Dendam Kesumat

SEBAGAI laki-laki yang hobi memanipulasi pikiran perempuan, aku sendiri malah termanipulasi oleh salah satu dari mereka. Menganggap keluguan dan kepolosan mereka sebagai kelemahan. Ani namanya, dia gadis yang tidak begitu cantik tapi manis ketika tersenyum. Dan keindahan yang aku lihat berbanding terbalik dengan apa yang aku rasakan. Namun itu tidak lagi jadi masalah, bukan aku namanya jika tidak membalas dendam perempuan semacam itu dengan hukuman paling pedih yang bisa ia dapatkan.

Aku mendekati sahabat Ani yang bernama Desi. Aku berhasil memanipulasi pikiran Desi agar membunuh perempuan biadab yang membuatku menderita. Dendamku terbalaskan ketika aku membuat Desi membunuh Ani dengan cara mengikat lehernya dengan tali. Lalu menariknya perlahan-lahan sampai ia kehabisan napas dan membuat semua pembuluh darah di kepalanya pecah. Mayatnya digantung di tempat kami pernah merajut kasih dulu. Aku sengaja membuat Desi meninggalkan jejak dari pembunuhan tersebut. Agar dia berhasil ditetapkan sebagai tersangka, dan mendapatkan hukuman gantung atas tuduhan pembunuhan berencana.

Aku kembali melihat perempuan tercekik. Aku senang menjadi gerbang dua perempuan menghadapi kematiannya dengan cara digantung tali hidup-hidup. Mungkin aku psikopat, tapi tidak apa, aku tidak bisa berobat ke psikiater manusia. Mereka akan berlari terbirit-birit ketika melihat seorang pasien yang mendaftar menggunakan surat kematian.

Mereka pantas mendapatkan penderita abadi ini, sehingga kami dapat bergabung di dunia yang gelap. Mati, tetapi hidup. Hidup tetapi tidak bernapas. Dan aku akan terus meneror mereka seperti di neraka, sampai trompet sangkakala ditiup. 

_______

Cermin by Gabrielmalaikatagung

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top