(03) Gadis Manis
Sinar mentari pagi telah menyinari seluruh kawasan kota Tokyo, Jepang. Orang-orang pun berjalan kesana kemari menuju ke tempat mereka melakukan aktivitas sehari-hari.
Baik tua maupun muda, baik perempuan maupun laki-laki terlihat sangat sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Seorang gadis bersurai merah berjalan dengan langkah kecilnya. Ia sesekali bersenandung ria bersamaan dengan kicauan burung gereja.
Gadis itu mengeluarkan sebuah benda. Benda itu berwarna hijau kehitaman. "D-Cyber..." gumamnya.
Yap! Benda itu salah satu D-Cyber, milik anak-anak terpilih baru. Gadis itu mendapatkannya secara tak sengaja saat menemukan sebuah kartu digimon.
.
.
.
.
Flashback On
"Lalala..." gadis itu bersenandung di pagi hari yang cerah. Ia tengah menikmati aktivitas menyirami perkarangan bunga-bunga miliknya. Berbagai macam jenis serta warna-warni bunga menghiasi taman kecil itu.
"Wah, bunga tulip sudah mau mekar.., Aku jadi tak sabar menunggunya." kata Gadis manis itu senang.
Gadis itu bernama Kaguya Aliffia, biasa dipanggil Fia oleh teman-temannya. Fia memiliki surai rambut merah panjang. Ia terlihat sangat manis di usianya menginjak 16 tahun.
"Tolong aku..." Tiba-tiba muncul suara misterius. Fia terkejut. Ia hampir saja menjatuhkan alat penyiram bungannya.
"Su--suara siapa i--itu?" tanyanya ketakutan. Ia berpikir di pagi yang cerah ini muncul sesosok hantu. Wajah Fia terlihat pucat pasi.
"Tolong aku... aku terjebak di dalam sini..." ucap suara misterius itu. Suara terdengar lembut.
"Aku takut..." lirihnya. Dia pun memberanikan diri mencari suara itu.
Fia mencari ke setiap sisi taman bunga kecil miliknya. Saat ia sudah mulai menyerah. Ia sekilas melihat sebuah kartu di antara bunga mawar merah.
"Kartu apa ini?" tanyanya pada diri sendiri setalah mengambilnya.
"Tolong aku..." ucap suara misterius itu lagi.
"Suara itu sepertinya berasal dari kartu ini. Ah! Tapi tak mungkin! Aku hanya halusinasi saja." elak Fia berkutat dengan pemikirannya.
"Aku disini..." kata suara misterius.
"Apa kau yang berbicara?" tanya Fia kepada kartu yang ia pegang. Kartu itu bergambar seperti bunga berkelopak merah.
"Iya, aku ada di dalam sini. Bisakah kau mengeluarkan ku?" Mohon kartu itu.
"Maaf aku tidak bisa..." jawab Fia sedih.
"Kamu terlihat cantik sekali..." puji Fia.
"Hmm... terima kasih atas pujiannya. Kamu namanya siapa?" tanya sosok yang berada di kartu itu.
"Aku Kaguya Aliffia, kau bisa memanggilku Fia. Kalau kamu?" tanya Fia balik setelah memperkenalkan dirinya.
"Namaku Floramon..," jawabnya. "Apa kamu manusia?" tanyanya lagi.
"Ehh,,, iya. Memang kamu apa?" tanya Fia bingung dan penasaran.
"Aku adalah digimon. Wah, akhirnya aku bisa bertemu dengan manusia." jawabnya senang.
"Digimon? Aku seperti pernah mendengar kata itu?" batin Fia berpikir.
"Sebaiknya kita mengobrol di dalam saja." ajak Fia. Ia tetap memegang kartu Floramon dengan hati-hati.
Sesampainya di dalam Fia mendudukan dirinya di bangku kayu. Ia meletakkan kartu itu di atas meja kayu.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengan dirimu?" tanya Fia.
"Aku...," jawab Floramon. Ia menceritakan semua apa yang telah terjadi dengan dunia digimon hingga sampai kemari.
Setelah mendengar cerita dari Floramon. Fia merasa sedih serta ada keinginan untuk menolong.
"Bolehkah aku membantumu?" tanya Fia dengan senyum manisnya.
"Benarkah? Tentu saja boleh. Aku sangat senang, terima kasih Fia." jawab Floramon bahagia.
"Andai kau menjadi partnerku..." gumam Floramon lirih.
Tiba-tiba cahaya berkilauan muncul di hadapan mereka berdua.
Cringg!!!
Cahaya itu menyilaukan pandangan Fia. "Cahaya apa ini?" tanyanya.
"Aku adalah pelindung dunia digital. Aku merasakan kelembutan dan kebaikan hatimu pada Floramon. Jadi, aku datang kemari untuk mewujudkan keinginanmu Floramon." jawab suara misterius dari cahaya itu.
Bola cahaya berwarna hijau muncul. Bola itu mengarah kepada Fia. Fia yang tak mengerti, merentangkan kedua tangannya. Bola cahaya itu berubah menjadi sebuah benda berbentuk persegi.
"Benda apa ini?" tanya Fia bingung.
"Itu adalah D-Cyber milikmu." jawab suara misterius.
"Milikku..." gumam Fia.
