5. Menemani Yaya

Tanggal 7 Maret

Hari ini seperti biasanya aku,Blaze dan Thorn berlarian dari amukan Kak Hali yang sudah siap dengan pedang kesayangannya. Sayangnya kakiku tidak sengaja terbentur kaki sofa ruang televisi, tragisnya jari kelingking kakiku yang kena. Rasanya ADUUHAIII...dan akhirnya aku terkena sambaran pedang Kak Hali.

"Kak Taufan...!" Thorn menoleh sedih ke arahku sambil berlambai pakai tisu yang datangnya entah darimana. Tuh anak emang rada ajaib.

Untungnya nyawa mereka terselamatkan saat ada suara seseorang yang mengucap salam. Sepertinya itu suara Yaya.

"Waalaikumsalam, sebentar Yaya!" Seru Blaze seraya menghampiri pintu karena dia yang paling dekat.

Saat pintu itu terbuka, seorang gadis berhijab pink berdiri didepan pintu rumah. Yaya.

"Hei Blaze!" Sapa Yaya ramah.

"Hei juga Yaya, ada perlu apa?" Tanya Blaze.

"Aku mau bertemu Taufan! Dia didalam kan?"

"Oh Kak Taufan! Sebentar ya, aku panggilkan!" Blaze menghirup udara banyak-banyak dan setelah itu...,"KAK TAUFAAAN!! ADA YAYA NYARIIN KAMU...!" Teriak Blaze.

Akan tetapi pemuda api itu langsung menerima tempeleng dari Kak Hali yang juga masih setia disana.

"Jangan teriak napa! Kalau Gempa tahu, mampu kau nanti!" Tegur Kak Hali tajam. Sementara Blaze cuma cenggesan.

Lantas aku segera bangkit dan menghampiri mereka berdua dan melihat Yaya masih ada disana.

"Hei Yaya, ada apa nyariin aku?" Tanyaku.

"Taufan tolong temenin aku belanja dong!" Pinta Yaya.

"Belanja? Memang kamu mau beli apa?" Tanyaku penasaran.

"Beli bahan buat biskuit! Hari ini aku mau buat biskuit lalu membagikannya ke semua orang. Karena hari ini hari biskuit sedunia?" Jawab Yaya riang.

Glek..

"Ng...maaf Yaya, hari ini aku ada urusan sama Blaze dan Thorn buat nanam tanaman! Bena--eh!" Aku langsung terkejut saat menoleh ke belakang dan tidak melihat Thorn dan Blaze di ruang televisi, bahkan Kak Hali juga tidak ada.

"Anjir..bertuah punya saudara!" Batinku seketika hampa.

"Ku mohon Taufan!" Rengek Yaya seraya mengeluarkan jurus puppy eyes lengkap kelap-kelip disekitar wajahnya.

Jujur saja aku ingin menolak karena pasti disuruh Yaya buat mencoba biskuitnya, namun disisi lain aku tidak tega. Akhirnya dengan berat hati aku memutuskan untuk membantu Yaya. Jadi ingat perkataan Tok Aba waktu itu.

"Iya baiklah aku bantu!" Balasku kemudian.

Yaya yang mendengarnya terlihat sangat senang. Aku juga senang melihatnya walau dalam hatiku sudah menangis duluan.

Huhu..nasib.

"Oke, ayo kita terbang! Biar cepat sampai!" Seru Yaya memberi saran.

Aku dengan nurut segera memanggil  Hoverboardku, selang beberapa detik sebuah papan layang muncul dan berhenti di hadapanku. Anjir rasanya kayak manggil awan kinton.

Lantas kami berdua segera melesat terbang menuju toko yang kami tuju. Entah kenapa rasanya kayak kencan sambil terbang.

Sesampainya di toko swalayan aku dan Yaya segera mendarat dan masuk ke dalam. Aku mengikuti gadis itu dari belakang sambil mengedarkan pandangan dengan aneka barang yang dipajang di rak. Namun aku terkejut saat tiba-tiba Yaya menarik tanganku menuju ke suatu tempat yang penuh sayuran dan buah-buahan.

