1. Gowes Bukan Sekadar Hobi
Topik 1: bakat/hobby/keterampilan
Published on March 03rd, 2020
SAAT mendengar kata gowes, apa yang ada di benakmu?
Heum, sudah pasti sepeda bukan?
Bersepeda merupakan kegiatan yang tengah diminati seluruh masyarakat Indonesia bahkan di dunia. Saat ini, sepeda bukan sekadar hobi semata, tapi banyak orang yang mengartikan bersepeda sebagai lifestyle dan olahraga.
Pertama kali sepeda diperkenalkan di Eropa sekitar akhir abad ke-19, setelah itu mulai menyebar hingga ke Amerika Serikat dan kini hampir ke seluruh dunia. Sepeda tergolong ke dalam kategori olahraga yang murah, karena hanya bermodalkan punya sepeda dan niat. Kendati demikian, bersepeda dapat memberikan banyak manfaat kesehatan bagi otot-otot di tubuh.
Bersepeda juga merupakan salah satu bentuk kampanye bebas polusi terutama di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Ke mana pun kamu pergi, di sekeliling kamu sudah semakin banyak orang yang naik sepeda berkeliling kota. Entah itu untuk alasan olahraga di Car Free Day, pergi ke mini market, pergi ke stasiun atau sengaja bersepeda sampai ke kantor. Bila ditekuni, hobi ini bisa mendatangkan banyak keseruan yang tentunya bermanfaat.
Berikut beberapa manfaat bersepeda:
1. Mengurangi Jumlah Polusi
Source: womantalk.com
Kamu tahu kenapa pemerintah terus berupaya menyediakan fasilitas transportasi umum untuk masyarakatnya?
Tentu saja karena pemerintah ingin mengurangi jumlah kemacetan yang menyebabkan polusi udara berlebih. Fenomena jalan macet karena penuh dengan kendaraan bukan hanya milik Jakarta. Kota-kota lain pun memiliki masalah yang sama. Ribuan kendaraan roda empat dan roda dua saling berjejal memadati kota. Dan anehnya, sebagian besar kendaraan yang memadati jalanan tersebut adalah kendaraan pribadi, yang hanya memuat penumpang satu hingga dua orang saja.
Akhirnya diterapkanlah kebijakan pembatasan kendaraan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Kebijakan tersebut yakni sistem ganjil-genap. Sistem ini diterapkan untuk menggantikan kebijakan 3 in 1 yang sudah dihapuskan.
Melakukan aktivitas dengan kendaraan bermotor memang menghemat waktu dan tenaga, namun sayangnya hal itu enggak ramah lingkungan. Apalagi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam sepuluh tahun terakhir ini polusi dunia memburuk dan berkontribusi besar terhadap kematian di seluruh dunia.
Bersepeda adalah salah satu solusi yang paling mudah untuk kita lakukan. Apalagi di kota besar di tanah air sudah mencanangkan Car Free Day dan beberapa jalur khusus untuk sepeda. Di kota-kota besar di Indonesia pun sudah banyak penyewaan sepeda gratis berbasis aplikasi. Contohnya, tersedia di Monumen Nasional Jakarta dan Alun Alun Kota Bandung. Hal ini tentu saja menjadi langkah positif untuk mengurangi jumlah polusi.
2. Bersepeda sama dengan bertualang
Source: mainsepeda.com
Back to nature. Kalimat tersebut selalu digadang-gadangkan oleh mereka yang mengikuti klub atau komunitas sepeda. Komunitas sepeda pun ada bermacam-macam, mulai dari Komunitas Sepeda Lipat, Komunitas Sepeda Pixie, Komunitas Sepeda Gunung dan banyak lagi.
Komunitas sepeda memang seru dan mengasyikan. Dengan bergabung, kamu akan punya banyak teman baru dan pengetahuan tentang sepeda. Kamu akan saling bertukar kalimat dan membahas tentang sparepart ataupun aksesoris sepeda yang dipakai. Selain itu, bersepeda juga bisa meningkatkan interaksi sosial antarmanusia. Atau bahkan kamu juga bisa dapat jodoh lho, karena komunitas sepeda enggak hanya diikuti oleh kaum laki-laki saja tapi juga perempuan. Enggak percaya? Silakan dibuktikan! (Kidding -pen).
