Penculikan Naruto part 1
Halo saya datang lagi, ini cerita buat @ZenoYuichi yang sudah menyemangati saya. semoga ini tidak mengecewakan. Rasanya saya terlalu lama untuk apdetnya.
Happy Reading
Romantic Resto
Sasuke dan Naruto bercanda kadang sesekali mereka berdebat tak jelas, sehingga menarik perhatian beberapa pengunjung restoran. Kadang mereka juga tertawa geli dengan kelakuan mereka. Tetapi ada yang aneh dengan pengunjung yang memakai jubah bermotif awan merah dan berwarna merah. Pengunjung itu menatap Naruto tajam sambil memandangi sesuatu yang ditanganya.
Sedang yang di tatap tak merasakan aura mengintimidasi yang cukup kentara, wajah pria itu tertutupi dengan cadar, seharusnya wajahnya pria yang menatap Naruto itu terlihat tampan kalau seandainya bagian mulut dan hidung tak tertutupi cadar.
To: Black pearl (Hidan)
Aku sudah menemukan Deidara yang menyamar, ck dia bersama anggota Uchiha. Ini cukup menyulitkan?.
Tulis pria bercadar itu di handphone Iphone 6nya yang terlihat canggih, menunggu balasan pesan dari pria bercode name Hidan atau Black Pearl. Wajahnya menatap layar ponselnya gusat, takut pemuda berambut pirang dengan senyum lebar itu pergi dari tatapannya. Bukan.. Bukan di jatuh cinta, hanya dia buruan organisasi Roses, pria bernama Deidara itu kabur sambil membawa uang ratusan juta yen milik organisasi. Apalagi orang-orang FBI lagi gencar-gencarnya mencoba menangkap mereka, dan juga gosip beredar mereka menculik anak laki-laki untuk di jadikan pelacur.
Shit... Bahkan dirinya tak berminat dengan anak laki-laki, ya benar meskipun dirinya bejat bukan berarti dia mengubah orientasi seksualnya menjadi Gay. Itu bayangan yang memuakkan, tetiba ponselnya bergetar menampilkan pesan dari orang yang ditunggu-tunggunya.
From: Black pearl (Hidan)
Oke, 10 menit aku akan sampai, disini situasinya juga lumayan sulit, Uchiha sulung mengejarku, katakan Kujulong apa aku harus menembaknya, atau membunuhnya?.
Hah spertinya keberadaan mereka diketahui dengan cepat ya? Ini memusingkan dirinya.
To: Black pearl (Hidan)
He... Tengkorak tidak perlu membunuhnya kempeskan saja ban mobilnya. Dan cepat kemari, aku tunggu selama 5 menit.
Pria bercadar itu menghela nafas kasar, beginilah ketidaksukaanya bekerja sama dengan Hidan, tidak bisa mengendalikan situasi dengan benar dan baik.
****
Hidan Pov
Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi, sambil sesekali ku melirik spion memperhatikan mobil yang mengejarku dengan membabi buta. Uchiha Itachi detektif terkenal di osaka, ya ampun dia begitu bernafsu mengejarku, seolah-olah aku melukai keluarganya. Dari beberapa menit lalu pesan-pesan dari Kakuzu selaku membuat ponselku bergetar.
Damn...
Aku mengeluarkan pistol revolver yang kubeli beberapa bulan lalu dari pasar gelap yang berada di london, dan aku belum mecobanya. Aku memasangkan peredam suara di pistolku dan mulai mengeluarkan tanganku dari kaca mobil mencoba menembak sambil menyetir, kalau ini terkena kepala si Uchiha sulung ya aku bersyukur satu musuh telah lewat, tapi aku akan terkena amukan dari si Kakuju Oblong itu. Aku mulai menarik pelatuk dari pistol yang ku pegang dan...
Dor... Dor
Aku tersenyum puas saat melihat peluru yang keluar dari pistolku mengenai ban mobil depannya. Ternyata tembakanku cukup akurat. Aku tersenyum puas dan melajukan mobilku ke romantic cafe tempat Kakuzu menunggu.
Kutulis pesan yang mengatakan sebentar lagi sampai di tempatnya, kulihat spion kembali mobil yang membuntutiku telah tiada, kini aku bisa santai dalam menyetir mobil. Tidak perlu buru-buru seperti dikejar setan, rasanya cukup lega sebelum sebuah telpon menggangguku.
"Halo"
["Kau dimana brengsek. Sudah lebih dari 5 menit yang kau janjikan."]
"Ya ampun Kakuju Bodong, aku sudah hampir sampai, ck tolong mengertilah."
["Mengerti soal apa? Soal kau yang dikejar-kejar Uchiha sulung itu? Ck, aku tau siapa kau Hidan, bilang saja kau ingin bermain-main dengan si Uchiha itu."]
