(02) Pertarungan Perdana

Raka dan Riza telah sampai di sumber suara area terjadinya ledakan. Ternyata itu berada di sebuah taman kota dekat sekolahnya.

Mereka melihat kabut yang menutupi area itu. Sedikit demi sedikit kabut itu mulai menghilang.

"Hati-hati, aku merasakan digimon yang cukup kuat di balik kabut itu..." kata Dracomon memperingati.

"Tapi, aku tidak melihat apa-apa." sahut Riza.

Tiba-tiba sebuah bola api berukuran besar mengarah kepada mereka. Raka yang melihatnya terkejut. Ia memiliki refleks yang bagus. Ia mendorong tubuh Riza dan dirinya ke arah kanan mereka.

"Awas!" seru Raka.

Duarr!!!

Hasil dari serangan itu berhasil membuat kawah yang besar. "Untung saja..." gumam Raka.

"Aa... ham--hampir saja kita mati..." ucap Riza shock.

"Apa kalian tidak apa-apa?" tanya Dracomon khawatir. Ia merasa dirinya tidak berguna karena tak bisa bertarung.

"Yaa, kami baik-baik saja..," jawab Raka.

'Tapi tidak untuk Riza. Sepertinya ia masih terlihat shock..,' batin Raka jeda. '... Sial! Andai saja Patamon ada dan kami bisa bertarung bersama...' lanjutnya.

Sosok digimon itu semakin terlihat. Dia mempunyai ukuran yang besar dan berwarna merah.

"I--itu kan digimon yang pernah muncul di Jakarta..." sahut Riza terbata-bata. Ia kini merasa ketakutan dan masih terlihat shock. Seluruh badannya gemetaran serta mengeluarkan keringat dingin.

"Riza..." lirih Raka.

"Rooarr!!!" Teriak digimon itu.

Data Analisis :
Name : Tyrannomon
Level : Champion
Type : Dinosaur
Atribute : Data
Attacks : Fire Blast and Slash Claw

"Tryannomon..." gumam Raka.

"Rooarr!!!" Tryannomon mengamuk. Ia mengibaskan ekornya ke segala arah.

Brakk! Duaarr!! Brakk!!!

"Sial! Kakiku sepertinya terkilir." gerutu Raka kesal. Ia mencoba berdiri.

"Aku harus mengalihkan perhatiannya..." ucap Raka. Ia pun berjalan dengan agak pincang.

"Raka! Jangan gegabah!" cegah Dracomon.

"Aku tidak ingin membuat kawanku terluka..." sahut Raka keras kepala.

Raka mulai mendekati Tyrannomon. "Heii kau makhluk besar! Lihat sini!" teriaknya kencang. Hal itu membuat Tyrannomon menoleh ke arahnya.

"Rooaarr!!!" Tyrannomon mulai terpancing. Ia mengarahkan cakar besarnya ke Raka.

"Slash Claw!"

Huahh!!! Raka mencoba menghindari serangan itu. Kedua kalinya Raka selamat.

Bekas serangan itu membuat jalan dan beberapa fasilitas di taman hancur. Tyrannomon kembali menyerang menggunakan ekornya.

Blaatss!!!

Raka yang tak sempat menghindar. Ia mencoba menahan menggunakan kedua tangannya. Tapi karena perbedaan kekuatan yang besar. Perlahan-lahan ia terdorong ke belakang.

"Ak--aku tak ku--kuat menahannya lagi..." gumam Raka. Ia pun terpental ke belakang dan menabrak bangku taman hingga hancur.

"Ittai..." ringisnya kesakitan.

"Raka..." panggil Dracomon di dalam kartu. "Ahh!! Aku tak bisa berbuat apa-apa!" kesalnya. Ia hanya bisa berdiam diri saja di dalam kartu.

"Jangan memaksa dirimu... aku yakin kamu pasti dapat keluar dari sana..." kata Raka tulus memberi semangat.

