BAB 8: KONSPIRASI
Emma berasa pening kepala. Matanya tertutup. Dia dapat merasakan raut wajahnya berkerut akibat kesan daripada sakit kepala. Dia cuba membuka mata, tetapi tidak boleh kerana dia juga pada ketika itu berasa agak penat.
Emma mencuba sekali lagi untuk membuka matanya. Terbuka sedikit, kemudian tertutup sekali lagi. Ternyata dia agak lemah pada ketika itu. Dia cuba lagi membuka matanya. Dia hanya dapat membuka matanya sedikit sahaja dan pandangannya pada ketika itu agak kabur.
Dia dapat melihat satu lembaga hitam sedang duduk di hadapannya. Di depan lembaga tersebut terdapat sebuah meja kayu yang tidak jelas warnanya di hadapan Emma. Kemudian, dia menutup matanya sekali kerana berasa amat keletihan.
Beberapa saat telah pun berlalu. Sekurang-kurangnya, itulah yang dirasakan oleh Emma. Dengan secara tiba-tiba, dia terjaga sambil membuka matanya dengan luas.
Riak wajahnya pada ketika itu agak panik. Dia memandang ke kiri dan ke kanan. Nampaknya dia sedang duduk di atas sebuah kerusi pejabat. Kedua-dua belah tangannya pula diikat di atas pemegang kerusi tersebut. Dia meronta-ronta untuk melepaskan diri, tetapi gagal.
Kemudian, dia perasan bahawa ada seorang lelaki yang sedang duduk di hadapannya. Lelaki tersebut berambut berwarna perang. Dia memakai cermin mata hitam dan juga berkot hitam. Dia pada ketika itu sedang memerhatikan gelagat Emma yang sedang cuba melepaskan diri. kemudian, dia tersenyum pudar.
" I wouldn't do that if I am in your place," beritahu lelaki tersebut.
Emma hanya memandang lelaki itu dengan sekilas pandang, kemudian dia mencuba sekali lagi untuk melepaskan dirinya. Gagal.
Lelaki berambut perang itu berdiri, lalu pergi ke hadapan mejanya dan menghadap Emma. Setelah itu, dia meletakkan punggungnya di atas meja. Raut wajahnya hanya tersengih apabila melihat tindakan Emma.
" You know what? Your effort is useless," beritahu lelaki itu lagi sambil mengambil dokumen yang terletak di atas mejanya.
Emma secara tiba-tiba berhenti. Dia memandang muka lelaki itu dengan pandangan benci.
" Where the fuck I am?!" jerkah Emma.
Lelaki tersebut ketawa kecil. dia langsung tidak peduli dengan soalan Emma.
" Where is my mom?!" tengkingnya lagi.
Lelaki rambut perang itu tersenyum gembira.
" That's what I want to talk about," kata lelaki itu.
" So, before I explain things, please stop doing things like that," tambahnya lagi sambil mengeluarkan segala ketas yang terdapat dalam fail dokumen itu.
Emma berhenti daripada meronta untuk melepaskan diri. Dia bernafas dengan agak kuat. Kemudian, dia menoleh ke arah lelaki tersebut.
" Ah, I forgot to introduce myself. My name is Albert Abel, Head Security Agent of CIA. Nice to meet you, Emma Alexander," kata Albert dengan senyuman sinis.
" You're the Jews..." kata Emma dengan nada perlahan.
" Aha, you are right. I am Jews," balas Albert.
" The president must be an idiot to let a Jews hold some high rank position," kutuk Emma.
Albert hanya tersengih.
" Thats not quite correct, you know. We, the Jews, are really smart ass people. The president need a lot of Jew's people if he want to control the world," balas Albert lagi sambil merapatkan mukanya ke arah Emma.
" So, let me tell you directly. I have a mission for you," tambahnya lagi.
Emma hanya memandang Albert dengan raut wajah yang agak marah. Albert pula langsung tidak berhenti daripada tersenyum sinis ke arah Emma.
" Why the hell I would do a mission for you?" tanya Emma dengan nada geram.
" You certainly would, Emma. Its not like you have any other choice anyway," kata Albert sambil mengeluarkan alat kawalan jauh dari poket seluarnya.
