1.8. Iblis (3)
“Balikin cewek gue!?” Teriakan pertama yang mereka dengar tepat setelah si pengemudi turun dari mobil yang tak lama tadi muncul dan menghadang jalan mereka yang hendak bergegas pergi menuju villa.
Orang itu ternyata Scoups. Dia datang dalam keadaan kacau, matanya memerah akibat tangis, pelipisnya basah berkat peluh, dan tatapannya itu jenis tatapan orang lagi marah yang tidak bisa mengontrol emosinya. Refleks Bobby bisa dibilang cukup gesit menghadang Scoups yang nyaris ingin menghardik Hwasa yang kini sembunyi di balik Johnny bersama Seolhyun, sedang Nayeon sembunyi di belakang Hwasa dengan mata tertutup rapat. Gadis ini mulai tak berani buka mata semenjak ditarik makhluk ghaib dan hilangnya Jisoo di kelompok mereka.
“Lo,” kata-kata terucap lantang menuduhnya, “semua gara-gara lo. Kalau lo nggak ngajakin cewek gue, dia gak bakalan gila dan sekarang, gara-gara lo cewek gue hilang bangsat!”
“Hilang?” Taeyong menyela, tapi dia sudah dapat jawabannya bahkan sebelum kemunculan Scoups berkat Junkyu yang memberitahunya. Bocah laki-laki itu tiba di waktu tepat. Dia datang membawa beberapa informasi penting yang dibutuhkan Taeyong.
“Sial!” Adalah reaksinya di puncak frutasi pada dini hari. Iblis sudah mendapatkan dua tawanannya. Mereka tinggal menunggu hari esok untuk melakukan persembahan tumbal di villa. Taeyong benar-benar dibuat frutasi semenjak keteledorannya melepaskan pandangan dari Jisoo, dan sekarang gadis yang sudah dijanjikan akan dilindungi hilang dari radarnya. Bahkan mungkin, jika dia tidak segera datang menyelamatkannya Taeyong bisa saja kehilangannya seperti mereka kehilangan dua teman mereka gara-gara penghuni villa.
Biarpun Junkyu telah menyakinkan dirinya bahwa Jisoo sampai saat ini masih dalam keadaan baik, dia tetap tidak bisa berdiri tenang hanya dengan memikirkan keselamatan gadisnya tanpa melihatnya dengan mata kepalanya. Taeyong bisa saja kabur ke dimensi lain untuk menemui Jisoo yang dia yakini jiwanya pasti ikut terserat ke dunia lain, tapi pergi ke sana tanpa ada raga si gadis di dekatnya terasa sia-sia belaka. Dia tetap tidak bisa membawanya kembali kalau raganya berpisah jauh darinya. Taeyong butuh raga Jisoo untuk menyelamatkannya.
“Kalau lo mau nyelametin cewek lo. Lo harus ikut kita ke villa,” kata Taeyong mulai dapat mengendalikan dirinya lagi. Jika dia sendiri nanti bicara dengan nada panik dan marah seperti Scoups ini, siapa yang dapat mereka andalkan selain dirinya yang bisa melihat makhluk ghaib.
Siyeon? Gadis itu mungkin bisa, kalau tak salah dia pun bisa mencium bau kematian seseorang. Tapi sekarang Siyeon tidak bisa diandalkan, dia sedang menjaga Yuta yang terbaring di rumah sakit persis seperti kejadian Taehyung. Lagian cuma Taeyong yang bisa keluar-masuk ke dunia lain dan cuma dia yang bisa berkomunikasi dengan para hantu.
Mereka menunggu keputusan Scoups yang diam sesenggukan menangisi hilangnya sang pacar di depan matanya. Bona ditarik pergi dengan segala upayanya yang gagal menyelamatkannya. Scoups hanya berhasil mengenggam gelang gadis itu alih-alih keberadaannya.
Dengan samar namun semua orang melihat anggukannya barusan. Mereka lega, termasuk Taeyong, dengan begini jumlah mereka lebih dari cukup untuk menutup akses perginya iblis pada esok pukul satu malam. Saat iblis dalam wujud sesungguhnya melakukan sesembahan perkawinannya.
Penghuni villa adalah sosok iblis yang butuh dua perawan untuk dikawinin sebagai sesembahan agar kekekalannya tinggal di Bumi abadi. Agar manusi-manusia haus akan kesaktian dan kekayaan datang padanya untuk menyembah. Tidak ada yang bertanya kepada Hwasa alasan mengapa saudara gadis itu membiarkan iblis tinggal di villa mewahnya karena mereka tahu bahwa Hwasa sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang keluarga sepupunya pemilik villa.
“Ayo, berangkat.” Taeyong memimpin kelompoknya yang telah dibagi dua kelompok itu agar segera bergegas ke villa tanpa buang-buang waktu lagi. Waktu mereka terlalu mepet mana lagi butuh waktu sedikit lama bagi mereka untuk sampai ke villa, paling esok pukul tujuh pagi mereka baru sampai.
Sampai villa mereka pun tidak bisa langsung santai. Mereka bertujuh harus mengikuti arahan sepupu Hwasa jika ingin menyelamatkan teman-temannya dari iblis, meluluri setiap pintu dan jendela villa dengan tanah liat merah yang basah. Begitu tiba mereka harus mencari tanah liat berwarna merah dan sebagian harus mencari badan dua orang yang menghilang. Menyimpankan sekantong tanah liat dibungkus dalam plastik dalam genggamannya agar bebas dari tawanan iblis sebagai tumbalnya.