"Lho katanya mau beli bahan biskuit! Kok kesini?" Tanyaku heran dan mengabaikan tanganku yang digandeng oleh Yaya.

Gadis itu menoleh kemudian mengangguk.
"Salah satu bahannya disini?" Balas Yaya.

Aku berpikir sejenak sebelum akhirnya aku langsung mengerti.
"Oh pantes kenapa biskuit Yaya tidak enak! Apa sebaiknya aku belikan buku resep kue dan biskuit untuknya!" Pikirku.

Lantas Yaya segera mengambil beberapa sayur seperti kubis, bayam dan tomat. Setelah mendapat apa yang gadis itu cari Yaya lantas kembali menarikku menuju tempat lain.

Dua jam kemudian

Setelah Yaya mendapat semua bahan yang dia butuhkan untuk membuat biskuit. Aku segera mengajaknya untuk pulang.

"Tunggu Taufan, kamu nggak istirahat dulu sambil makan? Kamu pasti lapar kan!"

"Aku....,"

Kryuuk...kryuuk

Pipiku seketika bersemu saat suara perutku berbunyi membuat Yaya yang mendengarnya hanya tersenyum. Kebetulan diluar swalayan ada stand ice cream dan seblak, lantas Yaya segera mengajakku kesana.

Ketika kami berdua sudah berada diluar Yaya langsung menghampiri stand Ice Cream, aku hanya bisa mengikutinya dari belakang.

"Hm..enaknya rasa apa ya! Taufan kau mau rasa apa?" Tanya Yaya sambil melihat papan menu yang berisi ice cream beraneka rasa.

"Hm..." aku ikut melihat papan menu tersebut.

Ada rasa cokelat, mangga, stroberi, vanila, anggur dan...tunggu. kok ada Ice Cream rasa jomblo sih, selain itu ada Ice Cream rasa patah hati sama Ice Cream rasa menjadi titan pula? Memang kalau makan Ice Cream itu bisa jadi titan gitu?.

Aku yakin pasti yang jual jones plus wibu.

Belum berakhir disitu, aku kembali salah fokus dengan pedagangnya yang mirip retak'ka cuma ini lebih ramah dan murah senyum.

"Yaya, aku rasa cokelat saja!" Pintaku sambil merogoh saku celana biru saffir untuk mengambil uang.

"Eh kamu ngapain, Fan? Ini aku yang traktir!" Cegah Yaya kepadaku.

"Eh tapi--" belum selesai aku bicara Yaya sudah menyodorkanku Ice Cream rasa cokelat yang tadi aku pesan. Dengan ragu aku menerimanya seraya mengucap terima kasih kepada Yaya.

Lalu gadis itu juga memesan Ice Cream rasa stroberi. Sang pedagang yang sejak tadi melihat kami berdua langsung angkat bicara.

"Kalian sepasang kekasih ya? Kalian serasi sekali!" Puji sang pedagang sambil memberi senyuman.

Yaya yang mendengarnya segera cepat-cepat mengeleng kepala sementara kedua pipinya sudah bersemu merah.

"Bu..bukan pak! Dia teman saya!" Bantah Yaya.

"Oh begitu, saya pikir kalian sepasang kekasih! Soalnya saya ingin promosi menu Ice Cream rasa baru!" Kata sang pedagang.

"Rasa baru?" Tanyaku

"Iya, namanya Ice Cream rasa pernikahan! Jika kalian memakannya maka dimasa depan kalian bisa menikah!" Jawab sang pedagang

(Author: yang jomblo harap menahan diri ya)

Seketika wajah kami berdua berubah menjadi merah seperti tomat, lantas Yaya langsung membayar harga dua Ice Cream kepada pedagang tersebut dan setelah itu mengajakku pergi.

"Terima kasih..! Semoga hubungan kalian langgeng!" Seru sang pedagang.

Bisa aja tuh orang.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top