11. Istilah Lockdown Dan Dampaknya

29. Asal usul istilah/peribahasa lokal/internasional

Published on May 10th, 2020

ISTILAH lockdown mulai menjadi pembicaraan di seluruh dunia. Beberapa negara sudah mengambil keputusan lockdown sebagai upaya pengendalian penyebaran Virus Corona agar enggak meluas. Mengacu pada penjelasan Presiden Joko Widodo, lockdown mengharuskan sebuah wilayah menutup akses masuk maupun keluar sepenuhnya.

Jika merujuk pada kamus Bahasa Inggris, lockdown berarti kuncian. Sementara dalam konteks Virus Corona, lockdown diartikan bahwa negara mengunci akses masuk dan keluar bagi siapapun untuk mencegah penyebaran virus.

Selain itu, lockdown juga memiliki arti serupa dengan isolasi. Merujuk KBBI, isolasi adalah pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha memencilkan manusia dari manusia yang lain, pengasingan, pemencilan, pengucilan.

Lockdown dalam konteks negara biasanya diikuti larangan untuk berkumpul, dan menutup sekolah hingga tempat-tempat yang umum dikunjungi. Masyarakat di wilayah yang diberlakukan lockdown enggak diperbolehkan lagi keluar rumah dan berkumpul, sementara semua transportasi dan kegiatan sekolah, perkantoran, maupun ibadah di luar akan dinonaktifkan.

Kendati demikian, definisi lockdown sebenarnya masih belum begitu jelas dan belum disepakati secara global. Penerapan lockdown di setiap negara atau wilayah pun memiliki cara atau protokol yang berbeda.

Misalnya di Spanyol dan Italia, kebijakan lockdown di sana masih memperbolehkan warganya pergi keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dan membeli obat-obatan.

Sementara di Wuhan, Tiongkok, lockdown diterapkan secara total. Selama diberlakukan lockdown, seluruh warga di kota tersebut dilarang keluar rumah dan semua area publik, seperti mal dan pasar pun ditutup.

Tahukah kamu? Ternyata istilah lockdown sudah dipakai sejak lama lho.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menggunakan istilah ini dalam kasus sebelumnya. Contohnya dalam kasus munculnya wabah Ebola di Afrika pada 2018.

Bagaimana asal mulanya?

Data Merriam Webster menunjukkan, istilah lockdown pertama kali dipakai untuk publikasi pada 1973. Pada tahun tersebut, diketahui untuk pertama kalinya kata atau istilah 'lockdown' dipakai.

Publikasi yang menggunakan istilah 'lockdown' untuk pertama kalinya yakni sebuah tulisan Robert Kistler di The Los Angeles Times terbitan 4 Desember 1973.

Pada laporan tersebut, Kistler menuliskan istilah itu untuk mendeskripsikan sebuah pengurungan atau kurang lebih karantina.

In an unprecedented move, Procunier last Friday ordered four of the state's largest institutions - San Quentin, Folsom, Soledad and the Deuel Vocational Institute near Tracy - placed on immediate general security 'lockdowns'.

Begini kurang lebih terjemahan dari kutipan di atas:

Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Jaksa Agung pada Jumat lalu memerintahkan empat institusi terbesar di negara bagian Amerika Serikat - San Quentin, Folsom, Soledad dan Deuel Vocational Institute dekat Tracy, segera menempatkan keamanan umum lockdown.

Menurut wikipediawan pencinta bahasa Indonesia Ivan Lanin, frasa lockdown, dipadankan sebagai kuncitara. Kuncitara ini merupakan gabungan dari kata kunci dengan sementara.

Padahal lockdown ini sudah ada padanannya, yakni karantina wilayah. Istilah karantina wilayah ini sebetulnya sudah dipakai dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Lalu bagaimana dengan social distancing? Dalam akun Twitter-nya, @ivanlanin memadankan social distancing dengan pembatasan sosial. Ada pula yang mengusulkan penjarakkan sosial atau penjauhan sosial. Seperti Coronavirus juga bisa diserap jadi Virus Korona. Setelah itu dikembalikan kepada masyarakat, lebih menerima istilah yang mana.

Selain peng-Indonesiaan istilah-istilah asing itu, yang juga perlu dipahami adalah istilah dan pengertian lainnya yang tentu saja berkaitan dengan karantina dan penyakit menular. Dalam UU No 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan yang disahkan Presiden Joko Widodo tanggal 7 Agustus 2018, disebutkan bahwa karantina adalah pembatasan kegiatan dan/atau pemisahan seseorang yang terpapar penyakit menular.

