Seorang wanita membacakan kisahnya. Mengenai dua insan yang dipertemukan dalam kebingungan persimpangan kehidupan. Bersorak bersama dalam mimpi yang sama, tapi tujuan yang berbeda. Kembali terpejam dalam bisiknya kesunyian.

     Kamu mengedepankan yang lalu jadi pilihan, sedang aku disini senantiasa menatap kedepan. Dan sekarang yang didepan adalah kamu dan seorang lainnya yang saling melempar senyum, saling bertukar cerita agar siap dewasa.
    
     Sebelum itu, aku berbicara bahwa melupakan yang lalu itu tidak perlu, seharusnya hanya dikenang agar menjadi sesuatu yang lebih indah dimasa nanti. Lalu saat bersamaku, kamu tak mendengarkan, sedangkan sekarang kamu seolah benar-benar menyadari ucapanku.

      Kamu tak lagi menatap yang lalu, tatapmu tajam kedepan, berfokus pada sisi lain kehidupanmu. Sudah benar, kamu tak lagi mengingat yang lalu, dan melupakanku. Lalu sekarang aku disini, menjadi dirimu yang dulu.