DSH - part 11

"Ms. Rhonda ...,"

"Ya, My Lady?" Rhonda menatap Kiana berdiri di samping jendela kamarnya, di lantai dua.

Kiana menatap suaminya dari balik kaca itu-suaminya yang sedang berada di luar sana bersama tamunya. "Kenapa Lord Salisbury seperti itu? Apa dia selalu dingin seperti itu? Apakah sifatnya memang seperti itu? Dari dulu seperti itu?" Kiana masih menatap ke bawah, melihat ke arah pria itu-memerhatikan suaminya. Kedua temannya sedang tertawa hanya suaminya yang tersenyum tipis.

"Tidak, My Lady. His Lordship ... maksudku ... Lord Salisbury sebenarnya tidak seperti itu."

"James?" Kiana baru mengetahui nama pria itu adalah James-setelah sekian lama-dia hanya memanggil pria itu dengan sebutan 'My Lord,' dan hanya tahu gelar pria itu adalah Marquess of Salisbury.

"James Cecil adalah nama Marquess of Salisbury, My Lady." Rhonda kembali menginformasikan hal tersebut kepadanya. "Dulu, Tuan Muda James adalah orang yang sangat ceria. Penuh semangat seperti anak muda seusianya. Lord Salisbury dulu merupakan orang yang sangat hangat," kenang Rhonda.

"Hangat? Lalu kenapa sekarang tidak seperti itu?"

"Lord Salisbury berubah sejak tiga tahun yang lalu ... ada sebuah kejadian yang membuatnya seperti sekarang ini. Membuatnya berubah, My Lady."

"Apa yang terjadi?"

"Tuan muda mulai berubah sejak Marchioness yang pertama pergi."

Kiana terkejut mendengar itu. "Marchioness pertama?"

"Iya. Lady Elizabeth Emily adalah Marchioness of Salisbury. Nyonya pertama di rumah ini." Rhonda mengamati wajah Kiana yang terlihat terkejut. "Anda tidak tahu kalau Lord Salisbury sudah pernah menikah?" tanyanya tidak enak hati.

Kiana menatap Rhonda, menggeleng pelan. Dia tidak tahu kalau dia menikahi seorang duda. Kiana merasa itu adalah kesalahannya sendiri-salahnya tak berminat mencari tahu apa pun tentang Marquess of Salisbury sebelum menikahi pria tersebut. Kiana sudah tidak memedulikan apa pun pada waktu itu.

Semua orang tahu Marquess of Salisbury sudah pernah menikah. Pergaulan antar bangsawan membuat mereka saling tahu tentang kehidupan bangsawan lainnya-bahkan kadang-kadang berita lainnya yang tidak jelas kebenarannya. Tapi hanya Kiana yang tak tahu. Seandainya saja waktu itu dia bertanya, Kiana yakin ayahnya akan memberitahu segalanya. Tapi Kiana tak bertanya karena dia jenis wanita yang tak tertarik mendengar gosip apa pun. Dia hanya suka menyibukkan dirinya dengan peternakan, para budak dan pekerjaannya.

"Mereka saling menyayangi dan sangat bahagia. Lord Salisbury selalu tersenyum saat bersamanya... dia sangat memanjakan dan menyayangi Lady Emily," lanjut Rhonda. "Lady Emily sangat hangat, karena itu banyak yang menyukainya."

Rhonda kembali melanjutkan. "Dia merupakan keturunan dari Earl of Downshire. Karena itu Lady Emily sangat dihargai dan juga mempunyai banyak teman. Dia sering mengadakan acara-acara sosial yang mewah, banyak orang yang ingin mendapatkan undangan darinya. Lord Salisbury dan Lady Emily sangat bahagia ... mereka berdua pasangan yang sangat serasi dan sesuai."

Rhonda tersadar dari ucapannya dan takut membuat Kiana tersinggung. "Maaf, My Lady. A-aku ... aku hanya teringat masa lalu."

Kiana tidak mempermasalahkan hal itu, tapi ada pertanyaan lain muncul di dalam benaknya. "Kenapa Lady Emily pergi?"

"Lebih tepatnya Lady Emily, di-dia sudah pergi meninggalkan dunia ini." Rhonda menahan tangisnya.

"Apa dia sakit?" tangan Kiana menyentuh bibirnya.

"Tidak. Lady Emily meninggal karena kecelakaan."

"Kecelakaan?"

"Iya. Tiga tahun yang lalu terjadi kebakaran di tempat ini. Lady Emily, di-dia ... dia tak selamat dari kejadian nahas tersebut," Rhonda mengucurkan air matanya. "Kejadian itu terjadi di dalam rumah peristirahatan itu, yang berada di dekat taman."

Kiana pernah memasuki tempat itu. Tempat itu masih sangat terawat-benar-benar terawat. Bangunan tua indah yang masih bisa ditinggali. Kiana suka sekali dengan suasana di dalam rumah tersebut. Kiana pun teringat noda bercak-bercak berwarna kehitaman yang menghiasi dinding-dinding bangunan tersebut di sebuah ruangan. Noda itu sudah terlihat memudar.

"Sejak kematian Lady Emily. Lord Salisbury mulai berubah ... dia menjadi lebih pendiam, tak banyak bicara."

"Aku tak pernah tahu," kata Kiana. "Aku tak pernah menyadari, bahwa Lady Emily pernah tinggal di sini. Aku tak pernah melihat barang-barang peninggalannya, seperti lukisan atau benda lain miliknya." Saat Kiana datang ke rumah tersebut, tak terlihat satu pun benda atau barang yang bisa memberitahunya bahwa tempat itu pernah memiliki Marchioness sebelumnya.

"His Lordship meminta kami membuang segala hal yang berhubungan dengan Lady Emily. Kurasa dia tak ingin melihatnya."

"Kenapa kebakaran tersebut bisa terjadi?" tanya Kiana tak habis pikir.

"Aku juga kurang tahu, My Lady ... tapi sepertinya ... hal itu terjadi karena kecerobohan pelayan yang lupa mematikan api yang masih menyala," Rhonda mengenang waktu itu. "Sewaktu kejadian itu terjadi, Lord Salisbury sedang tidak berada di rumah, dia sedang dikirim bertugas ke perbatasan. Sejak saat itu ... Lord Salisbury tidak pernah menginjakkan kakinya lagi di sana, di dalam rumah itu. Saya yakin Lord Salisbury sangat terluka karena kehilangan Lady Emily."

Kiana menatap bahu suaminya dari jendela, sebuah simpati muncul dalam diri Kiana. Entah bagaimana, Marquess of Salisbury membalikkan badannya dan menatap jendela atas, merasa ada seseorang yang mengawasinya. Tatapan mereka bertemu lagi. Tapi kali ini sedikit lebih lama. Suaminya kembali mengalihkan perhatiannya kepada teman-temannya.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top