Binasa

Aku meremang. Rasa ngeri melingkupi kepala, mencekik jiwa. Jantungku berdetak kencang, sangat kencang. Bagai motor pembalap yang digas sekencang-kencangnya demi mencapai garis finis sebagai pemenang. Kepalaku pening. Rasanya air mata bisa meluncur kapan saja, begitu pula kemihku yang tak punya nyali.

Asteria tidak pernah bilang bahwa rumah ini berhantu. Rumah ini memang menguarkan aroma kematian. Aku tahu itu. Itulah sebabnya bangunan ini kupilih sebagai kediaman terakhir, tempat terakhir untuk disinggahi sebelum mangkir dari dunia. Akan tetapi, aku baru saja tahu kalau rumah ini sungguh ditinggali oleh arwah orang yang mati karena gantung diri. Aku singgah di tempat yang salah.

Ayo, tendang kursinya. Dia berbisik, menyeringai dan berharap aku binasa. Tendanglah, dan temani aku untuk hidup dengan cara yang sama.

______

Cermin by maev_exzth

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top