Review HMT - Fabian Arsalan

Halo, @Tanialsyifa, saya akan mereviewnya naskahnya, ya.

1. KESAN PERTAMA
Hal pertama yang saya lihat adalah covernya. Awalnya saya merasa tidak ada unsur HMT di cover Fabian Arsalan ini, lebih mirip ke tinpik, jujur itu yang pertama muncul. Namun, setelah melihat background dengan jejeran meja kursi anak sekolahan, saya jadi bertanya² kenapa backgroundnya bukan lapangan? Apakah itu kelas Fabian? Ada apa dengan kelasnya? Genre HMT pun tersampaikan dari blurb yang disajikan dan membuat saya semakin penasaran karena rupanya kelas Fabian adalah kelas yang didiskriminasikan. Kok bisa?

2. COVER
Covernya bagus, Fabian tampak cerah dengan latar suram kelasnya 😂. Harusnya sih pembaca cewek² akan melipir membaca, apalagi Fabian digambarkan dengan sangat sempurna. Ganteng, tinggi, jago olahraga. Cocoklah dengan plot cerita yang saya baca sampai bab 3.

3. JUDUL
Beberapa tahun lalu, menggunakan nama tokoh sebagai judul adalah trik yang cukup ngefek buat menarik minat pembaca. Sebutlah Dilan, atau apa tuh novel wattpad dulu ah, Atlas. 😂 Semoga Fabian Arsalan juga pembacanya nambah banyak, ya, Aamiin.

4. SUMMARY/BLURB
Blurb Fabian Arsalan menampilkan konflik tentang Fabian yang merupakan atlet baseball di SMAnya harus terdampar di kelas 11 IPS 5 yang selama ini selalu didiskriminasikan. Ditambah dengan kedatangan siswa baru, kesan misterinya semakin terasa dan bikin bertanya². Ada hubungan apa Nessa dan Fabian? Ada apa dengan masa lalu Fabian dan kenapa bisa berengarih pada reputasinya?

5. ISI CERITA
Dari Prolog - Bab 2, jujur, banyak hal yang bikin saya terganggu. Banyak sekali informasi yang dijejali di awal. Belum lagi dengan keterangan² menggunakan emdash dan dalam kurung. Sorry to say that. Saya enggak terlalu bisa menikmati cerita ini.

Pertama, prolog hanya berisikan dialog antara Iyan dan Alan, tanpa narasi. Mo nanges tau nggak, saya berusaha mendeskripsikannya sendiri. Oh, mungkin ini si Fabian dan si Farian. Mereka kembar dan terpisah. Fabian alias Iyan sama Ibunya, sementara Farian alias Alan sama Ayah. Tapi nama belakang mereka sama, Arsalan. Dua²nya bisa dipanggil Alan dong? Farian juga bisa dipanggil Iyan kan? Jadilah saya mikir yang aneh², apa mungkin Fabian punya alter ego. Prolog sebaiknya bagian dari novel yang BOOM gitu, entah itu perkenalan tokoh atau konflik besar yang menyertainya. Prolog Fabian Arsalan sama sekali enggak nyambung sama blurb, even setelah membaca sampai bab 3. Saya masih bertanya² alasan apa penulis memasukkan dialog itu sebagai prolog?

Kedua, bab 1 dan 2. Saya sangat terganggu dengan deskripsi yang menumpuk di awal. Sekadar saran, cobalah menggunakan teknik show, jangan tell melulu, sebarlah info sedikit demi sedikit, jangan plek dikasih di awal. Bisa eneg yang baca.

Bab 3 rada mendingan, kilas balik masa lalu Fabian dituliskan jauh lebih mengalir dibandingkan dua bab sebelumnya. Dia adalah anak dari ibunya yang juga single parent. Saya kembali dibuat bertanya-tanya, jika sesuka itu Fabian pada badminton, kenapa malah banting stir jadi pemain baseball? Atau mungkin seperti yang saya pikirkan, terus menerus menurut karena ibunya berjasa banyak tidak membuangnya malah bikin nyesek dan akhirnya meledak?

Ah, ya, Nessa, saya berharap bisa menemukan dia di tiga bab awal, setidaknya dengan adanya dia, konflik dari cerita seperti yang dituliskan di blurb akan muncul meski samar². Sayangnya enggak ada.

Saya baru ingat kalau ini bukan romance 😂

6. ALUR
Cerita Fabian Arsalan dituliskan menggunakan alur campuran, dua bab diawali dengan Fabian SMA lalu di bab 3 mundur ke masa 5 tahun lalu, saat Fabian 11 tahun. Dituliskan dengan sudut pandang orang ketiga. Masih agak bocor sebenarnya. Kadang POV 3 serba tahu, kadang ke sudut pandang si Fabian. Nanti Tania bisa baca lagi gimana membedakan sudut pandang pada POV 3.

7. PENOKOHAN
Dari Blurb saya membaca, setidaknya ada dua tokoh utama, Fabian dan Nessa. Tapi karena si Nessa belum muncul, kita bahas penokohan Fabian saja. Penulis mendeskripsikan Fabian SMA sebagai pribadi yang tidak acuh, abai dengan sekelilingnya, apatis. Impulsif juga. Dia enggak mikir apakah nanti perbuatannya bakal merugikan atau enggak. Dikata mau ada badai topan sekalipun stay cool gitu 😂 Typical bad boy di novel² tinpik. Sementara Fabian versi bocah sangat berbeda, dia perhatian dan sayang banget sama mamanya. Setelah ending dari bab 3 saya mulai menarik benang merah dari prolog dan mulai mikir, ada yang salah sama si Fabian ini.

8. PENUTUP
Cerita ini berpotensi menjadi lebih menarik lagi jika dituliskan dengan storytelling yang lebih mengalir. Banyak membaca akan bikin diksi kita jadi jauh lebih bervariasi. Coba cek di sinopsis, mana tahu jadi referensi untuk membuat plotnya lebih match dari yang sekarang, match dengan cover, blurb dan konfliknya. Pastikan konflik utamamu sebenarnya apa? Insiden kelas yang terdikskriminasi atau internal Fabian sendiri. Menulis bukan ajang pamer, enggak perlu menjejali pembaca dengan berbagai macam informasi yang bikin otak melepuh. Alih-alih lanjut, pembaca malah kabur. Informasi sekolah, deskripsi tokoh itu bisa disebar-sebar kok. Semangat, ya.

9. RATING
Saya ngasih rating 3/5 untuk cerita Fabian Arsalan ini.

Review dan krisar saya cukupkan, semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau ada salah kata, semoga ini enggak bikin @Tanialsyifa kapok direview sama saya. 😅
Sekian dan terima kasih. 🙏

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top