ODOC Suju VII - Berebut Ring Orange - Review Novel Cinta Androfobia

Karena masih berjumlah 24 orang, sedangkan Ring Orange Suju hanya 20, kami membuat review novel 'Cinta Androfobia' dan harus dikumpulkan 09 Juli 2019, pukul 19.00 WIB.

Review dikumpulkan di notes room Aula.
Waktu pengumpulan review paling lambat Selasa 09 Juli 2019, pukul 19.00 WIB

.
.
.

Saat membaca judul, yang terpikirkan adalah wanita dengan kondisi psikis yang takut pada pria. Secara literatur, Arrhenphobia/androfobia/androphobia berasal dari dua kata, yaitu andro yang berarti pria dan phobos yang berarti ketakutan. Biasanya si wanita akan langsung menjauh saat melihat pria di dekatnya, adapula yang disertai dengan rasa panik, mual/pusing/pingsan, jantung deg-degan/sesak dada/sesak napas, gampang keringatan, tidak berhasrat untuk memikirkan pria, sampai ke fase malas kekantor/sekolah karena ada pria.

Bagaimana menuliskan Novel Roman dengan kondisi psikis seperti diatas? Yang mana kita ketahui, genre ini biasanya bercerita tentang kisah cinta (seringnya yang mendayu-dayu dan super melankolis) tentang penyesalan, penerimaan, dan hal-hal lain semacam itu.

Well... Dari judul, Romance Squad TheWWG telah berhasil membuat saya penasaran 😁

Kita mulai ulasannya,

Judul: Cinta Androfobia
Author: Romance Squad TheWWG
Genre: Romance

1. Cover


Cover mewakili deskripsi wanita dewasa yang nampaknya dingin, jutek, judes, terkesan tertutup dan anti sosial. Warna buram pada latar dan sketsa wanita memberikan kesan berduka, kesedihan dan depresi, sangat cocok mewakili kondisi psikologis si wanita.

2. Blurb


Blurb cukup membuat penasaran, cerita cinta cewek judes dengan cowok petakilan adalah salah satu jenis cerita yang selalu diburu banyak pembaca.

Menurutku karakter seorang Azima yang dituangkan dalam Blurb kurang mewakili judul. Cewek Judes belum tentu mengidap androfobia, right?

3. Sinopsis

Azima adalah seorang Marketing Manager PT Prima Nusa yang cantik, rapi dan perfeksionis, berbanding terbalik dengan Kenzo-karyawan barunya yang nyebelin, petakilan dan suka menggombal. Penampilan Azima memesona Kenzo. Berbagai cara dilakukan Kenzo untuk mendekati Azima. Dari mulai menebalkan muka seperti tembok sampai joget India ala Shah Rukh Khan sudah dilakukan Kenzo demi menaklukkan bosnya.

Berhubung yang tersedia 3 bab, hanya sinopsis seperti diatas yang bisa saya paparkan. Belum ada konflik berarti, masih perkenalan awal dari seorang Kenzo dan Azima. Tetapi maaf, sekali lagi saya belum menemukan karakter Azima yang menggambarkan jika wanita itu mengidap androfobia.

Saya semakin penasaran, ingin tahu se-androfobia apa sih si Azima? Hingga pemilihan judulnya 'Cinta Androfobia'. Sepertinya harus mendownload demi mendapatkan kelanjutannya, hahaha...

4. Alur
Alur yang digunakan adalah alur maju, setidaknya sampai bab 3 ini, saya tidak menemukan adanya perubahan alur.

5. Review Bab 1 - 3

Bab 1
Penulis primamutiara_

Awal baca bab 1 itu sedih, trus tiba-tiba ngakak. Ini novel roman kan? Seingatku, tugas ketiga adalah mereview novel roman. Sukaaa, komedi romantis cocok untuk pemilihan genrenya

Sedikit terganggu dengan kata 'wajahnya yang berwarna cokelat', apakah tidak sebaiknya menggunakan kata gelap daripada cokelat? Sekejab saya membayangkan deretan cokelat yang terpajang di etalase minimarket.

