Story Crazy
Hey, perkenalkan namaku Mita Syarafina. Aku punya cerita kocak bin ngakak buat kalian semua, plus-nya cerita ini akan membuat kalian sadar bahwa kalian terlihat keren bukan karena punya pacar tapi kalian keren karena kalian mampu berprestasi secara sehat.
Begini deh ceritanya. Aku punya pacar dengan nama lengkap Aditiya Rendika, cowok keren seantero sekolah, kata mereka, sih. Keren, tinggi, dan...jangan lupa dengan otak pinternya yang membuat dia dijuluki sebagai Mr. Perfect. Saking prefect-nya dia sampai menjadi murid andalan di sekolah dan aku tidak heran akan hal itu. Mereka, terutama para cewek-cewek sekolah pada iri padaku karena memiliki pacar se-perfect Aditiya dan aku menjadi populer di sekolahan dengan status sebagai pacar Mr.Perfect.
Hingga pada suatu hari, jiah... Ini kayak aku lagi mendongeng aja yah. Ahahaha...oke, kembali ke cerita. Aku kedapatan Aditiya berpelukan dengan cewek sambil mencium puncak keningnya. Kejadian itu tepat pada hari Anniversary kami yang ke 3 tahun jadian kami. Dan parahnya lagi bukan hanya aku yang melihat kejadian itu tapi teman akrab Aditiya, Roy.
Rasa sesak di hatiku ini kalian tau, rasanya bikin aku ingin melempar bom nuklir ke wajah Aditiya dan mencincang tubuh wanita yang ku ketahui namanya adalah Sarah. Roy langsung berdeham-----menghentikan aksi kemesraan dua pasangan menyebalkan yang ada di depan mataku. Spontan mereka melepaskan pelukan mereka, aku yang sedang membawa kantong plastik berisi kue Anniv kami, ku remas dengan kuat. Air mataku terasa tak sanggup ku bendung lagi, tapi kutahan agar aku tidak terlihat lemah di hadapan mereka.
"Mi-mita, aku bisa jelaskan,"ucapnya kikuk sambil mengusap tengkuk lehernya.
Aku berjalan cepat ke arah Aditiya dan cewek menyebalkan yang berada di sampingnya. Aku membuka kotak kue dan langsung menumpahkannya ke wajah sang pacar tercintaku ini.
"Sayang, gimana kue Anniv kita enak,hm?" ucapku sarkas.
Aku langsung melirik Sarah si PHO, kalian tahu kan PHO (Perusak Hubungan Orang). Cream kue yang jatuh di lantai segera ku ambil dan memoleskan ke wajahnya yang sok cantik itu.
"Gimana hah? Enak kan kue Anniv kami P-H-O." sengaja aku mengeja kata 'PHO'.
Aku menampar wajah Aditiya yang kena kue dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh. Aku ingin melakukan perhitungan lagi, tapi Roy menghentikanku.
"Sudah Mita, sudah cukup. Dia sudah menerima balasannya, ayo pergi dari sini,"ucap Roy sambil membawaku keluar dari sana.
Air mataku pun tak dapat ku bendung lagi dan akhirnya aku menangis sejadi-jadinya. Roy, berusaha menenangkanku dengan memberikan beberapa kata-kata semangat padaku sambil menepuk pundakku dengan pelan.
Sejak saat itu hubunganku dan Aditiya tanpa status alias mengantung. Kami tak saling menyapa, melirik saja tidak mau. Aku memutuskan untuk move on darinya, tapi sebelum itu aku butuh kepastian darinya, soal hubungan kami.
Dan bagian ini paling seru sodara-sodara. Ketika jam olahraga, tepatnya kami sedang melakukan pemanasan. Aku melihat Aditiya berada di barisan paling belakang. Aku ingin menghampirinya dan meminta penjelasan kepadanya. Ketika aku berjalan ke arahnya, entah karena tidak senggaja atau memang disegaja, ada yang menjenggel kakiku hingga aku terjungkal ke depan dan tak sengaja aku menarik celana traning-nya.
Aku mendengar beberapa teriakkan geje dari cewek-cewek centil di kelasku dan juga tawa dari anak cowok di kelasku. Aku mengangkat wajahku dan melihat celana dalam berwarna biru dongker, aku mendongak dan melihat Aditiya menatapku horor. Aditiya segera menjauh dariku-----menarik celana traningnya dan menjauh dari arena lapangan.
Aku hanya menatapnya dengan tatapan bodoh. Jika aku tidak lola (Loading Lama) saat itu mengkin aku tertawa terbahak-bahak. Hilang sudah martabat sang idola di sekolahku.
Dan itu setidaknya menghilangkan sedikit rasa sakit hatiku gara-gara perbuatannya. Mungkinkah ini karma?. I think. Sejak saat itu Aditiya jarang muncul di sekolahan. Semua orang yang ada disekolah akhirnya tau tentang insiden itu dan mereka pada menatap tajam ke arahku. Apa salahku coba? Aku tidak senggaja melakukannya.
Semua orang yang ada di sekolahku seolah sedang memojokanku atas perbuatan ketidaksengajaanku. Aku terasa semakin terpuruk, buruk seburuk-buruknya. Tapi, tak bayak dari mereka malah membantuku dalam keterpurukanku yaitu teman-temanku termasuk si Roy, teman akrab Aditiya hingga sekarang malah menjadi teman akrabku.
Aku belajar dan belajar dengan giat hingga aku menjadi salah satu perwakilan olimpiade Kimia tingkat Provinsi dan apa yang ku dapatkan. Sebuah penghargaan dan prestasi gemilang atas apa yang aku kerjakan selama ini. Aku mendapat pringkat 2 olimpiade Kimia tingkat Provinsi. Dan sejak saat itu aku menjadi semakin populer di sekolahku. Bukan sebagai pacarannya si Aditiya tapi, sebagai Mita Syarafina.
Jika kalian bertanya apakah aku sudah meminta kepastian soal hubungan kami? Maka, jawabannya pasti sudah. Karena apa, setelah kejadian itu dia langsung memintaku untuk menjauhinya dan mengatakan 'putus' padaku. Awalnya sakitnya tuh disini (nunjuk dihati) tapi dengan dorongan dari teman-temanku dan keluargaku pastinya, aku bisa move on darinya dan meraih prestasi yang membanggakan. Sekarang rasa sakit hatiku sudah pulih total dan aku malah menertawakan kejadian konyol waktu itu. Aku sudah menetapkan hatiku bahwa sakitnya itu.... Gak disini loh.
The End
note: jangan tanya kenapa dichan buat cerita geje an begini :v
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top