(22) Melawan Iblis
Di tempat taman bunga sakura...
Kiwimon Cho Shinka...
Blossomon
Analisis Data :
Name : Blossomon
Level : Ultimate
Type : Plant
Attribute : Data
Attacks : Spiral Flower and Leaf Darts
Sosok digimon berbentuk bunga besar dengan tangkai berwarna hijau dan berduri serta terdapat beberapa kuncup bunga kecil lainnya.
"Inikah perubahan sempurnamu," ucap Fia takjub.
"Iya! Terima kasih partner." Balas Blossomon.
Kini Blossomon mulai menyerang Harpymon. Kelopak bunga kecilnya berbentuk shuriken melesat ke Harpymon.
"Spiral Flower!"
Harpymon yang terkejut tak dapat menghindari serangan itu. Kedua sayapnya terkena serangan shuriken hingga terluka dan berikutnya terjatuh.
Bugh!
"Hebatnya," gumam Fia.
Blossomon mendekati Harpymon dan ia menyerang kembali.
"Leaf Darts!"
Duri-duri pada tubuh Blossomon meluncur dan menancap tepat di sekujur tubuh Harpymon. "Arrggh!" Teriak Harpymon kesakitan.
"Tepat sasaran!" Seru Blossomon.
"A-akan kubalas kau!" Geram Harpymon. Ia pun bangkit kembali dengan tertatih.
"Silent Symphony!"
Harpymon mengeluarkan suara yang nyaring namun menyakitkan.
"Sakit sekali telingaku!" Teriak Fia berusaha untuk tak mendengarnya dengan menutup kedua telinganya. Namun, suara menyakitkan itu masih bisa terdengar olehnya.
"Fia..." seru Blossomon.
Saat Blossomon lengah, Harpymon menyerangnya dengan pisau-pisau angin.
"Wind Seeker!"
"Ugh! Sial!" Rintih Blossomon dengan beberapa bagian tubuhnya yang tersayat.
"Hahaha... rasakan!" Kata Harpymon. Ia pun berusaha terbang secara perlahan.
"Aku harus mengakhiri ini semuanya," ucap Blossomon.
"Spiral Flower!"
Kelopak-kelopak bunga milik Blossomon terlepas, lalu berputar membentuk sebuah shuriken.
Blast! Blast!
Harpymon yang sudah mencapai beberapa meter harus terkena serangan mutlak dari Blossomon. "Kurang aja--"
Perkataan Harpymon terpotong. Aura gelap keluar dari tubuhnya. Ia pun berubah menjadi kartu digimon.
"Yeahh! Berhasil!" Seru Fia setelah terbebas dari suara menyakitkan milik Harpymon. Ia pun terlulai lemas, namun senyum manisnya tetap ditunjukkan.
Blossomon menoleh ke arah Fia. Tubuhnya bersinar terang. Ia kembali menjadi wujud rookie. Floramon berjalan ke arah Fia dan memberikan dua kartu digimon.
(Anggap saja ini kartu digimon Blossomon)
"Ini hadiah untukmu," ujar Floramon tersenyum.
"Floramon..." balas Fia langsung memeluk tubuh Floramon senang.
Kedunya pun menikmati bunga sakura yang bermekaran indah di sekitar mereka.
.
.
.
.
Hari terakhir liburan musim panas. Seharusnya masyarakat menikmati liburan terakhir ini dengan ceria dan semangat. Tapi semenjak pagi menjelang. Langit tertutup oleh awan yang sangat gelap, hingga sinar matahari tenggelam di dalamnya.
"Kenapa langitnya gelap?" Tanya Raka. Ia sekarang berada di taman kota dengan partner digimonnya. Darcomon sedang menikmati roti cokelat.
Tiba-tiba mata Dracomon menatap tajam ke arah langit yang gelap. "Aku merasakan kekuatan jahat yang besar." Ucap Dracomon dengan nada serius.
"Apakah mungkin itu Blezzebumon?" Tanya Raka menebak-nebak. Angin berhembus dengan kencangnya di sekitar taman. Karena suasana yang gelap, hanya beberapa orang saja yang berada di taman itu.
"Dia datang," gumam Dracomon.
