Day-18

Aku lelah. Hampir saja aku lupa untuk menuliskan momen berharga.

Tadi dia menjemputku dengan mobil sport. Wajar saja sih, dia kan memang anak orang kaya. Dari dulu juga sudah begitu. Dia mengenakan kemeja merah maroon yang dibalut dengan jas hitam. Ah tampan sekali. Aku mengenakan gaun merah yang memiliki motif bunga rajutan warna hitam. Senada dengan pakaiannya. Bahkan kami dinobatkan sebagai pasangan terbaik di pesta Sonya.

Dia menggandengku dan tidak melepaskan genggaman itu, padahal dia berkeliling terus. Meski pun masih anak baru, dia sudah tenar di mana-mana. Hebat sekali. Aku bahkan bisa merasakan banyak tatapan gadis yang iri.

Kanya dan Poppy saja iri melihatku yang digandeng terus.

Ah ya, aku agak kesal. Tuhan tidak mengabulkan doaku. Padahal jarang-jarang aku meminta sesuatu. Jessy masuk lagi ke dalam mimpiku. Bisa kubilang ini adalah mimpi terburukku.

Wajahnya hancur dan dia berusaha mendekatiku. Seram sekali.

Sudahlah. Jessy, kamu kenapa sih? Berhenti menggangguku dong!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top