Day-35

Aku bertemu dia di kafe. Meski sudah tahu apa yang dilakukannya, aku tidak bisa bohong jika dia masih terlihat tampan di mataku. Hanya saja, dia menakutkan.

Dia bingung kenapa aku menghindarinya, dia bertanya apa yang salah dari tindakannya, dia menjelaskan jika yang dilakukannya itu demi aku.

Bukankah itu gila?

Tadi saja dia menggenggam tanganku dengan paksa. Dia mengantarku pulang meski sudah kutolak. Demi apa pun, aku takut sekali. Untung saja tadi jalanan cukup ramai. Dia bahkan mengecup keningku. Demi Tuhan, aku selalu takut jika ada pisau yang tahu-tahu menancap di perutku.

Sialnya, besok dia ingin menjemputku ke sekolah. Katanya, aku terlalu banyak membolos.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top