Sekumpulan bulu-bulu gagak berputar di satu titik. Lalu bulu-bulu gagak itu menghilang. Menampakan sesosok digimon kegelapan dengan aura yang mengintimidasi.
"Senang sekali bertemu denganmu... anak terpilih baru." Ucap Blezzebumon menyeringai.
"Death Claw!"
Sebuah tangan ingin melesat ke arah mereka. Dracomon yang menyadari mendorong tubuh Raka agar tidak terkena serangan itu.
"Meleset!" Seru sosok pria bertudung hitam. Ia berdiri di atas lampu taman dan sosok digimon berbentuk iblis melayang di belakangnya.
"Daniel..." ucap Raka menatap tajam sosok pria bertudung hitam itu.
"Devimon," lanjut Dracomon.
"Raka, saatnya berubah..." ujar Dracomon.
Raka menganggukan kepalanya singkat. Ia mengeluarkan sebuah kartu digimon, lalu ia gesekkan ke sisi D-Cyber miliknya.
Srek!
#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)
Nananana nananana nananana...
Dracomon Shinka...
Coredramon
Sosok naga hijau besar telah muncul. Ia terbang melesat ke arah Devimon.
"Green Fire Breath!"
Bola hijau besar mengarah ke Devimon dan Daniel. Daniel melompat turun sedangan Devimon mengeluarkan jurus andalannya.
"Death Claw!"
Ia menggunakan cakar mautnya.
Duarr! Crash!
Serangan itu meledak di tengah-tengah mereka. Devimon dan Coredramon kembali melesat. Coredramon mengepalkan tinjunya kuat. Tinju itu berhasil di tahan oleh Devimon. Giliran Devimon yang akan menendang perut Coredramon, tetapi serangan itu juga berhasil di tahan.
"Kau semakin kuat," puji Devimon.
"Ya, kau pun juga." Balas Coredramon.
Keduanya terbang melesat seperti kilatan. Tak ada yang mau menyerah satu sama lain.
Blezzebumon menyeringai. Ia menyerang Raka saat ia tengah serius menatap pertarungan kedua digimon itu.
"Double Impact!"
Kedua peluru meluncur cepat ke arah Raka. Saat Raka merasa dirinya terancam, ia menengok ke belakang. Jarak antara dirinya dan kedua peluru itu hanya 5 cm saja.
"Sial! Apakah aku akan mati sekarang?!" Batin Raka kesal.
"Nikmatilah akhir kematianmu, hahaha..." kata Blezzebumon senang.
"Jangan lupakan kami!" Teriak seseorang. Orang itu mendorong kuat Raka ke samping. Hingga keduanya terjatuh cukup keras.
Dor! Dor!
Efek dari serangan peluru itu, tempat yang sebelumnya dipijaki oleh Raka sekarang membentuk kawah yang besar. Sedetik saja Riza tak mendorongnya, ia pasti sudah lenyap seketika.
"Ugh!! Sakit juga," ucap seseorang itu yaitu Riza memegang bokongnya kesakitan.
"Riza..." kata Raka pelan.
"Hei kawan... Kau jangan seperti ini lagi, oke." Hibur Riza cengegesan sekaligus merintih sakit.
Raka hanya tersenyum. Ia bangkit berdiri sekaligus membantu Riza yang ikut berdiri.
"Terima kasih," ucap Raka.
"Sama-sama kawan," Sahut Riza mengancungkan jempol di depan wajah Raka.
"Grizzlymon, ayo serang dia!" Perintah Riza.
Grizzlymon menyerang Blezzebumon yang sudah diselimuti oleh aura ungu kebiruan di tubuhnya.
"Maul Attack!"
"Serangan lemah seperti itu akan kuhapuskan." Ujar Blezzebumon sinis.
"Quick Shot!"
Sebuah peluru telah ditembakan. Peluru itu melesat cepat mengenai Grizzlymon yang melaju cepat ke arahnya.
Duar!!!
Ternyata Blezzebumon mampu melenyapkan serangan Grizzlymon dengan mudahnya. Grizzlymon sendiri terhempas hingga menghancurkan air mancur.
"Kau bukanlah lawanku!" Ejek Belzzebumon.
"Bagaimana dengan aku?" Tanya sosol digimon berbentuk kelinci.
"Gauntlet Claw!"
