04 ~ Sore, minimarket, dan belanja.
Aku mulai besar kepala. Ada pepatah yang kuketahui mengatakan bahwa jodoh yang ditakdirkan kepada manusia akan diberikan petunjuk melewati kebetulan demi kebetulan. Katanya, jika ia kebetulan bertemu denganmu dan berujung pada kebetulan lain dan pertemuan lain yang lebih sering, maka ia jodohmu.
Ah, itu hanya pepatah. Tapi mengingat hal itu membuatku tidak bisa berhenti untuk sedikit congkak, berbangga bahwasanya sekarang aku merasa seperti Clara adalah gadis yang ditakdirkan untukku. Ah, sial. Aku lebay. Tetapi tidak ada salahnya berharap, bukan?
Rasa senangku di kala sore hari pada jam-jam pulang kerja setelah melewati seharian penuh lelah di kantor langsung sirna tatkala mendapati seorang gadis sedang memasuki sebuah minimarket. Lokasi minimarket tersebut tidak jauh dari kantor dan aku yang sedang mengendarai mobil dengan kecepatan santai pun menangkap siluet gadis tersebut di minimarket depan.
Spontan, aku menginjak rem mendadak, membuat beberapa pengendara mobil di belakangku membunyikan klakson dengan kencang. Aku segera menepi, menghentikan mobilku di lokasi yang kiranya tidak akan mengganggu pengguna jalan. Buru-buru aku turun dari mobil dan bergegas menuju ke minimarket tersebut.
Dalam hati sebenarnya aku bertanya-tanya, sedang apa aku ini, sih? Aku merasa gila dengan tindakanku yang kurasa berlebihan. Aku tidak berniat menguntit, tapi bukannya bagus jika aku bertemu dengannya dan memberikan kesan seakan pertemuan-pertemuan kami ini tidak disengaja? Eh, memang tidak disengaja, aku tak sengaja melihat ia memasuki minimarket tadi.
"Selamat datang," ucap penjaga kasir yang lokasinya tidak jauh dari pintu masuk minimarket. Aku tersenyum, celingak-celinguk sedikit dan tidak menemukan keberadaan Clara. Kemudian aku berjalan santai di antara deretan-deretan jualan minimarket hingga aku menangkap posisi Clara melalui cermin besar berbentuk cembung di langit-langit sudut atas minimarket. Dia sedang berada di barisan makanan ringan.
Aku berpura-pura berjalan sambil melihat-lihat makanan di sana lalu berdiri di dekat Clara yang sedang memeriksa tulisan di makanan ringan yang diambilnya. Lalu, aku suara benda jatuh terdengar dari samping. Begitu menolehkan kepala, seseorang yang lain menyenggol Clara hingga keranjang belanjaan terjatuh dan berhamburan di lantai-lantai.
"Oh, maaf-maaf, Mbak. Gak sengaja," kata wanita yang menyenggol tadi, meminta maaf tapi tidak membantu untuk memungutnya dan hanya berlalu pergi begitu saja.
Aku berdecak sebal pada awalnya sebelum kemudian mengambil tindakan untuk membantu Clara memungut belanjaan yang bercecer di lantai.
"Loh, Ray, kamu di sini?" Clara akhirnya notice pada keberadaanku.
Aku menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal sembari tersenyum. "Iya, nanti malam ada tayangan bola jadi butuh belanja camilan yang banyak buat teman nonton."
Clara ber-oh ria dengan jawaban bohongku. Sepertinya ia percaya begitu saja padahal tujuan asliku hanyalah untuk bertemu dengannya.
"Makasih banyak, ya, udah dibantuin." Clara mengutarakan itu ketika aku sudah selesai membantu memunguti semua belanjaannya.
"Bukan apa-apa, kok," balasku.
Aku tidak menyangka bahwa berbelanja bersama dengan orang lain akan semenyenangkan ini. Oh, atau menyenangkannya hanya karena faktor ada Clara di sini. Jika itu orang lain, mungkin aku tidak akan merasa demikian. Pada akhirnya, aku berbelanja di minimarket ini. Setelah mengambil keranjang baru, aku mulai berdiri di lorong deretan rak berisi makanan ringan bersama Clara lalu mengambil beberapa makanan untuk aku letakkan dalam keranjang belanja.
Waktu yang terbuang di dalam minimarket tidaklah sia-sia. Aku bisa mengobrol banyak hal dengan Clara meskipun tidak terlalu penting. Seperti menanyakan makanan apa saja yang enak, selera makanan Clara, dan meminta rekomendasian darinya. Begitu saja sudah cukup untuk mengisi baterai semangat yang sudah surut akibat kelelahan bekerja.
.
.
.
Bab 04 dipublikasikan pada :
Senin, 19 Februari 2024, 21:42 WIB.
A/N : Kemarin bolong enggak up 😢 Lagi gak sehat apalagi semalam habis lembur. Mood nulis tenggelam tanpa bisa dijemput. Setelah seharian istirahat dan kepala gak sembuh-sembuh, alhasil cuma bisa ngetik bab ini yang jumlahnya gak sebanyak bab sebelumnya tapi masih sesuai sama rule event. Semoga lancar sampai akhir. 🙏🏻
Selalu jaga kesehatan dan sampai jumpa di bab berikutnya ~
🌹Resti Queen.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top