Cerita ini dituliskan dalam bahasa tidak baku, tetapi pastinya tetap mengikut ke EBI/PUEBI/KBBI. Kalau saya akan lebih memilih menggunakan enggak daripada nggak.


Begitu juga kata 'berjengit' yang tidak ada di KBBI itu maksudnya apa? Yang ada malah menjengit.


Yang saya suka dari bab ini, penulis berhasil membuat emosiku sebagai pembaca ikut naik turun, deretan kesialan lagi dan lagi yang dialami Kenzo diramu dengan sangat apik. Love it J

Sebaliknya dengan Azima, di bab 1 ini pun saya belum menemukan gejala androfobia-nya, entah di bab selanjutnya. Sifatnya lebih terkesan angkuh, gelandangan juga manusia, kasihan jika kita selalu memandangnya dengan sebelah mata.

Bab 2
Penulis WindaZisty

Bab ini terkesan flat, euforia yang saya rasakan saat membaca bab sebelumnya sedikit hilang, maaf.

Meski menambahkan adegan Keenan dan Agata, saya tidak merasakan gegap gempita seperti bab 1. Dituliskan bagaimana Azima memikirkan/membayangkan pria (Rheinhard dan Kenzo). Androfobia malah sebaliknya, androfobia takut memikirkan pria. Memikirkan pria saja enggan, apalagi sampai berpikir hal mesum dengan pria.

Sarannya, mungkin perlu ditambahkan gejala-gejala yang dialami seorang androfobia jika ada pria atau saat sedang memikirkan pria. Kegelisahan, ketakutan, kecemasan bahkan kepanikan kurang tereksplorasi.


Tapi masih fine kok, toh baru bab 2 juga... masih ada 13 bab lagi. Romance Squad mungkin memikirkan untuk mengeksplorasi androfobia Azima di sepertiga cerita. Meski sebenarnya banyak pembaca lebih senang dengan konflik di awal.

Seperti pada SS di bawah, penulis menyampaikan meski kurang detail jika Azima merasa sesak saat mengingat masalalunya. Karena ini cerita tentang androfobia, saya memikirkan trauma masa kecil pada pria adalah penyebabnya.

Bab 3
Penulis Rosyana

Untuk bab ini, saya mulai semangat kembali walau belum menyamai perasaan saya saat membaca bab 1.

Di awal bab ini, saya kembali dibuat penasaran oleh masa lalu Azima, memori yang paling ia benci serta berkotak-kotak tisu untuk menampung air matanya. Untuk kondisi seperti di atas, apakah seorang Azima yang terindikasi androfobia masih mampu bersosialisasi dengan banyak pria yang ada di kantornya?

Jika iya, satu kata untuk Azima, SALUT.

Mengapa?

Karena androphobia adalah ketakutan abnormal yang terjadi secara terus menerus terhadap kaum laki-laki. Dalam kebanyakan kasus kondisi ini disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti pernah melihat ibunya dilecehkan secara fisik, verbal atau pernah menjadi korban pemerkosaan. Hal ini akan berkaitan erat dengan rasa takut yang melekat di memori orang tersebut. Fobia terhadap laki-laki ini bisa memiliki efek buruk terhadap kehidupan pribadi dan profesionalitas kerja seseorang, karena itu sebagian besar penderita androphobia memilih hidup sendiri tanpa melakukan perawatan psikologis. Meskipun orang tersebut bisa hidup normal, tapi mungkin tidak pernah tahu seperti apa sebuah pernikahan. Hal ini bisa mengganggu karena setiap hari seseorang pasti akan bertemu dengan kaum laki-laki dimanapun orang tersebut berada. Kondisi ini tentu saja akan membuat seseorang tidak bebas melakukan kegiatan sehari-hari atau bekerja untuk mencapai karir yang diinginkannya. (Kutipan health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1370040/ketika-perempuan-fobia-pada-laki-laki)

Azima yang digambarkan melalui kutipan diatas sangat berbanding terbalik. Azima workaholic, berkarir cemerlang dan mampu berinteraksi dengan pria, bahkan seruangan, dibonceng motor dan semobil berdua dengan Kenzo, Azima enggak ada masalah. Azima bahkan tergelak saat digombali Kenzo dengan teori tulang rusuknya.