Mencari rute baru untuk dijelajahi biasanya menjadi aktivitas setiap pekan. Terkadang daerah yang akan dituju sama sekali asing bagi mereka. Namun karena kebanyakan mereka mempunyai jiwa petualang, maka enggak takut untuk mengayuh sepeda mereka sampai ke tujuan. Enggak sedikit juga komunitas sepeda yang menggelar tur ke luar kota.
Contohnya dari Komunitas Jakarta Cycling Community (JKTCC). Ide tersebut tercetus saat mereka gowes di daerah Bintaro dengan 10-12 cyclist pada tahun 2015. Awalnya klub tersebut bernama BL9 --Bintaro Loop, kafe lot 9-- namun seiring berjalannya waktu dan member yang bergabung semakin banyak, akhirnya diganti dengan nama JKTCC.
Komunitas ini merupakan wadah bagi siapapun yang ingin bersepeda, enggak peduli mereka berasal dari klub mana sebelumnya, atau memakai sepeda apa untuk gowes. Jadwal ride JKTCC juga terbilang rutin dan jelas. Ada "Woles Wednesday" yang dilakukan setiap hari Rabu, di mana para cyclist akan start 5:30 pagi dari Senayan City lalu finish di sebuah kafe hasil diskusi mereka. Ride Rabu ini jaraknya dibuat bersahabat baik dari speed maupun jaraknya, hanya 40 km di dalam kota.
Untuk hari Sabtu biasanya mereka membuat jadwal "It's Saturday Ride" di mana mereka akan melakukan long ride dengan jarak 70-100 km, rutenya bisa hanya di dalam kota saja atau ke luar kota Jakarta, lalu menanjak ke daerah Sentul bahkan sampai Puncak Rindu Alam. Sementara untuk hari Minggu ada "Coffee Ride", enggak ada rute khusus untuk jadwal yang satu ini. Rute jalur ditentukan setelah tahu ingin finish di kafe mana atau ingin minum dan makan apa.
3. Peduli kesehatan
Source: mainsepeda.com
Enggak hanya bersepeda, olahraga lain pun bertujuan untuk menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh apabila dilakukan dengan rutin. Untuk bersepeda sendiri lebih banyak efeknya ke kesehatan jantung, karena mengayuh sepeda lebih banyak memicu jantung untuk bekerja.
Kamu tahu enggak, penyakit nomor satu yang menyebabkan kematian itu apa?
Yup, jantung dan pembuluh darah. Menurut WHO, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Saat ini penyakit jantung enggak hanya menyerang orang yang berusia di atas 50-an, bahkan usia 25 tahun pun sudah ada yang terkena serangan jantung.
Mau tahu karena apa? Tentu saja karena gaya hidup yang enggak sehat. Mereka sering mengkonsumsi makanan yang berlemak seperti gorengan, makan junk food, merokok, alcoholic, malas gerak, dan malas berolahraga.
Selain terhindar dari masalah jantung, bersepeda bisa mengatasi masalah persendian kamu. Gerakan mengayuh pedal dan memegang setir bisa merangsang otot-otot yang ada di bagian punggung. Hal itu mampu membuat tulang belakang jadi semakin kuat, kamu pun jadi terhindar dari risiko terkena penyakit persendian lantaran gowes juga cenderung minim risiko cedera persendian, berbeda dengan lari atau olahraga kardio lainnya.
Well, bersepeda memang bukan satu-satunya cara agar kamu bisa tetap sehat. Tentu saja masih banyak hobi atau olahraga yang bisa membuat kamu sehat dan nyaman saat melakukannya. Namun, kalau kamu masih bingung ingin melakukan hobi apa yang mendatangkan banyak manfaat, mungkin bersepeda bisa jadi pilihanmu di akhir pekan ini.
*pen= penulis
Sources:
www.mainsepeda.com
https://m.detik.com/health/hidup-sehat-detikhealth/d-1578081/manfaat-dan-efek-samping-olahraga-sepeda
https://www.google.com/amp/s/www.blibli.com/friends/blog/gowes-yuk-ini-5-alasan-sepeda-jadi-olahraga-seru-untuk-ditekuni/amp/
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top