terlihat seperti orang jahat. Bahkan adik tiriku –anaknya– tidak terlihat lagi. Bisa saja dia sudah tewas karena ibunya. Lalu disinilah aku, melanjutkan kuliahku, dan berniat mencari kalian berdua."
"Aku bisa menemukanmu dengan mudah, tapi tidak dengan Daryl. Walau begitu, terlibat dalam penyelidikan Mr. Jameson memberiku banyak informasi tentang dimana Daryl berada. Akhirnya aku tau siapa sebenarnya ayahnya. Tapi aku lebih terkejut lagi saat mengetahui kalau kau juga berada di Slayer Knights."
"Aku tidak bisa menanyakan langsung hal itu padamu. Kau sudah membohongiku akan satu hal penting, dan aku tau kau bukan tipe orang yang suka berbohong. Kau pasti berpikir kalau aku tidak akan mengerti akan apa yang terjadi di bawah sana, jadi aku diam saja dan mengikuti permainanmu. Selama kau tidak apa - apa, kurasa aku tidak perlu khawatir."
"Kemudian, aku mendapatkan sebuah kasus yang membawaku semakin dekat pada Slayer Knights. Kalian tau apa yang ingin aku ketahui. Dan aku juga masih penasaran sampai sejauh mana kau berbohong padaku."
"Karena itulah aku mulai mengikutimu setiap malam, mengamati pergerakanmu. Hingga akhirnya aku menangkapmu. Aku mengujimu dengan menanyakan tentang Daryl dan Slayer Knights. Tapi kau tetap kokoh melindungi rahasiamu. Kau kabur, dan aku membiarkanmu untuk sementara waktu."
"Aku sudah mendengar tentang misi yang akan kalian lakukan. Jadi aku memutuskan untuk mengajak beberapa teman dari Victor Guarding untuk membantuku menangkapmu saat sedang bersama Daryl. Aku membiarkanmu bertanya sesukamu, dan aku bisa lihat kalau kau sebenarnya jujur. Saat itulah aku yakin kalau yang kau lindungi adalah Daryl. Kau ingin dia melaksanakan tugas dari ayahnya, agar dia merasa senang. Karena itulah, aku memutuskan untuk membiarkanmu melakukan apa yang kau mau. Aku bisa dapatkan informasi dengan cara lainnya."
"Aku tetap mengawasi kalian, tentunya. Hingga akhirnya tadi pagi aku mendapat kabar tentang apa yang terjadi di markas Slayer Knights. Karena itulah aku datang ke sana. Setelahnya ... kurasa kau sudah tau apa yang terjadi."
Aku mengangguk. Kini aku mengerti bagaimana sudut pandang Brian. Rupanya kami sama - sama berusaha mencari Daryl. Berusaha menemukannya, dan menyelamatkannya. Tapi pada akhirnya kami tidak bisa melakukannya.
"Kurasa aku sudah mengerti semuanya. Kita berada di jalan yang sama. Kita sama - sama mencari Daryl. Tapi kini kita menemukan fakta kalau dia harus pergi meninggalkan kita." Ujarku.
"Ya, sepertinya kita harus menerimanya dengan lapang dada. Dia sudah tidak bisa kembali lagi. Setidaknya dia merasa bahagia dengan hidupnya." Sahut Brian.
"Yah, walau samaranmu saat menangkapku boleh juga. Kau bahkan menggunakan lensa kontak saat itu. Terniat sekali. Tapi kau tidak bisa menyembunyikan logat Irish - mu dengan baik. Aku masih bisa mendengarkannya." Ujarku, lalu tertawa.
"Dammit! Aku masih harus banyak belajar Bahasa Indonesia rupanya! Tapi kau kan memang tau bagaimana suaraku, jadi aku tidak kaget kalau kau bisa mengenalinya."
"Kuakui aku memang kenal suaramu, tapi aku tidak yakin kalau itu kau."
"Ya tentu saja. Mana mungkin kau menyangka kalau temanmu sendiri yang menangkapmu."
"Tapi, masih ada satu hal yang tidak aku mengerti. Apa yang sebenarnya ingin kau tanyakan? Dan kalau kau sudah tau tentang Underground, kenapa kau menanyaiku saat itu?"
"Hanya untuk mengetahui kejujuranmu. Dan apa yang ingin aku tanyakan itu sesuatu yang berkaitan dengan kasusku. Tapi tidak terlalu penting sih sebenarnya."
"Siapa sih sebenarnya? Mr. Whitlock. Atau mungkin salah satu petinggi Slayer Knights lainnya? Anggota Underground lainnya mungkin?"
"Bukan. Ini berhubungan dengan klien kalian. Tapi, maukah kau berjanji padaku?"
"Janji tentang apa?"
"Berjanjilah, kalau kau tidak akan berbohong padaku, atau siapapun. Berjanjilah kau akan jadi Tyler yang aku kenal sebagai teman yang jujur."
"Aku berjanji. Aku sudah muak hidup di dalam kebohongan. Ini saatnya aku kembali menjadi diriku sendiri."
"Baguslah. Sekarang, mari kita hidup sebagai mahasiswa yang normal. Yah, walau hidupku agak tidak normal, karena aku seorang agen."
"Hei, tapi aku masih penasaran, siapa yang sebenarnya ingin kamu tanyakan?"
"Hanya beberapa klien kalian. Ini, beberapa foto mereka."
Brian memperlihatkan beberapa foto dari ponselnya. Aku mengamatinya dengan seksama, kemudian menoleh ke arah Brian.
"Mungkin aku bisa jadi tau siapa mereka. Tapi aku pasti butuh waktu untuk mengingatnya, karena kami tidak punya sistem pembukuan klien ...." ujarku.
~~~~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top