Kemudian, dia berpaling daripada Emma untuk memandang ke arah skrin yang terletak di belakang kerusi pejabatnya. Skrin itu sebenarnya agak besar dan melekkat di atas dinding. Kemudian, dia menekan butang alat kawalan jauhnya itu. Satu video yang agak tinggi kualitinya terpapar di atas skrin.
Raut wajah Emma mula berubah. Dia terkejut dan juga berasa amat marah. Dia memandang ke arah Albert. Lelaki itu masih lagi tersenyum sinis.
" WHAT THE FUCK YOU HAVE DONE TO HER?!!!" tengking Emma ke arah Albert.
Di skrin besar itu, dia ternampak ibunya yang sedang merengkuk di dalam penjara dengan keadaan tidak siuman.
" Hehehe....I told you, you don't ha-"
" ANSWER MY DAMN QUESTION!!!!"
Albert melepaskan nafas dengan perlahan-lahan, kemudian dia memandang Emma dengan pandangan jengkel.
" I want to explain but....ah well. You mom have been interrogated by our officer. But she doesn't say a shit. So, we just using a last resort method. Its an experiment though,"
" WHAT THE HELL?! YOU DRUG HER?!"
" Ah, yeah, right"
" WHAT THE FUCK?! HOW DARE YOU DO TH-" sebelum sempat Emma menghabiskan ayatnya, Albert menumbuk mukanya.
Emma terdiam. Dia keliru. Apakah yang sebenarnya berlaku? Dia memandang sekali lagi ke arah Albert.
" You see, I don't have a lot of time, you know. So, better you listen to me if you want to save your mother," kata Albert dengan nada yang tiba-tiba berubah.
" First of all, you gonna become our agent. Then you will infiltrate some powerful secret organization and destroy them. Simple, right?"
" You already control the world, yet you ask me to do this. How blasphemy you can be?!"
Albert memandang Emma dengan senyuman sinis.
" Well, we just want to maintain the peace. This is because we suspect that some of our allied country might trying something funny. That is why I want you to infiltrate a certain powerful country. I want you to get the information as much as you can. If the country that you infiltrate still coorperate with us, then do nothing. If else, destroy them,"
" You arrogantly confident about this. What might you think that I would do the exact things that you want?" tanya Emma dengan nada marah yang tetahan-tahan.
" Hahaha, you will follow my orders. It is because you have to, and you don't have any other choice,"
Emma hanya mendiamkan diri. dia hanya memandang jijik ke arah Albert.
" So, here the operation's parameter," kata Albert sambil mengambil kertas yang paling atas.
" You are about to infiltrate your homeland," tambahnya lagi.
Sekali lagi, reaksi muka Emma bertukar menjadi marah.
" Yes, your homeland. The great country of Britain, hahahaha,"
" How dare y-"
" Yes, I dare. Of course, on the surface, many country thinks that we work together, but in the inner circle, we actually try to dominate each other. Wonderful, isn't it? I mean, you got a chance to return to your home,"
" Let me explain a little more about this. We already interrogated your mother and she revealed almost everything. Well, almost everything. She said that Britain right now try to to stop our Order, which is we cannot leave them alone,"
" Order?" tanya Emma dengan nada geram.
" World New Order, our greatest ambitions," balas Albert.
" Sigh, you guys a bunch of delusional bastard. Do you really thinks that God favor you in every way? What a blasphemy,"
" Hmm, you talked like you know the God. We ARE the greatest races ever in this world. God always favor us. You are the one who is lost, Emma. You don't know the real God,"
" The facts that our God favor us is right in your sight. We were borned to conquer this world. We are borned to rule everything!" kata Albert sambil mendepakan tangannya dan mendongak ke atas.
" And the real facts right now is that the God sent you over here, to become our servant. To destroy our enemy, who is right now in false religion,"
" False religion? Don't give me that crap. Aren't the Jews only for the Jews? Which part you are right when the outsider can't even allowed to profess your religion?!"
" Thats why I said, we are the righteous one. The true religion is only for the true descendant. Ah well, lets stop argue about this. You will beocme our loyal dog. You will destroy your own people. Be honour, since you will become the servant of true descendant!"
