(04) Berjuanglah

Beberapa hari setelah kejadian di taman...

Raka, Dracomon serta Riza mencari-cari keberadaan anak terpilih baru lainnya. Mereka melacak anak terpilih lainnya menggunakan digicive milik Raka.

"Fiuh! Cuaca hari ini panas sekali..." keluh kesah Riza.

"Iya, sepertinya sudah memasuki musim panas." sahut Raka.

"Wah, berarti liburan musim panas akan segera tiba! Ke pantai pasti seru." seru Riza antusias. Ia pun mulai berkhayal berlibur di pantai bersama wanita-wanita sexy.

Pletak! Raka menjitak kepala Riza keras. Ia terkadang berpikir, bisa mempunyai teman sebodoh itu.

"Ittai!" ringis Riza kesakitan.

"Hahaha... kalian berdua akrab sekali." ucap Dracomon di dalam D-Cyber.

Raka dan Riza yang mendengar perkataan Dracomon tertawa senang. Karena hari sudah menjelang siang. Mereka memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon besar.
.
.
.
.

Di salah satu mall terbesar di Tokyo. Mall itu bernama Tokyo Star.

Seorang gadis bersurai merah panjang berjalan-jalan santai di lantai 3 mall. Gadis itu ialah Fia. Ia sedang mencari-cari suatu barang. Tapi belum menemukannya juga.

"Heh! Susah sekali mencarinya..." ucap Fia menghela napas lelah.

"Memang kau sedang mencari apa, Fia?" tanya Floramon.

"Sebuah topi untuk liburan musim panas nanti." jawab Fia berbisik. Ia tak mau menjadi pusat perhatian karena berbicara sendiri seperti orang gila.

"Hmm... Liburan musim panas pasti menyenangkan sekali." balas Floramon pensaran.

"Iya. Kau bisa bermain-main di pantai, bermain voli pantai, memecahkan semangka dan lain-lain." sahut Fia antusias menjelaskan berbagai kegiatan selama libur musim panas.

"Hahaha... kamu lucu sekali." puji Floramon. Hal itu membuat pipi Fia merona merah. Ia pun memutuskan untuk mencari-cari lagi dan tak lupa membeli sebuah ice cream.
.
.
.
.

Duarr!!!

Ledakan besar terdengar dari tempat Raka dan lainnya sedang beristirahat.

"Ledakan ini?" tanya Raka.

"Aku merasakan ada digimon beraura kegelapan di sekitar sini." ucap Dracomon. Ia pun keluar dari dalam D-Cyber merah Raka. Mereka berlari kencang ke arah sumber ledakan.

Sampainya disana, mereka melihat para warga berlarian menyelamatkan diri. "Aaahhh tolong!" jerit seorang gadis kecil. Ia terjebak di antara reruntuhan bangunan.

"Ayo kita selamatkan gadis itu!" ajak Riza. Namun, sosok digimon muncul secara tiba-tiba dan menyerang mereka.

"Aku saja yang akan menyelamatkan gadis kecil itu. Kamu hadapi saja digimon jahat itu." usul Riza. Raka mengganggukan kepala tanda setuju. Riza pun berlari ke arah sang gadis.

"Arrr!" suara digimon itu.

Data Analisis :

Name : Shellmon
Level : Champion Animal
Type : Sea
Attribute : Data
Attacks : Aqua Blaster and Slamming Attack

"Aqua Blaster!"

Dari puncak kepalanya. Shellmon mengeluarkan serangan tembakan pusaran air miliknya.

Dracomon menjadi tameng. Tetapi, ia tak kuat menahan dan terdorong hingga menabrak Raka.

Bruk!

"Dracomon..." panggil Raka cemas.

"Tenang saja, aku baik-baik saja." ucap Dracomon.

"Baby Breath!"

Dracomon menembaki lawan dengan bola apinya.

"Aqua Blaster!"

Kembali Shellmon menyerang. Pusaran air dan bola api saling beradu.

Api lawan air. Pastilah yang menang adalah air, karena ia bisa memadamkan api sebesar apapun.

"Lawan kita cukup tangguh. Kita tak bisa menyerang seperti biasanya." seru Raka. Ia memikirkan cara lain untuk menyerang lawannya.

Dracomon tak tinggal diam. Ia mencoba menyeruduk Shellmon dengan melompat. Tapi... Shellmon menggunakan kaki depannya untuk melempar tubuh Dracomon ke bawah sebelum mengenai dirinya.

"Dracomon..." panggil Raka mendekatinya. Lagi-lagi, Shellmon menyerang menggunakan selaput hijau dari atas kepalanya.

"Slamming Attack!"

Serangan itu berhasil mengenai salah satu kaki Raka hingga terangkat ke atas.

"Waahh!!" jerit Raka yang kakinya berada di atas dan kepalanya dibawah dalam posisi melayang.
.
.
.
.

Riza yang sudah selesai menyelamatkan gadia kecil itu segera membawanya ke tempat aman.

"Terima kasih, oni-chan..." ucap gadis itu.

"Sama-sama. Cepat kamu bersembunyi di tempat yang aman." kata Riza mengelus lembut kepala gadis itu. Gadis itu mengganggukan kepalanya. Sebelum pergi, ia melambaikan tangan kepadanya.

"Waahh!!" Riza mendengar suara teriakan kawannya. Ia bergegas menuju Raka untuk membantunya. Tak sengaja ia tersandung batu hingga terjatuh.

Brukk!!

"Ittai! Hari ini aku sial sekali." gerutu Riza. Saat ia ingin bangun. Ia melihat sebuah kartu bergambar digimon.

