Day-75

Sudah dua hari berlalu, tapi Lucky masih marah padaku. Aku pun sama, masih marah dengannya.

Dan kali ini aku benar-benar kesal dengannya. Aku sama sekali tidak tahu jila dia akan setega itu padaku. Bagaimana mungkin dia menyeretku ke gudang pagi-pagi buta? Tak hanya itu, dia juga mengikat kaki dan tanganku di kursi.

Bukan itu bagian parahnya. Dia memaksaku menyaksikan penyiksaan pada salah satu teman sekelasku. Aku tidak tahu namanya siapa, dia memang anak yang tidak terkenal.

Pakaiannya dikoyakkan, belum lagi kaki tangannya diikat di sisi-sisi tembok dengan rantai yang terlihat menyakitkan. Lucky menyiksanya dengan cambuk hingga daging di balik kulitnya terlihat jelas. Darah juga sudah mengucur di mana-mana. Lucky memaksaku untuk melihatnya, dia mengancam akan menambah korban jika aku menutup mata.

Gila, kan?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top