Part 3
Rachel baru tiba di lokasi syuting film terbaru nya. Dia langsung duduk dan segera di make up oleh salah satu penata rias profesional. Disebelah nya juga ada Katrina, yaitu seorang artis cantik yg ikut bermain di film terbaru ini.
"Hai Rachel." Sapa Katrina.
"Hai juga." Jawab Rachel biasa.
Karna mereka berdua ini artis yg selalu bersaing didunia selebriti.
"Aku dengar gosip, kata nya kamu dijodohin sama Diftan Pablo Glambert, apa itu benar?"
"Iya, tapi aku sudah membatalkan nya langsung." Ujar Rachel santai.
"What? Kenapa kamu batalin? Ya ampun Rachel, aku dan bahkan diluar sana banyak perempuan yg ingin berada diposisimu. Tapi kamu malah menolak nya? What the hell??"
"Gak usah berlebihan deh, kamu juga kalo aku kasih tahu alasan nya kenapa aku menolak, pasti kamu akan ilfeel."
"Emang nya kenapa?" Tanya Katrina penasaran.
"Dia Gay!"
Katrina yg mendengar jawaban dari Rachel pun tertawa terbahak-bahak.
"Haha...hahaa." Katrina tertawa sambil memegang perutnya.
Rachel pun bingung melihat respon dari Katrina.
"Kenapa tertawa? Apa itu lucu?"
"Aduhh Rachel, kamu itu sungguh masih polos. Pantas saja gampang dibodohi oleh Diftan."
Rachel tidak terima dikatakan bodoh oleh Katrina, langsung menatap perempuan itu dengan garang.
"Aku maksudmu mengatakan aku bodoh?"
"Dengar Rachel sayang, Diftan itu sudah berbohong padamu. Dia tidak Gay, Diftan itu pria yg sangat jantan diatas ranjang. Perempuan yg tidur dengan nya pasti akan selalu kelelahan menghadapi nafsunya itu. Bahkan jumlah perempuan yg ditidurinya itu sudah melebihi jumlah kesepuluh jari tanganku."
"Kamu pasti bohong!"
"Aku tidak berbohong, aku akan memberitahumu satu hal."
Katrina berdiri dari kursinya dan meminta orang yg ada diruangan itu pergi keluar. Setelah itu dia menutup ruang make up itu.
"Apa yg ingin kamu katakan?" Tanya Rachel."
"Aku sudah pernah tidur sekali dengan Diftan."
"Kamu serius?"
"Iya aku serius, bahkan dia pria pertama yg mengambil perawanku." Ujar Katrina santai.
"Kamu benar-benar gila!"
"Haha, iya aku memang gila. Aku melakukan nya karna aku penasaran saja dengan pria itu. Banyak yg bilang, Diftan itu tidak akan pernah meniduri perempuan yg sama untuk kedua kali nya. Dan untuk bisa tidur dengan nya juga sangat susah sekali, karna asisten nya memilih ketat perempuan nya. Diftan hanya mau meniduri perempuan yg sehat dan bersih dari penyakit. Jadi suatu hari aku meminta managerku untuk menghubungi asisten Diftan, dan mengatakan jika Diftan lagi membutuhkan pelepasan, tolong hubungi aku."
"Lalu apa asisten nya menghubungimu?"
"Iya tapi aku menunggu satu bulan, sangat lama bukan? Aku mengatakan aku masih perawan jadi tidak perlu menjalani test apapun. Dan disebuah hotel aku bertemu untuk pertama kali nya dengan nya. Sungguh dia itu sangat tampan dibandingkan televisi maupun di majalah. Dan aku senang, paling tidak dia pernah menyentuhku sekali."
"Apa dia memakai pengaman?"
"Tentu saja, dia selalu memakai pengaman untuk semua perempuan yg ditidurinya. Padahal aku berharap dia tidak memakainya, sungguh aku ingin memiliki keturunan darinya. Kalo anak nya cowok pasti ganteng dan kalo cewek pasti cantik." Ucap Katrina tersenyum.
"Jadi Diftan tidak pernah menghubungimu lagi semenjak itu?"
