DSH Part 37
Billy Paddock melanjutkan, "Lagi pula kalau para budak bekerja dengan rajin, aku juga tidak akan menggunakan cambuk ini. Tapi mereka semua malas dan lamban, mereka semua seperti itu. Cambuk ini memompa semangat kerja mereka. Membuat mereka semua bekerja lebih giat dan cepat. Segalanya akan lebih efektif," jelas pria besar itu. "Dengan membangkitkan semangat mereka, ladang ini akan mendapatkan keuntungan lebih."
"Semangat? Dengan cambuk?" Kiana berkata sekali lagi, "Itu bukan semangat, itu pemaksaan. Mereka ketakutan ... kau bisa melihatnya dari mata mereka." Kiana mengingat saat budak kecil itu menjauh dari tangannya.
"Takut? ... Kalau begitu, tunggu sebentar, Madam ... akan kubuktikan apa mereka takut atau tidak? Bila mereka takut, aku akan segera menghapus ketakutan mereka." Billy Paddock menatap seorang budak pria yang tidak berdiri jauh dari sana. "Hoi ... Pett ... kemari!" perintahnya. Budak itu langsung berlari ke arah Billy. "Apa kau takut?" tanyanya sambil memegang erat bahu budak bernama Pett tersebut. Budak itu menggeleng. "Madam ini bilang, mata kalian semua seperti seorang penakut."
"Aku tidak berkata seperti itu!" seru Kiana.
"Nyonya kita bilang, dia tidak suka orang penakut," kata Billy Paddock sekali lagi kepada Pett.
"Aku tidak mengatakan itu!" kata Kiana lagi.
"Kau tahu, Pett? Apa yang akan kulakukan? Kalau apa yang dikatakan oleh nyonya kita ini, memang benar ... bahwa mata kalian itu, seperti mata penakut. Kau tahu apa yang akan kulakukan?" Budak Pett menggeleng. "Aku akan mencungkil matamu," bisiknya di telinga budak itu, lalu Billy Paddock tertawa saat merasakan tubuh budak itu gemetar.
"Hentikan!" kata Kiana lagi.
"Perlihatkan mata semangatmu ke nyonya kita, Pett." Billy Paddock mendorong Pett ke depan Kiana. Budak itu melihatnya dan Kiana dapat melihat mata itu menatapnya penuh kengerian, walau budak itu berusaha menutupinya, matanya tak dapat berbohong—mata itu takut padanya. Kiana tak dapat bergerak saat melihat ekspresi budak itu. Kiana langsung menutup matanya—memutuskan kontak mata tersebut. Kiana menarik napas berusaha mengendalikan dirinya. "Mr. Paddock ...,"
"Ya, Madam? Apa Anda sudah puas? Mata budak ini sudah membuat Anda puas?" tanyanya kejam. "Apa aku perlu mencungkilnya?"
"Tidak!" sergah Kiana. "Lepaskan dia."
Billy Paddock kemudian menendang budak itu menjauh dengan kasar.
Billy Paddock melihat Kiana yang sudah diam, tidak membalas kata-katanya lagi. "Apa kau tahu, Madam? Hari ini, Anda sudah sangat membantuku dalam mengurus budak-budak itu. Terima kasih, Madam." Kiana kembali tak mengerti. "Rasa takut, Madam, rasa takut ... hanya itu yang dibutuhkan para budak. Mereka sekarang akan lebih menurut," katanya senang.
Kiana mengepalkan tangannya erat. "Tolong ... jangan pakai kekerasan lagi."
Pria itu tersenyum penuh kemenangan, "Ladang ini milik Marquess of Salisbury. Aku hanya akan mengikuti perintahnya karena dialah pemilik sah ladang ini dan ... dia seorang pria yang lebih mengerti pekerjaan seorang pria. Permisi, Madam. Aku harus kembali bekerja." Pengawas itu pun berbalik meninggalkan Kiana begitu saja.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top