"D-Cyber memilihmu karena kau mempunyai hati yang lembut. Jadi jagalah D-Cyber sebaik-baiknya. Kau dan Floramon sudah memiliki ikatan sebagai partner." jelasnya.
Fia melirik ke arah kartu Floramon. Ia merasa senang karena dapat berteman dengan Floramon.
"Selamat tinggal, anak terpilih baru..." pamitnya. Cahaya itu pun menghilang. Dan ruangan kembali seperti sedia kala.
"Hei, Floramon. Apa kau tahu cara menggunakan benda ini?" tanya Fia. D-Cyber miliknya berwarna hijau kehitaman dengan memiliki monitor kecil serta beberapa tombol berwarna putih. Di sisinya terdapat sebuah lubang panjang.
"Aku tidak tahu, Fia. Aku senang sekali kau menjadi partnerku..." jawab Floramon. Ia ingin sekali memeluk Fia, namun ia masih terjebak di dalam kartu.
Tiba-tiba kartu Floramon mengeluarkan cahaya terang. Fia yang penasaran mengambil kartu itu. Ia secara tak sadar menggesek kartu itu ke D-Cyber miliknya.
Cringg!!!
Kartu Floramon berubah menjadi besar dan membentuk sesosok digimon. Yap! Itu adalah Floramon.
Data Analisis :
Name : Floramon
Level : Rookie
Type : Plant
Attribute : Data
Attacks : Rain of Polen
"Ahh... akhirnya aku bisa keluar dan bergerak dengan bebas kembali." ucap Floramon menari-nari.
Fia menatap sosok Floramon di depannya terkejut dan terkagum. Ia langsung memeluk Floramon erat.
"Kamu terlihat lebih cantik..." puji Fia.
"Te--terima kasih..." balas Floramon tersipu malu.
Fia dan Floramon akhirnya bersenang-senang di taman bunga milik Fia. Mereka bermain-main sepanjang hari hingga sore menjelang. Tiba-tiba Floramon bercahaya dan masuk ke dalam D-Cyber.
Flashback Off
.
.
.
.
Fia yang mengingat kejadian kemarin tersenyum manis.
"Mengapa kau tersenyum-senyum sendiri?" tanya Floramon di dalam D-Cyber.
"Aku senang dapat bertemu denganmu..." jawab Fia bahagia.
"Aku juga senang bertemu denganmu, Fia..." balas Floramon.
Fia pun melanjutkan perjanan menuju ke Inazuma Gakuen. Tempat ia menimba ilmu disana.
.
.
.
.
Tringg!!! Tringg!!!
Bel pulang telah berkumandang. Seluruh murid Inazuma Gakuen berhamburan keluar. Salah satunya Raka dan Riza sahabatnya.
Mereka bercanda gurau. Hingga tak sengaja, Raka menabrak seorang gadis manis bersurai merah panjang.
Brukk!!!
"Maaf... Aku tak sengaja." ucap Raka meminta maaf duluan.
"Ahh iya, tidak apa-apa." balas gadis itu. Gadis manis itu pun pergi meninggalkan Raka serta Riza dengan terburu-buru.
"Raka, aku merasakan aura kuat digimon di sekitar sini." kata Dracomon di dalam D-Cyber.
"Benarkah? Lalu kau tahu dimana digimon itu berada?" tanya Raka antusias. Ia berpikir di sekitarnya ada anak terpilih baru lainnya seperti dirinya.
"Maaf, tapi aura digimon itu menghilang secara tiba-tiba." ujar Dracomon tak enak.
"Tidak apa-apa. Nanti pasti kita akan bertemu dengannya lagi." sahut Raka menghiburnya.
"Aku pun juga akan membantu kalian." sambung Riza tersenyum.
"Kau memang sahabat terbaikku." kata Raka.
Mereka pun tertawa dan melanjutkan perjalanan pulang.
.
.
.
.
Di lapangan baseball...
Kabut putih menutupi hampir semua area lapangan. Ledakan demi ledakan menggema di area tersebut.
"Habisi dia, Picodevimon!" perintah seorang pria memakai jubah hitam.
"Pico Dart!"
Sebuah jarum suntik mengarah ke sosok digimon berbentuk badak yang sudah tak berdaya.
Duaarr!!!
"Hahaha... kau semakin hebat saja, Picodevimon." tawa pria berjubah itu.
Picodevimon terbang menuju ke arahnya. Ia bertengger di pundak pria berjubah.
Data Analisis :
Name : Picodevimon
Level : Rookie
Type : Mini Devil
Attribute : Virus
Attacks : Pico Dart and Evil Whisper
Pria berjubah itu berjalan santai ke tempat digimon yang sudah dikalahkan oleh Picodevimon. Setelah sampai, ia segera mengambil digimon berbentuk badak yang sudah berubah menjadi kartu kembali.
"Untung hari ini, hasil buruan kita lumayan..." ucapnya.
"Iya, Tuan!" balas Picodevimon.
Picodevimon masuk kembali ke dalam D-Cyber hitam keabu-abuan milik pria itu. Mereka pun menghilang.
.
.
.
.
.
Bersambung...
Selamat membaca!😎
Jangan lupa memberikan komentar, vote serta saran dari kalian semuanya... 😉😊
Thanks to AhmadRizani aliffia_mutia 😁
See You... 😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top