Pukul setengah tujuh pagi mereka tiba di villa. Hwasa bersama Nayeon dan Seolhyun langsung membangunkan si penjaga villa dan minta satu keluarga itu untuk membantu mereka dengan sedikit penjelasan kacau alasan kembalinya mereka ke villa pagi itu. Lalu Johnny, Bobby, dan anak si penjaga villa mencari tanah liat berwarna merah di belakang rumah sementara Taeyong dan Scoups bertugas mencari dua gadis yang hilang semalaman.
Mereka sepakat mencari ke tempat sebelumnya mereka pernah menemukan dua gadis itu ditemukan pada hari pertama mereka tiba di villa dan mengalami kejadian kurang menyenangkan yang menyebabkan dua temannya mati. Taeyong dan Scoups lantas berpisah mencari ceweknya masing-masing.
Berkat lariannya seperti seekor cheetar cepat dan tepat, dia tiba juga di lantai dua. Persis seperti dulu, Taeyong segera mengerem kakinya ketika melihat sosok berbadan tinggi dan hitam itu bak bayang-bayang dalam remang berdiri kokoh di depan pintu. Taeyong tidak merasakan aura teror darinya, justru berterima kasih sesaat sosok itu menyingkir dari pintu kamar untuk memberinya akses lewat. Sama dulu ketika dia datang untuk membawanya pulang.
“Yang aku tahu, dia adalah penjaga Jisoo.”
Ucapan yang dia dengar barusan dari bocah hantu bernama Junkyu. Taeyong langsung sepemikiran bahwan makhluk ghaib yang dilihatnya bukanlah makhluk ghaib biasa berbeda dari hantu-hantu dikenalnya, dia pasti sosok yang disuruh untuk menjaga Jisoo. Mungkin dari orang tua atau leluhurnya dulu. Dia juga makhluk yang Taeyong lihat waktu di sekolah dan di rumah Jisoo.
Dengan keberadaannya di sini iblis tak bisa langsung mengusik Jisoo selama penjaganya masih berkeliaran di sekitarnya. Akan tetapi, hampir semua makhluk penjaga selalu punya batasannya. Dia tidak bisa terlalu dekat dengan tuannya alasan mengapa makhluk ini hanya diizinkan berdiri di depan pintu bak satpam gedung.
Taeyong mendobrak pintu kamar. Bau sesajen segera menyerang indra penciumannya. Wewangian kembang melati membuatnya batuk dan sesak sekaligus. Dia benci bau kembang melati, terlalu nyegrak dan sebagai pertanda bahwa bukan hanya dia di dalam ruangan itu ternyata ada banyak makhluk-makhluk ghaib bergaun merah dan semua makhkuk itu adalah perempuan muda.
Dia segera berpaling mengabaikan ekspresi minta tolong para perempuan muda yang sudah mati dari generasi ke genari, menuju sosok yang dicari dipasung menempel dinding dengan gaun merah pengantin membungkus tubuhnya sementara dia tak sadarkan diri. Taeyong kontan menarik kursi dan mengambil gunting dari saku yang sudah disiapkan sebelum berlari mencarinya karena dia tahu bagaimana posisi Jisoo saat ditemukan nanti.
Perasaannya menjadi lega usai mendapatkan kembali Jisoo dalam pelukannya. Taeyong memeluknya erat begitu enggan melepasnya lagi dalam dekapannya. Ujung bibirnya mendekat ke daun telinganya, memanggil namanya pelan dengan harap dia bisa mendengarkan suaranya. Kemudian Taeyong membopong tubuhnya meninggalkan ruangan itu menunju lantai dasar berkumpul kembali bersama kelompoknya.
Setibanya di sana ternyata Scoups telah kembali bersama Bona. Bedanya gadis itu tidak menggunakan gaun merah pengantin seperti Jisoo. Bedanya kedua tangan Bona penuh luka kemerah-merahan seperti bekas cakaran seseorang yang membuat Scoups terus mengutuk dan meratapi pedih nasib kekasihnya. Taeyong dapat merasakan pukulan itu membayangkan jika Jisoo tidak memiliki sesosok penjaga, mungkin dia akan bernasib sama buruknya seperti Bona.
Taeyong spontan mendekapnya kian erat. Hatinya terpukul hebat membayangkan kesialan itu jika menimpa Jisoo.
...
Ihhh, seneng banget bisa updatein cerita ini setelah setahun atau dua tahun—kayaknya(?) Hahahaha lama banget Ya Allah 😭😭🙏
Tapi ini tinggal 2 chapter lagi kok, setelah aku baca ulang seluruh ceritanya 😭🙏🙏 diusahakan sebelum Februari “Di Sini Ada Setan” tamat—benar-benar tamat tanpa digantung lagi 😭😭😭🙏
Maaf yaaa, lama banget 😭 seenggakanya ceritanya bertahan dan gak aku unpub dari lama 😭😭🙏 pasti kalian udah lupa jalan ceritanya saking lama updatenya 😭😭🙏
Saking ngerasa bersalah gantungin cerita ini, catatan author penuh emot 😭😭🙏 hahaha ya pokoknya gitu, terima kasih buat semua yang tetap vote dan komentar, dan menunggu lapak ini dilanjutkan. Terima kasih banyak banyak banyak, pokoknya!
Aku kasih sedikit ending: ada yang mati.
hehehe.
Terima kasih ❣
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top