"Tidak pernah. Padahal aku ingin asisten nya menghubungiku lagi."
"Berarti dia sengaja menipuku, dasar pria brengsek!" Ucap Rachel marah.
"Aku beritahu satu hal Rachel, pria seperti Diftan tidak akan pernah tersentuh ataupun luluh karena dia tidak suka berkomitmen dengan wanita."
"Akan kubuktikan padamu dan semua wanita, kalo aku pasti bisa menaklukkan nya. Dia pasti akan menikah denganku."
"Yayaya... semoga berhasil. Walaupun aku sedikit ragu pada kemampuan mu." Ucap sinis Katrina.
"Jangan meremehkan ku!"
"Aku tidak meremehkanmu, aku ingin mengingatkan mu saja. Dari awal saja dia sudah menolak mu, ingat DI-TO-LAK!! Lalu bagaimana kamu yakin, dia akan menikahimu? Jangan mimpi terlalu tinggi Rachel, kamu bisa saja jatuh dan sakit sendiri nanti nya."
"Dasar wanita sialan! Aku akan membuktikan padamu nanti!"
"Hahaa... baiklah akan ku tunggu Rachel sayang."
Setelah mengucapkan itu, Katrina pergi dari ruangan itu dan meninggalkan Rachel sendiri.
Lalu Rachel mengambil Hp dan menelpon Papi nya.
****
Arabella pergi kerja lagi, semalam dia mendapat bonus dari atasan nya karna semua kartu nya terjual habis.
Tapi hari ini kartu nya baru terjual 4 saja, padahal sudah lima jam dia berjualan kesana-kesini. Bella melihat diseberang jalan ada banyak mahasiswa yg lagi duduk, dia pun berniat ingin mendatangi mereka.
Namun saat dia hendak menyebrang, tiba-tiba ada sebuah mobil sport bermerk Lambhorgini Veneno Roadster bewarna merah melaju dengan sangat cepat. Dimana mobil ini hanya terdapat 9 unit di dunia dengan harga jual US$ 5,6 juta jika dirupiahkan sekitar Rp 72,7 miliar rupiah.
Arabella yg terkejut pun menutup kedua matanya. Mobil sport itu langsung berhenti mendadak pas didepan tubuh bella.
Pria yg ada didalam mobil itu pun keluar dan menghampiri bella.
"Apa kau tidak punya mata?!" Ucap pria itu.
Bella membuka mata nya setelah mendengar suara pria itu. Alangkah terkejut nya dia, ternyata pria yg hampir menabrak nya itu adalah pria yg memecat dirinya di Restoran tempat dia bekerja dulu. Yah pria itu adalah Diftan Pablo Glambert.
"Dasar perempuan miskin! Aku tau, kau pasti sengaja kan untuk menabrakkan dirimu ke mobil ku ini?" Ucap Diftan.
"Ti-tidak... aku tidak ada pemikiran seperti itu tuan. Aku hanya ingin menyebrang itu saja."
"Alasan mu itu terlalu klasik! Dengar ya gembel, aku tidak peduli kau terluka atau tidak. Kau tau, harga lecet di badan mu itu tidak sebanding dengan harga mobil ku ini!! Jadi pergi menjauh dari mobilku!" Bentak nya pada Bella.
Bella hendak bergerak dari posisi nya, namun ternyata kaki nya terkilir karna terkena tabrak mobil Diftan tadi. Sehingga Bella terjatuh ke arah badan Diftan. Namun Diftan refleks menghindar sehingga Bella terjatuh ke pinggir aspal jalan, dan akhirnya kotak kartu itu jatuh kedalam air selokan.
"Astaga kartu nya, tuan tolong bantu saya berdiri." Bella mengulurkan tangan nya keatas kearah Diftan.
"Jangan harap aku akan menolong mu! Karna kata 'Menolong' tidak pernah ada dalam kamus ku." Setelah mengucapkan itu, Diftan pergi meninggalkan Bella yg tengah kesakitan karna kaki nya yg terkilir.
"Ya Tuhan, mengapa orang sesombong itu bisa kaya didunia ini? Dan orang miskin sepertiku pasti akan selalu tertindas."