Karantina terdiri atas karantina rumah, karantina rumah sakit, dan karantina wilayah. Yang dimaksud dengan karantina rumah adalah pembatasan penghuni dalam suatu rumah beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

Wilayah yang dikarantina diberi garis karantina dan dijaga terus-menerus oleh pejabat karantina kesehatan dan polisi yang berada di luar wilayah karantina. Sementara itu, mereka yang dikarantina enggak akan boleh keluar masuk wilayah karantina. Selama masa karantina wilayah, kebutuhan hidup dasar orang dan makanan hewan ternak yang berada di wilayah karantina menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dengan melibatkan pemerintah daerah setempat.

Melihat pasal-pasal dalam UU No 6/2018 itu, pengertian lockdown bisa masuk dalam karantina wilayah atau sebetulnya bisa juga masuk ke dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Pembatasan sosial berskala besar adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

Pembatasan sosial berskala besar ini bertujuan untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit. Pembatasan sosial berskala besar ini meliputi: (a) peliburan sekolah dan tempat kerja; (b) pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau (c) pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.

Dampak Lockdown bagi Masyarakat

Logikanya, lockdown memang dapat menurunkan angka penyebaran virus Corona karena membatasi mobilitas penduduk dan mencegah berkumpulnya masyarakat.

Namun, di sisi lain, kebijakan ini nyatanya juga berisiko menimbulkan beberapa dampak bagi masyarakat, yakni sebagai berikut:

Dampak psikologis

Saat diberlakukannya lockdown, masyarakat tentu enggak bisa ke mana-mana seolah ruang geraknya dibatasi. Mereka berisiko mengalami ketakutan, kecemasan, dan kesepian karena merasa terasing dari lingkungan sosialnya.

Lalu apa yang akan terjadi?

Yap, memicu gangguan kesehatan mental.

Menurut beberapa penelitian, segala bentuk pembatasan fisik dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah psikologis, seperti stres, kecemasan, rasa takut, dan kesepian.

Jika hal ini terus terjadi, orang-orang yang mengalami masalah psikologis tersebut dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga justru rentan sakit. Tanpa penanganan yang tepat, stres atau cemas akibat kondisi lockdown juga bisa saja menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi.

Dampak ekonomi

Source: Pinterest.com

Dengan adanya kebijakan lockdown, tentu akan sangat berdampak sekali pada perekonomian masyarakat dan negara. Karena enggak dapat keluar rumah, banyak warga yang kesulitan mencari nafkah. Dan beberapa perusahaan pun memilih pegawainya untuk work from home.

Dilansir dari BBC Indonesia, hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi UMKM Indonesia sendiri, yaitu Ikhsan Ingatubun.

Anjuran physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia membuat orang-orang tetap di rumah dan enggak bisa pergi keluar untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.

Salah satu kegiatan yang menghilang dari rutinitas adalah masyarakat enggak berbelanja ke luar rumah melalui UMKM yang ada. Oleh karena itu, UMKM kesulitan membayar biaya-biaya yang ada. Seperti, gaji dan honor pekerja, serta biaya-biaya operasional dan non-operasional lainnya.

Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja enggak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung karena enggak punya pilihan lain. Pada 11 April 2020 tercatat ada lebih dari 1,5 juta karyawan putus kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor informal.

Faktanya, Virus Corona enggak hanya berdampak pada perekonomian Indonesia saja namun juga secara global.

Oleh karena itu, setelah mempertimbangkan dari berbagai sisi positif dan negatifnya, pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk memilih kebijakan lockdown sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Kebijakan yang saat ini diterapkan oleh pemerintah adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana hanya dilakukan pembatasan pada kegiatan tertentu untuk menekan penyebaran infeksi.

Presiden Joko Widodo menyerahkan status darurat Corona kepada kepala daerah masing-masing dengan aktif berkonsultasi ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Kita semua tentu sangat berharap pandemi ini segera berakhir, agar kita bisa kembali menjalani rutinitas seperti biasanya.

Sources:

https://www.google.com/amp/s/www.hops.id/apa-sih-istilah-lockdown-awal-mulanya-begini/amp/

https://www.google.com/amp/s/www.minews.id/news/istilah-lockdown-menguat-di-tengah-wabah-corona-apa-sih-artinya/amp

https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/news/2020/03/18/105643/arti-lockdown-social-distancing-dan-istilah-corona-lainnya

https://www.alodokter.com/memahami-istilah-lockdown-yang-mencuat-di-tengah-pandemi-virus-corona

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top