Wahana Kematian

Kembang gulaku terjatuh setelah gerombolan anak kecil menyerobot.

Sialan! Aku hanya membawa uang dua puluh ribu ke pasar malam dan terbuang cuma-cuma. Aku harus mengejar dan memalak anak-anak itu satu per satu!

Dengan cepat aku melangkah menuju arah mereka berlari. Di balik gerai-gerai terdapat ruang terbuka yang cukup luas dan gelap. Tempat tersebut adalah sebuah taman tanpa lampu yang justru lebih digelapkan lagi oleh pepohonan rimbun. Aku heran mengapa anak-anak itu berlari ke sana.

Semakin masuk, aku melihat pondok yang kini seolah disulap bagaikan komidi putar sedang dikelilingi oleh anak-anak tersebut. Lampu-lampunya bersinar remang. Pertunjukkan boneka tali sedang digelar. Aneh sekali. Bukannya dipertontonkan di  tengah-tengah pasar malam, justru mengucilkan diri di sini.

Boneka-boneka itu, sebesar anak-anak tadi dengan garis-garis merah di setiap poros persendiannya, bergelantungan dan berputar merotasi pondok taman. Sesekali terangkat dan tergeletak menyesuaikan permainan si pengendali. Tidak ada ekspresi senyum di sana.

Anak-anak itu maju satu persatu sambil cekikikan satu sama lain, ke arah loket, kemudian memasuki pondok lewat sekat panjang tertutup.

Aku yang tadinya hendak menyambangi salah satu dari mereka pun urung. Menyadari bahwa itu bukan pertunjukkan, melainkan wahana!

Siapa pengendalinya? Tidak ada mesin diesel di sekitar tempat itu! Bagaimana gantungan mereka bisa berputar? Kenapa hanya leher mereka yang diikat?!

Aku berlari sambil menangis sampai ingusku belepotan, menuju rumah. Takut kalau-kalau pasar malam hari ini juga ulah setan!

_______

Cermin by Rockiester

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top