Kedua tinju besi milik digimon itu yaitu Turuiemon mengarah ke Blezzebumon. Blezzebumon sendiri hanya bersikap tenang.
Hap!
Kedua tinju besi Turuiemon berhasil ditangkap dengan mudahnya oleh lawan. "Serangan lemah!"
Duagh!!
Blezzebumon menedang perut Turuiemon hingga terjatuh keras ke bawah.
Bruk!!
"Turuiemon!" Panggil Hana cemas.
"Dia terlalu kuat," ucap Raka.
"Iya..." balas Riza.
Blezzebumon mengarahkan kembali pistol kepada Riza dan Raka.
"Double Impact!"
"Sial!" Umpat keduanya bareng.
Peluru-peluru itu melesat cepat ke arah keduanya. Namun, Grizzlymon melindungi mereka menggunakan tubuhnya.
Dor! Dor!
Grizzlymon terdorong bersamaan dengan Riza dan Raka yang berada di belakangnya.
Sret!!
Grizzlymon tak mampu menahan serangan itu. Ia pun kembali menjadi Bearmon dengan tergeletak di tanah.
"Bearmon!!" Seru Riza memeluk tubuh Bearmon yang terluka.
"Hahahaha...." tawa Blezzebumon.
.
.
.
.
Sementara pertarungan Devimon dan Coredramon masih berlanjut...
Bugh!
Duar!!
Serangan demi serangan telah dikeluarkan oleh dua pihak. Hantaman dan pukulan pun tak terelekan beberapa kali. Pertarungan ini cukup sengit.
Coredramon menoleh ke arah tempat Raka. Ia melihat Bearmon tergeletak tak berdaya di pelukan Riza. "Aku harus menolong Raka.." ucap Coredramon.
Kelengahan ini dimanfaatkan oleh Devimon untuk menyerangnya. "Jangan pernah menghiraukan lawan!"
"Death Hands!"
Tangan hitam Devimon memanjang. Serangan itu mencengkram kuat leher Coredramon yang lengah. "Ughh!"
Cengkraman itu semakin kuat. Ia angkat ke atas tubuh Coredramon. Lalu Devimon menghantam tubuh Coredramon ke bawah dengan kuat dan cepat.
Duar!!!
Kawah besar terbentuk dengan Coredramon yang tergeletak di tengah-tengahnya. Raka merasakan firasat tak enak. Tanpa pikir panjang ia berlari ke arah partnernya yang sudah tersungkur di dalam kawah.
"Coredramon..." panggil Raka. Ia masuk ke dalam kawah itu.
"Maafkan aku," ucap Raka lirih.
"Kau tak perlu minta maaf, partner..." balas Coredramon lemah.
Daniel dan Devimon melihat keduanya tersenyum sinis. "Perubahan sempurna, Devimon!" Perintah Daniel. Ia mengeluarkan D-Cyber abu-abu kehitaman miliknya.
Daniel juga mengeluarkan sebuah kartu digimon. Ia gesekkan ke sisi D-Cyber nya. Cahaya dan data-data keluar dari benda itu.
Cring!
Nanananana....
Devimon Cho Shinka...
SkullSatamon
SkullSatamon telah muncul di hadapan keduanya. Ia menyeringai lebar.
"Kalahkan mereka!" Seru Daniel.
"Siap!" Jawab SkullSatamon. "Mari kita bermain..." lanjutnya.
Di dalam kawah...
Coredramon meminta Raka untuk merubah dirinya menjadi lebih kuat. Raka sedikit ragu dan takut, tapi melihat tatapan keyakinan Coredramon. Ia menyetujuinya. Dikeluarkan D-Cyber merah miliknya serta kartu digimon. Digesekkan kartu itu ke sisi D-Cyber.
Srek!
Cring!!
Nanananana....
Coredramon Cho Shinka...
Groundramon
Groundramon pun telah muncul. Ia segera keluar dari kawah bersama dengan Raka yang berada di punggungnya. Raka pun melompat turun ke bawah dengan mulus.
Kini SkullSatamon dan Groundramon kembali bertarungan sengit antar digimon level sempurna. Keduanya bertatapan dengan tekad dan semangat membara.
.
.
.
.
.
Bersambung... 😂
Selamat membaca! 😎😊😉
Thanks to sirius_dhani1102 AhmadRizani 😁
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top