"Raka..."

"Rooaarr!!!" Tyrannomon mengeluarkan serangan api besar dari mulutnya.

"Fire...

"Ahh! Sepertinya kita akan mati disini..." ucapnya tersenyum tipis. Ia sudah rela harus berakhir sampai disini. 'Sepertinya kita tak bisa bertemu kembali... Patamon...'

"Aku harus ikut bertarung!!!" seru Dracomon lantang. Ia merasa tersentuh dan tak ingin membuat Raka serta Patamon kecewa.
.
.
.
.

Cringg!!!

Sebuah cahaya terang muncul di hadapan mereka. Raka yang memejamkan mata, membuka matanya sedikit.

'Kalian tak boleh menyerah! Aku akan memberikan kalian satu hadiah yang menarik...' kata suara misterius.

Cahaya berbentuk bola turun perlahan ke arah Raka. Bola cahaya itu semakin mendekat dan... cahaya itu menghilang.

Berubah menjadi sebuah benda persegi panjang berwarna merah kehitaman. Raka secara tak langsung menangkap benda itu.

"I-ini kan digivice..." ucap Raka terkejut.

"Digivice itu bernama D-Cyber. D-Cyber memberikan ikatan baru pada kalian. Selamat berjuang anak terpilih baru." Terang suara misterius itu. Cahaya terang itu pun menghilang.

D-Cyber berbentuk persegi seperti smartphone. Terdapat sebuah monitor kecil dan di bawahnya ada beberapa tombol berwarna putih. Lalu di pinggir digivice terdapat lubang yang cukup panjang.

"Aku menjadi anak terpilih baru..." kata Raka tak percaya.

"Wah selamatnya Raka... tapi partnermu siapa?" tanya Dracomon senang sekaligus bingung.

"Aku tidak tahu." jawab Raka. Ia melirik ke arah D-Cyber dan kartu Dracomon bergantian.

'Apa jangan-jangan partnerku adalah Dracomon?' batinnya bertanya-tanya.

"Sudah kuputuskan!" kata Raka. Dracomon diam menatap Raka bingung.

"Kau adalah partnerku, Dracomon." ucap Raka mantap.

"Hah! Sungguh?" tanya Dracomon terkejut.

"Iya, sepertinya begitu..." sahut Raka. Ia pun mengambil kartu Dracomon dan mencoba memasukan ke dalam lubang panjang tersebut.

Srekk!!

Setelah kartu itu di gesrek, cahaya berkilau keluar dari D-Cyber dan kartu Dracomon.

Cahaya itu membentuk sosok digimon. Dan itu adalah Dracomon.

"Akhirnya aku bisa keluar..." kata Dracomon senang.

"Jadi seperti ini sosok aslimu. Selamat datang, Dracomon..." sapa Raka lembut.

Data Analisis :
Name : Dracomon
Level : Child
Type : Dragon
Atribute : Data
Attacks : Baby Breath and Tail Smash
.
.
.
.

"Fire Blast!"

Serangan Tyrannomon semakin mendekat. Bola api itu melesat cepat ke arah mereka berdua.

"Ayo kita serang balik, Dracomon!" teriak Raka semangat.

"Siap!" sahut Dracomon lantang.

"Baby Breath!"

Dracomon menyerang balik dengan mengeluarkan bola api berukuran sedang. Walaupun tak sebanding dengan serangan milik lawannya. Serangan itu mempunyai daya kekuatan yang hebat.

Kedua serangan saling bertemu dan bertabrakan.

Duarr!!!

Kepulan asap dan debu bertebaran di taman. Kedua sosok digimon kembali terlihat.

Dracomon berlari kencang ke arah Tyrannomon. Ia menggunakan kepalanya untuk membenturkan ke bagian perut Tyrannomon.

Bughh!!!

Tyrannomon jatuh ke bawah.