6. Penokohan

a. Kenzo Ardiaz, karakternya pecicilan, petakilan, suka menggombal tetapi semangat juangnya luar biasa. Meski ditolak ratusan kali sepertinya ia akan tetap berusaha ribuan kali.

b. Azima, pribadi yang tertutup, jutek, judes, angkuh, mungkin sebagai bentuk dari perlawanannya terhadap ketakutannya pada pria.

c. Rheinhard Taylor, penggambaran versi Azima adalah pria yang gagah, seksi dan digandrungi banyak wanita tetapi galak, pelit senyum, dan maunya menang sendiri.

d. Agata, satu-satunya sahabat Azima? supel, mudah bergaul

e. Keenan, sahabat Kenzo, otak sedikit mesum. Entah kenapa saya berharap ia bisa berjodoh dengan Agata, request sekuel dong J

7. Kesimpulan

a. Azima tak bisa dikatakan seorang androfobia, menurutku ia malah sangat percaya diri. Ia hanya bersikap jutek dan judes pada pria tetapi overall Azima bisa berinteraksi dengan pria. Kecualijika Azima telah mendapatkan pengobatan/konsultasi psikologis. Sehingga bisamengatasi fobianya dengan baik.

b. Kondisi psikis androfobia dan pekerjaan sebagai manajer marketing sungguh suatu hal yang sangat bertolak belakang. 15 penulis yang meramu cerita ini pastinya harus memikirkan itu. Jangan sampai ada anggapan menggunakan judul sebagai nilai jual tanpa memikirkan koneksi dengan ceritanya.

c. Karakter Kenzo mengajarkan sikap sikap pantang menyerah, sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, dan menganggap rintangan/ hambatan yang selalu ada dalam kegiatan harus dihadapi.

d. Sayangnya banyak sider di cerita ini. Maunya baca aja tanpa ada niat vote. 3 Bab dengan viewer nyaris 1K dan voter tidak sampai 100. Padahal cerita ini sangat layak untuk diberikan bintang. Ceritanya juga bisa dinikmati dari penggemar teenlit, chicklit, roman dan humor. Saya aja pengen segera unduh di Gramedia Digital. Kalian juga yaa (^3^)/

Reviewnya itu aja kali ya...

Mohon maaf sebesar-besarnya, jika ulasan diatas menyinggung atau terkesan menggurui. Saya juga masih sangat awam dan masih butuh banyak belajar. Beberapa sumber terkait androfobia juga masih googling sana-sini, termasuk membaca postingan pengalaman pengidap androfobia, Kystinuh yang diposting di blognya pada Maret 2013

***

Terus terang, saya tidak pernah mereview novel. Saya mencari beberapa contoh review novel, dan kebetulan di saat yang sama, saya ikut kegiatan seblak romance, maka jadilah review ala kadarnya seperti di atas. Saya juga tidak yakin akan lolos, saingat berat.

Ketika Emak menyebutkan nama-nama Suju yang harus out, saya surprise banget. Nama saya tidak ada. Alhamdulillah saya lolos seleksi tahap 3.

Di satu sisi kami senang, berburu Ring Orange dan berhasil. Di sisi lain kembali bersedih karena harus berpisah dengan 4 Suju lagi menyisakan 20 Suju yang akan berkompetisi di event ODOC TheWWG.

Sayangnya, ring orange kemarin saya save di hp lama dan sudah rusak. 😢

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top