8a

"Atas dasar apa kamu mau ngelaporin aku ke polisi, Mbak?"

Aku mencebik kecil saat Lira menunjukkan tampang sok lugu.

Tak ingin menggubris pertanyaan tak penting darinya, melihat ponsel Lira yang terjatuh, menarik minatku untuk segera menyambarnya. Sungguh, rasa penasaran atas siapa orang yang tadi bertelepon ria dengan adikku, benar-benar membuat pikiranku terganggu. Namun, belum sempat aku meraih ponselnya, dengan gerakan super cepat Lira mengambilnya terlebih dahulu.

Sial!

"Sini pinjam hapenya!" Untuk pertama kali, aku mengintimidasi adikku dengan mata melotot dan suara yang pasti terdengar lantang.

"Buat apa, sih, Mbak?" Jelas sekali Lira keberatan dengan permintaan dariku yang tak biasa ini.

"Pokoknya sini!" ucapku lantang. Sungguh, aku bersyukur karena Mama sedang pergi arisan dan Ayah tengah bekerja di kantor. Jadi, aku sedikit lebih bebas berekspresi. Termasuk ketika menekan Lira seperti sekarang ini.

"Enggak!" Lira menolak tegas untuk memberikan ponselnya meski aku berusaha keras untuk memaksa.

"Sini!" Aku yang merasa posisi kami sekarang imbang, nekat menarik benda pipih itu dari tangan adikku.

Untuk beberapa lama, drama berebut ponsel terjadi. Aku berusaha mati-matian mengambil alih ponsel dari tangan Lira, dan Lira sendiri berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan ponsel dalam genggamannya.

"Sini!"

"Enggak!

"Aku bilang, sini!"

"Enggak!"

Tak ada yang mau mengalah saat drama rebutan ponsel terjadi, hingga akhirnya, ponsel di tangan Lira terlempar ke tembok dan … jatuh. Layar ponsel iPhone keluaran terbaru itu terlihat retak.

Membuat wajah Lira menggelap dengan mata menyala merah saat mungkin menyesali ponselnya yang sudah dalam kondisi mengenaskan.

"Puas kamu, Mbak? Udah bikin LCD hape aku rusak?" Lira menggerutu kesal saat mengambil ponselnya yang kemungkinan memerlukan biaya banyak jika ingin memperbaiki.

Ck! Payah!

"Hari ini kamu masih selamat karena hape kamu rusak. Lain kali, jangan harap bisa lolos!" Aku memperingatkan sebelum beranjak dari kamar adikku yang terlihat masih kesal karena ponsel kesayangan jadi korban.

"Ish! Apaan sih nggak jelas banget."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top