Bella menghapus air mata nya yg menetes, dia berusaha untuk berdiri. Dengan menahan sakit dikaki nya, Bella pun bangkit. Dilihatnya semua kartu itu sudah basah karna terkena air.
Dan karna kejadian itu, lagi-lagi Bella harus menerima kepahitan bahwa dirinya harus dipecat dan bukan hanya itu saja. Dia bahkan harus mengganti rugi semua kartu yg terbuang itu.
Karna Bella tidak punya uang yg banyak, mau tidak mau Bella pun memberikan Hp nya sebagai ganti rugi. Padahal Hp itu adalah pemberian Ayah nya kepada Bella.
Setibanya dirumah, ibu nya Bella pun memijit kaki Bella yg terkilir tadi. Bella pun menceritakan bagaimana kejadian yg dialami nya.
"Jadi pria yg menabrak kamu itu adalah pria yg memecat kamu Bella?" Tanya ibu nya.
"Iya bu. Kayaknya cowok itu bawa sial deh bu. Soalnya setiap ketemu dia pasti Bella dipecat dari kerjaan."
"Hush! Ga boleh ngomong gitu Bel, siapa tahu dia jadi jodoh kamu nanti."
"Loh kok lari ke jodoh sih bu?"
"Ibu kan cuma bilang sayang, tapi ini udah 2 kali ketemu kan? Kalo sampai kamu ketemu untuk ke 3 kali nya tanpa disengaja, itu tanda nya dia jodoh kamu."
Bella tertawa terbahak-bahak." Hahahaha... Aduh ibu, jauh banget sih mikir nya. Itu ga mungkin lah bu, orang dia lihat Bella aja jijik kok. Mana mau dia sama Bella yg miskin gini."
"Kita kan ga pernah tau jodoh Bella."
"Udah ah bu, ga usah bahas jodoh. Bella kan masih umur 18 tahun, masih muda. Jadi masih jauh mikir nikah nya."
"Ibu pingin kamu cepat nikah Bel, ibu udah tua. Ibu pingin lihat kamu udah dijagain sama seorang yg benar-benar bertanggung jawab."
"Ibu kok ngomong gitu sih? Kan masih ada ayah. Oh iya ngomong-ngomong, ayah kok belum pulang ya? Udah sebulan kan bu? Harus nya dua hari yg lalu ayah udah pulang, tapi kenapa belum pulang juga?"
"Iya, ibu juga ga tau Bel. Biasanya ayah kamu ngabarin kalo ga bisa pulang, telpon nya juga engga aktif."
"Ayah kerja apa sih bu?" Tanya Bella.
"Ibu juga ga tau Bel, tapi kamu ingat ga? Waktu ibu dirawat dirumah sakit dan semua biaya operasi ibu langsung dibayar tunai sama ayah kamu?"
"Iya Bella ingat bu. Bella juga mikir, darimana uang sebanyak itu didapat oleh ayah. Apa mungkin ayah minjam ke rentenir ya?"
"Ibu juga ga tau Bel, tapi mudah-mudahan itu ga terjadi. Dan semoga Ayahmu cepat pulang." Ucap ibu Bella.
Seminggu kemudian, Bella melamar sebagai pelayan disebuah hotel, dan dia diterima menjadi pegawai disana.
Dia memakai baju putih dan rok pendek bewarna hitam yg diterimanya dari hotel itu. Semua pelayan memakai baju seragam. Bella masuk kedalam lift untuk mengantar makanan yg dipesan oleh salah satu penghuni hotel, dia pun masuk bersama dua orang pria yg memakai baju dan kaca mata hitam.
Mereka terlihat menyeramkan, sehingga Bella pun pergi berdiri ke arah sudut lift itu.
Salah satu pria itu menekan tombol lantai 7, dan secara kebetulan Bella juga ingin ke lantai yg sama dengan dua pria ini.
Tidak berapa lama pintu lift pun terbuka. Bella pun menghembuskan nafasnya, karna akhirnya dia selamat juga bisa keluar dari pria yg menyeramkan itu.
