Telepon Sambutan Pagi

Karya oleh Lyraevegass


Prompt 2: Tiba-tiba ada yang menyatakan perasaannya padamu. Buatlah dialog mereka, bebas ending-nya seperti apa.

***

"Dzt dzt"

"... Halo?"

"Dzt dzt---ha---dzt dzt"

"Siapa ini?"

"A-apakah su-suara saya terdengar, hah hah hah (suara deru napas)."

"Siapa kamu?"

"K-kamu Stefani?"

"Ya,..."

"Ste-stefani, akhirnya aku menemukanmu! hosh hosh hosh (napas yang menderu)"

"Y-ya?"

"S-selamat pagi... K-kamu sudah bangun? C-coba bukalah tirai jendelamu. A-aku memberi hadiah."

"Maksudmu?"

"A-aku sudah pergi, se-seperti biasa, a-aku akan menghilang se-sebelum kamu melihatku."

"Apa? Jadi kau?"

"Y-ya. A-apakah kau sudah di sana, Stefani?"

"..."

"A-akan kubacakan...

Mata coklatmu semanis madu, bi-bisakah aku memilikinya?

Bibirmu seperti jambu air yang dingin, bisakah kubuat warnanya memerah; termasuk rona di wajah.

Jangan kau m-matikan. Aku hanya ingin m-memilikimu---"

"Cukup! Tolong berhenti, jangan mengikutiku!"

"Kenapa? A-aku hanya mengikuti kata hatiku. Kaulah perempuan terbaik yang kutemui, sesuai mimpiku pa-pada setiap harinya. Kaulah orang itu."

"Jangan kau membawa barang aneh-aneh, boneka dengan mata kamera, lukisan merah berbau amis, permen coklat berisi gigi, apalagi? Aku mual dengan suara itu, hiks, kumohon pergilah."

"K-kuturuti maumu sayang, tapi hanya untuk hari ini hahaha."

"Sekarang apa ini? Kenapa kau menggambar di jendelaku? Bagaimana kau memanjat genteng di rumah?"

"Itu ekspresiku, b-bagaimana caraku mengungkapkan rasa sayangku setiap harinya padamu."

"Kalau begitu, jangan pengecut, tunjukkan dirimu padaku."

"Hampir setiap hari kita bertemu."

"Perkenalkan dirimu padaku. Aku tidak mengenalimu."

"Kau pernah berbaik hati, secara kebetulan. Berulang kali, setiap detik, aku-semakin-mengagumimu! Dan kian lama pasti kamu tahu, seberapa besar rasa itu."

"Tunjukkan."

"Setiap saat."

"Kita bertemu."

"Stefani, a-apa kau yakin?"

"Y-ya."

"Baiklah, t-temui aku di gudang belakang sekolah. Aku membawa kejutan besar."

"Apa?"

"Bukan kejutan namanya kalau kukatakan."

"Kumohon."

"Baiklah, aku akan menembakmu langsung."

"... "

"Aku tidak melukaimu sedikitpun. Darah yang sering kugunakan juga hanya darah tikus. Tak perlu takut dengan hal itu."

"Kau membawa itu lagi?"

"Kau akan tau nanti. Selamat bertemu, Stefani."

"..., kuharap kamu tidak berbuat kerusuhan."

"Hahaha, sampai jumpa nanti de-dengan penampilan terbaikku."

"..."

"..."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top