Emma mula marah dan tertekan. Situasinya terhimpit. Dia berdoa kepada Tuhannya untuk dilepaskan daripada azab ini.
" The Britain right now try to betray us, so I will make sure this kind of thing won't happen. From what your mom told us, Britain already have the secret organization that work behind the scene. This organization named as Reconstitution of Britannia,"
Emma tidak beberapa dengar dengan penjelasan Albert.Hatinya terlalu bersedih kerana situasinya terhimpit.
" The highest order of Reconstitution of Britannia (ROB) is the Holy Knight of Britannia, which is the Holy Knight title is given directly by the Queen Elizaberth III. Apparently, your mother is the Advisor of Holy Knight, with code name as Merlin,"
Apa...? Ibu ialah penasihat Kesatria Suci negara Britain? Kenyataan ini menyebabkan Emma agak tergamam. Dia langsung tidak tahu apa-apa.
" Isn't it convenient? Your mother isn't an average person! Yes, we admit it, your mom was quite genius. But to hold that title is totally different thing! You know what, we already tested your brain and your mother's brain. And guess what? Your IQ level is higher that your mother!"
Emma terdiam geram.
" This make things more simple. You will infiltrate ROB and win their trust. Then, you have to acquire the Holy Knight's Advisor position and make them as your pawn, or more accurately our pawn! Easy game right?" terang Albert dengan panjang lebar.
" You are such disgusting bastard, old man,"
" I am. Thats why I am doing this. So, for now, that's the only mission you have. Remember, win their trust and make them as your pawn,"
" Like hell I will follow your orders!" jerkah Emma.
" Ouh, yes, you will," senyum Albert.
Kemudian, dia pergi menuju ke kerusi pejabatnya untuk duduk. Setalah itu, dia memanggil orang-orang bawahannya dengan suara agak tinggi.
" Neon, Eivis, please come in," panggilnya dengan kuat.
Pintu di belakang Emma terbuka. Dua orang berkot hitam masuk ke dalam pejabat tersebut. Seorang lelaki sebelah kiri Emma membawa beg bimbit hitam yang kemudiannya diletakkan di atas meja Albert.
" Neon, you know what to do," beritahu Albert kepada lelaki yang meletakkan beg bimbitnya di atas meja sebentar tadi.
Neon mengangguk. Dia membuka beg bimbitnya. Di dalam beg itu terdapat alat suntikan yang menyerupai pistol. Tetapi, pistol itu tidak berpicu. Sebaliknya, tempat yang terletak picu tersebut digantikan dengan botol sebesar tabung uji yang sering dipakai di dalam makmal sains.
Neon memandang Eivis. Mereka berdua saling mengangguk antara satu sama lain. Neon mendekati Emma. Dia kemudiannya menyuntik saluran darah Emma dengan suntikan tersebut.
"AAAAAAAARRRRRRRRRRGGGGGGHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!" jerit Emma dengan kuat.
Rasa suntikan itu agak menyakitkan. Kepalanya mula pening kembali. Badannya pula berasa sangat panas seperti demam yang sangat panas. Albert hanya tersenyum sinis.
" What.......the....hell....you...have done...to me..." tanya Emma kepada Albert.
" We just make an injection in your blood. Well, to be exact, we make an nano virus's injection in your body. This is a security measure. If you betray us, or even make a lies to us, you will be exterminated."
" Then....exterminate.....me already..." balas Emma dengan nada yang lemah.
" We already have the countermeasure to that problem. If you try to make suicide attempt, you also kill millions of life,"
" What...?!"
" You are the host. If you ever die, you will release the nano viruses to the others. This nano viruses will strengthen theirself in your body. So, as an advice, please listen to my order," beritahu Albert.
" You are so despicable bastard,"
" I am. Thats why we will win,"
Emma memandang hina ke arah Albert.
" Boys," panggil Albert kepada kedua-dua orang bawahannya.
Mereka berdua mengangguk faham. Dengan tidak semena-mena, Neon mengeluarkan pistolnya dan terus menghentak kepala Emma. Emma sekali lagi pengsan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top