ODOC Suju VII - Berebut Ring Orange - SEANNA
Mumpung sekarang di Aula Suju sedang seleksi Cameba, enggak ada salahnya saya publish kembali bagaimana usaha saya menjadi salah satu member TheWWG.
Penantian saya berbuah hasil, 1 Juli 2019 TheWWG kembali membuka seleksi member melalui opmem Suju VII.
Seleksi pertama adalah interview, saya diwawancarai oleh Kak Hilda yang saat itu adalah Kepala Jurusan Spiritual. Alhamdulillah lolos, saya diundang ke Aula. Waktu itu masih menggunakan platform Line. Di Aula kami kembali diseleksi.
Kami ada 40 orang, berburu mendapatkan 20 Ring Orange dimulai dengan Tugas Tahap II yaitu membuat adegan berdasarkan plot 500 kata seperti di atas, yang harus dikumpulkan paling lambat 06 Juli 2019 Pukul 17.00 WIB.
Tugas seleksi SUJU VII tahap II
Soal: Tulislah adegan dari salah satu plot yang sudah disediakan. Maksimal 500 kata. Boleh berisi narasi, deskripsi, dialog, bebas.
Plot Jurusan Romance, saya pilih ini 😄
Di hari ulang tahun Seanna, kado yang diberikan Dirga adalah meminta Seana menggugurkan kandungan hasil perselingkuhan mereka.
Dikumpulkan paling lambat Sabtu 6 Juli 2019 pk. 17.00 WIB
.
.
.
Plak!!!
Seanna melayangkan tamparan telak di pipi Dirga. Tubuh perempuan itu bergetar, menegang menahan amarah. Tak perduli dengan nyeri di telapak tangannya.
"Tega kamu! Aku enggak akan pernah mau menggugurkan anak yang ada di kandunganku."
"Tapi ini untuk kebaikan kita berdua, Sayang. Irene mulai mencurigai hubungan kita." Dirga menangkup pipi Seanna, tak memedulikan denyutan perih di pipinya sendiri. "Aku bahkan harus beralasan macam-macam agar bisa menemuimu malam ini."
Seanna menepis tangan Dirga. Menatap lelaki itu dengan pandangan mendelik.
"Anak ini akan tetap dilahirkan! Aku enggak perduli kamu mengakuinya atau enggak!"
🎶🎶🎶
Sekitar sejam sebelumnya
"Hi, Sayang." Dirga merengkuh perempuan di depannya. Menariknya ke dalam pelukan lalu mengecup pelan pipi perempuan itu.
"Kamu telat! Nyaris dua jam aku nungguin kamu." Perempuan itu - Seanna mengalungkan kedua tangannya di leher Dirga. Ia menatap Dirga lekat, nampak menyelidik meminta penjelasan lebih.
Dirga mengandeng tangan Seanna, mengajaknya duduk di salah satu sofa yang letaknya di sudut ruangan night club. Seanna berjalan mengikuti Dirga dari belakang, sesekali ikut bergoyang mengikuti alunan musik yang memekakkan telinga. Seanna memberi kode dengan menyalakan pemantik api. Meminta pelayan membawakan minuman.
"Kamu enggak minum?" Tanya Dirga pelan nyaris tak terdengar ditelan dentuman suara musik yang membahana. Seanna tersenyum ceria, mengangkat gelas menunjukkan minumannya, "aku enggak mau mabuk di hari ulang tahunku."
"Hanya juice buah?" Dirga tergelak, sedikit tak percaya.
"Siapa yang akan ngurusin kamu kalau aku ikutan mabuk denganmu, Sayang." Seanna mendekatkan tubuhnya, menggelendot manja di dada Dirga.
"Aku enggak bisa nginap, Sayang." Dirga menghela napas panjang, tangannya mengelus punggung Seanna.
Seanna membatu, jemarinya yang semula bergerak bermain di dada Dirga perlahan berhenti. Ia menegakkan tubuhnya, sedikit menjauh dari Dirga. Kedua tangannya ia lipat di depan dada, nampak jelas perempuan itu merengut dengan bibir mengerucut.
"Aku ngerti kamu telat, bisa menerima meski harus menunggumu selama dua jam." Seanna menoleh, membuang pandangan jengahnya ke lain arah. "Tapi hari ini ulang tahunku, Ga. Aku berharap bisa menghabiskan malam bersamamu. "Ah, andai sekarang ini ia berada di kamar apartemen, ia akan membiarkan butiran bening itu mengalir.
Dirga beringsut mendekati Seanna, merangkul pundak perempuan itu lalu menciumi puncak kepalanya bertubi-tubi. Dirga tahu jika perempuan dipelukannya ini sedang menahan tangis. Dan Dirga sungguh tak bisa melihat air mata Seanna. Dirga mengangkat dagu perempuan itu memberikan sebuah ciuman di bibir Seanna, mengabaikan lampu sorot yang cahayanya sesekali menimpa keduanya.
Mendapat perlakuan semanis itu, Seanna tak mampu menolak. Ia membalasnya dengan sebuah pelukan erat di pinggang Dirga. Seanna luluh lagi, mungkin saat ini ia harus kembali bersabar, menyadari serapuh apa posisinya di hati lelaki itu.
"Kamu ingin hadiah apa?" Tanya Dirga, menunduk memandangi Seanna yang masih betah bersandar di dadanya. Degupan kencang yang selalu muncul saat ia berada di dekat Seanna berusaha ia redam, ia harus pulang secepatnya, sebagaimana janjinya pada Irene yang tengah menunggunya di rumah.
"Aku enggak mau yang lain. Pengennya kamu," jawab Seanna. Perempuan itu melepaskan pelukannya lalu mengacungkan sebuah testpack dengan dua garis merah yang sejak tadi ia sembunyikan.
"Surprise."
Dirga menganga, kotak beludru di sakunya batal ia keluarkan.
🎶🎶🎶
Saya sama sekali tidak mengedit, naskah 500 kata di atas masih jauh dari kata sempurna. Alhamdulillah saya lolos.
Proses seleksi dari 40 Suju berakhir menyisakan 24 Suju. Sedih .... 16 Suju itu enggak ada yang jelek, namun DL dan Jumlah kata ternyata sangat memegang kendali untuk mencoret mereka dari list 😥
Kami tersisa 24 orang, sedangkan Ring Orange untuk Cameba hanya 20.
Maka muncullah Tugas Tahap III
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top