Bella pun langsung pergi kearah yg berlawanan dengan dua pria tadi. Dia langsung mengetuk pintu yg memesan makanan tadi, pintu pun terbuka lalu Bella masuk dan meletakkan makanan nya di meja.
Ternyata seorang pria tua yg memesan makanan tadi. Pria itu terus memandangi tubuh Bella, dan itu membuat dia risih.
"Apa ada yg bisa saya bantu lagi tuan?" Tanya Bella dengan sopan.
Pria tua itu tersenyum mesum. "Apa kau mau memuaskanku gadis kecil? Aku akan membayar mahal untuk tubuhmu." Ucapnya sambil mendekati Bella.
Bella yg tau maksud dari pria itu pun lamgsung mengambil antisipasi dengan menjaga jarak.
"Maaf tuan, saya bukan perempuan seperti itu!"
"Benarkah? Lalu mengapa kau memakai rok sependek itu? Dan mengapa kau berjalan seolah ingin menggoda pria?"
"Anda berfikir seperti itu karna pikiran anda sudah kotor dari awal! Maaf saya harus pergi sekarang juga."
Namun saat dia hendak pergi, pria tua itu menarik tangan nya dan menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Lalu pria itu langsung menindih tubuhnya, dan memaksa membuka kancing baju nya.
Bella berusaha memukul dan menendang pria tua itu. Namun pria tua itu langsung membalas nya dengan tamparan yg sangat keras.
"Dasar perempuan jalang! Ga usah sok suci kamu!" Disobeknya kemeja putih Bella sehingga menampilkan tali Bra nya.
DOOR!!!!!
DOOR!!!!!
Saat pria itu hendak melancarkan aksi jahatnya, tiba-tiba mereka mendengar suara baku tembak dari arah luar kamar. Bella yg melihat ada kesempatan untuk meloloskan diri, dia langsung menendang bagian terlarang dari pria itu. Sehingga pria itu menjerit kesakitan.
Bella langsung lari dari dalam kamar itu, namun begitu sampai diluar ada hal yg membuatnya lebih terkejut.
Diruangan itu ada 5 orang yg sedang beradu tembak dengan pistol. Bella pun berteriak dan menutup kuping nya.
Dia menunduk didepan pintu itu, dilihatnya ada dua orang pemuda yg sedang berkelahi. Dia mengenali dua pria yg berkelahi itu. Pria yg pertama adalah pria yg memecat nya dari pekerjaan sekaligus pria yg menabraknya seminggu yg lalu. Dan pria yg satu lagi adalah pria yg wajahnya seram yg satu lift dengan nya tadi.
Pria yg menyeramkan tadi pun kalah dibuat oleh pria bermata biru itu. Namun tiba-tiba dua orang pria datang dari belakang nya dengan membawa pisau.
Bella yg melihat itu pun langsung meneriakkan kearah Diftan.
"TUAN! AWAS DIBELAKANG ANDA!!!"
Diftan yg mendengar itu pun langsung berbalik, sehingga pisau itu mengenai bahu nya. Pria bermata biru itu pun meringis akibat terkena pisau tadi. Langsung dihajarnya dua pria tadi dengan sangat keras. Pria itu menjerit kesakitan karna tulang ditangan nya dipatahkan oleh Diftan. Lalu pria yg satu lagi langsung diberi pukulan yg telak dikepala nya sehingga pria itu berdiri sempoyongan.
"Awas!!!"
Diftan mendengar teriakan seorang perempuan dan merasakan ada yg memeluknya dari belakang lalu didengar suara tembakan.
DOOR!!!
Diftan melihat perempuan yg memeluknya itu berdarah terkena tembakan yg seharusnya mengenainya tadi. Diftan langsung memeluk perempuan itu agar tidak terjatuh, lalu dia mengambil sebuah pisau yg tergeletak dilantai dan dilemparkan nya pisau itu kearah pria yg menembak tadi.
JLEEB...!
Pisau itu langsung tertusuk pas dijantung pria yg menembak tadi.
Lalu digendong nya perempuan yg sudah tak sadarkan diri itu, Diftan membawanya masuk kedalam mobil nya.
18-Juni-2016
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top