"Kau kuat sekali, Dracomon..." puji Raka.
.
.
.

Di sisi taman...

Riza yang tak bergeming dari tempat sebelumnya. Riza sudah merasa baikan. Ia melihat ke arah pertarungan Raka dengan sosok digimon. "Apakah itu Dracomon?" gumamnya penasaran. Setelah pertarungan ini, ia akan meminta Raka untuk menjelaskan semuanya.
.
.
.
.

Kembali ke pertarungan Dracomon VS Tyrannomon...

Keadaan keduanya kini seimbang. Tyrannomon terlihat semakin mengamuk. Ia menyerang membabi buta ke segala arah.

"Ayo kita selesaikan sekarang!!!" seru Raka semangat membara.

"Baby Breath! Baby Breath! Baby Breath!"

Sebanyak tiga kali berturut-turut Dracomon mengeluarkan bola apinya. Membuat bola api itu menjadi besar.

Duuaarr!!!

Tepat bola api besar menghantam Tyrannomon telak. Tyrannomon terjatuh dengan suara dentuman yang cukup keras.

"Berhasil..." gumam Raka dan Dracomon serempak. Dracomon berdiri di sisi Raka. Ia terlihat mulai kelelahan.

Tyrannomon tak bisa bertarung lagi. Seketika aura hitam keluar dari tubuhnya dan lenyap di udara. Tubuh Tyrannomon bercahaya dan semakin mengecil membentuk sebuah kartu bergambar Tyrannomon.

Raka dengan berjalan pincang. Ia mendekati ke arah Tyrannomon berada tadi. Ia melihat sebuah kartu dan mengambilnya.

"Dia berubah menjadi kartu kembali..." kata Raka heran.

Tubuh Dracomon pun mengeluarkan cahaya dan ia masuk ke dalam D-Cyber. Kartu Tyrannomon ia simpan di dalam saku bajunya.

"Dracomon kau dimana?" tanya Raka bingung.

"Aku disini Raka..." sahut Dracomon yang sudah berada di dalam D-Cyber.

Raka melirik ke arah D-Cyber, ia melihat Dracomon di dalamnya. "Kenapa kau bisa ada di dalam sana?" tanyanya penasaran.

"Aku sendiri tidak tahu. Tetapi tempat ini terasa nyaman dan tenagaku terasa kembali pulih." jelas Dracomon.

"Hmm..." gumam Raka. Ia berpikir tentang kejadian yang ia alami sekarang. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang melayang di otaknya. Tapi yang jelas, ia mempunyai tugas baru sebagai anak terpilih untuk membasmi kegelapan di dunianya maupun dunia digital seperti 7 tahun yang lalu.

Riza menghampiri kawannya. Ia menepuk pundak Raka. "Ittai!" ringis Raka kesakitan. Setelah ia menabrak bangku taman, bagian belakang tubuhnya terasa nyeri dan sakit.

"Maaf..," ucap Riza. "Aku sepertinya butuh penjelasan darimu kawan." lanjutnya.

"Iya-iya..." balasnya malas.

Mereka pun memutuskan untuk tidak kembali ke kelas. Namun, ke ruang UKS untuk mengobati kaki dan punggung Raka.

.
.
.
.

Di atas bangunan tinggi...

Terlihat seorang pria menggunakan jubah hitam yang menutupi wajahnya. Di sampingnya terdapat pula sosok yang terbang.

"Pertarungan baru saja di mulai..." kata pria itu menyeringai.

Pria dan sosok terbang itu pun menghilang dari atas bangunan itu.
.
.
.
.

Bersambung...

Episode kedua telah selesai hehe...😂

Selamat membaca!😎

Jangan lupa memberikan komentar, vote serta saran kaliannya 😉

Bagaimana kah kelanjutan Raka, Dracomon serta Riza? Siapakah pria dan sosok terbang itu? Kita akan mengetahui di episode selanjutnya... :v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top