"Kartu ini..." gumamnya. Tetapi ia tak bisa memikirkannya sekarang. Ia menyimpan kartu itu disaku celananya dan kembali berlari.

Sampainya disana, Riza melihat Raka terikat melayang di atas. Dia melihat Dracomon tergeletak di tanah.
.
.
.
.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Riza mulai frustasi.

"Ri--Riza, cepat kau pergi dari sini..." ucap Raka terbata-bata. Ia merasakan ikatannya semakin kencang. Dadanya terasa sesak tak bisa bernapas.

"Aku tidak bisa pergi dari sini! Aku akan menolongmu!" seru Riza keras kepala.

"Babay Breath! Baby Breath"

Bola-bola api mengarah ke Shellmon.

Duarr!! Duaarr!!

Tubuh Shellmon tak terluka sedikit pun. Dracomon kembali menyerangnya. Ia tak tega melihat Raka semakin tersiksa.

Kesempatan itu dipakai oleh Riza. Ia memukul-mukul cangkak Shellmon dengan menggunakan sebatang kayu.

Praakk!!

"Cepat lepaskan temanku!" bentak Riza berusaha keras hingga kayunya terbelah menjadi dua.

"Siall!!" gerutu Riza.

"Aqua Blaster!"

Riza terkena dampak dari serangan itu. Ia terlempar ke belakang. Raka yang melihatnya semakin merasa bersalah.

"Ra--Raka, jan--jangan khawartikan aku..." ucap Riza lirih serta terbata-bata.

Raka tak dapat berpikir logis. Di satu sisi ia ingin menyelamatkan temannya, di sisi lainnya ia tak bisa melakukan apapun. Ia melihat ke arah Dracomon.

Partnernya tak berhenti berjuang membebaskan dirinya. "Dra-co-mon, te-tap-lah ber-ju-ang!" seru Raka terbata-bata. Ia memberikan semangat kepada partnernya. Ia percaya bahwa Dracomon dapat menolongnya.

Dracomon tertegun dengan teriakan dari Raka. Ia berdiam diri. Ia sudah tak memiliki tenaga lagi. Tapi ia merasakan tenaga dalam dirinya kembali pulih.

D-Cyber milik Raka bersinar terang. "Ada apa dengan D-Cyber ini?" batinnya penasaran. Data-data keluar dari monitor D-Cyber.

Tubuh Dracomon pun juga ikut bersinar terang. "Cahaya ini terasa hangat." gumamnya.

#Soundtrack_Evolusi_Digimon (ceritanya hehe :v)

Nananana nananana nananana

Data-data berkumpul di sekitar tubuh Dracomon. Ia berputar-putar dan cahaya terang muncul berkilauan membalutnya.

Dracomon Shinka...

Coredramon!!!

Data Analisis :
Name : Coredramon
Level : Champion
Type : Dragon
Attribute : Virus
Attacks : Green Flare Breath and Strike Bomber

"Rooaarr!!!" suara aungan Coredramon.

Coredramon segera terbang dan menabrakan badannya sendiri ke tubuh Shellmon.

Brukk!

Shellmon terjatuh. Ikatan pada kaki Raka pun terlepas. Raka yang tak siap dan posisi kepala di bawah hanya bisa pasrah. Ia memejamkan matanya.

Whuuszz!

Beberapa detik ia tak merasakan sakit apapun. Raka membuka matanya perlahan. Ia melihat punggung Coredramon yang berwarna hijau.

"Coredramon..." panggil Raka.

"Apa kau baik-baik saja partner?" tanya Coredramon cemas. Ia terbang dengan kecepatan rendah. Coredramon turun perlahan hingga sampai di bawah.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih, Coredramon. Kau sekarang terlihat keren." jawab Raka memuji.

"Hehe..." tawa Coredramon malu-malu.

Riza pun datang menghampiri mereka. Terlihat bajunya sedikit robek dan beberapa luka lecet di tangan serta kakinya.

"Aku akan mengakhirinya. Kalian cari tempat yang aman." saran Coredramon. Ia pun terbang menuju ke tempat Shellmon.

Shellmon telah bangkit kembali. Ia menatap Coredramon tajam.

"Aqua Blaster!"

"Green Flare Breath!"

Dua serangan saling bertemu dan beradu dengan sengitnya. Bola api hijau milik Coredramon semakin kuat mendorong serangan pusaran air Shellmon.

Duarr!!

Serangan Coredramon melaju lesat ke arah Shellmon. Shellmon tak bisa menghindarinya. Ia pun kalah. Aura kegelapan dalam tubuh Shellmon keluar.

Shellmon berubah kembali menjadi kartu. Raka pun berlari kecil menuju ke arah Coredramon yang sudah menjadi Dracomon.


Dracomon terlihat kelelahan. Ia melihat kartu Coredramon dan Shellmon. Ia pun mengambil kartu Shellmon serta Coredramon, lalu menyimpannya di saku celana.

"Kau hebat sekali, Dracomon..." kagum Raka. Ia memeluk Dracomon.

"Aku lapar..." kata Dracomon. Tenaganya telah terkuras habis setelah mengeluarkan jurus andalannya.

"Baiklah, kita akan pergi makan. Tapi sebelum itu, aku harus menyembuhkan luka Riza terlebih dahulu." sahut Raka.

Mereka pun memutuskan untuk pergi ke salah satu stan makanan dan membeli beberapa p3k untuk menyembuhkan luka Riza.
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Selamat membaca! 😎

Jangan lupa memberikan komentar, vote serta saran kalian semuanya... 😉😊😁

Thanks to AhmadRizanii

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top