"Baiklah... Baiklah kau menang aku akan ngebut."
["Ck, baguslah, segera kau kemari dan bawa deidara pulang ke organisasi."]
"Dasar om-om sialan" gumamku disaat Kakuzu menutup telponnya
Hidan end pov
*****
Sasuke memandang pria yang sedari tadi terus menguap bosan, dirinya merasa aneh dengan pria berjubah itu, hei jangan salahkan pemikirannya ketika udara yang begitu panas pria itu malah memakai jubah bermotif awan merah.
Awan merah?
Sepertinya Sasuke pernah melihatnya di koran, mirip seperti organisasi yang sering diceritakan ayah Sasuke dan juga yang dicari-cari oleh kepolisian jepang.
Apa ya namanya?
Akatsuki? Kayaknya bukan.
Black Rock? Keh itu nama penjahat cemen yang ia baca di sebuah manga buatan negara Korea.
Sasuke mengamati pria itu yang sekarang sudah duduk bersama temannya yang sepertinya gayanya seperti tahun 80-an tetapi sedikit lebih modis daripada pria aneh bercadar itu. Mereka tertawa seolah tak terjadi apapun, mereka sepertinya sadar aku mengawasi mereka. Si pria bercadar itu menulis sesuatu di ponselnya, dan juga si pria bermbut putih itu juga membaca sebuah pesan di ponselnya.
Aneh ini aneh... Tunggu dulu kenapa perasaan Sasuke tak enak, seolah akan ada sesuatu yang akan terjadi pada calon ukenya.
Pria berambut putih itu pergi menuju toilet dan berjalan dngan santai sambil memamerkan senyum Charming-nya ke beberapa pegawai yang terpesona oleh ketampanan pria berambut merah itu.
"Sas, aku ke toilet dulu," pamit Naruto ke Sasuke yang dibalas dengan anggukan.
*****
Sementara Hidan telah sampai di tempat dimana Naruto dan Sasuke berada, Itachi harus duduk manis dibengkel memandangi mobilnya untuk diganti bannya.
Itachi sudah bosan menanggapi pesn dari rivalnya Kurama Namikaze yang terus bertanya apa dia sudah menangkap si Hidan. Hah bukannya menangkap malah dia yang disusahkan pria sok tampan itu.
Klik.... Klik... Klik...
Itachi mengambil ponselnya yang berada disaku dan membaca pesannya.
From: Rubah Cute
Aku akan segera terbang ke osaka. Tolong jaga adikku.
Itachi yang merasa tak enak membalas pesan Kyuubi dengan permintaan maaf.
To: Rubah Cute
Aku sedang di bengkel. Ck, anggota Roses itu sangat brengsek, kedua ban depan mobilku dirusak mereka. Aku tak tau bagaimana keadaan Naruto. Kuharap mereka tak berhasil menangkap adikmu. Aku minta maaf.
To: Sasuke
Jaga Naruto, Anggota Roses ada di sana. Ciri-ciri mereka berjubah dan bermotif awan merah.
Dua pesan itu terkirim ke orang yang berbeda.
***
Toilet Romantic Cafe
Naruto baru saja selesai membasuh tangannya, sebelum sebuah tangan membekapnya, dan kesadarannya menurun. Pria berambut putih yang diketahui bernama Hidan tersenyum puas, tinggal bagaimana caranya membawa keluar pemuda ini agar tak terlali mencurigakan.
Senyum Hidan terkembang saat dirinya menemukan sebuah cara gila namun sepertinya efektif, Hidan merobek kemeja Naruto dan membaliknya kemudian ia memaikan kembali seperti sebuah kemben. Hidan melepas celana Naruto dn merobeknya dengan pisau yang ia bawa sesekali terkikik melihat adik Naruto yang menggantung imut.
Hidan memakaikan kembali celana yang dia lepaskan dari tubuh Naruto, bukan celana hitam panjang melainkan mirip hotpans milik para wanita ditempat pelacuran.
Sekarang Naruto Uzumaki yang laki-laki kini sangat mirip dengan wanita yang haus belaian lekaki. Rasanya Hidan ingin tertawa terbahak-bahak dengan make over ala kadarnya ini, Hidan memakaikan wig merah cerah yang ia dapatkan dari Kakuzu sebelum dia ke toilet.
Sekarang Naruto benar-benar berubah, Hidan menuntun Naruto dengan perlahan seolah-olah takut pria yang disampingnya ini terluka saat dia menariknya kasar. Hidan berjalan dengan Santai sambil mengetik pesan ke Parthner-nya Kakuzu.
To: Emerald Eye (Kakuzu)
Deidara sudah berhasil kubawa, kuharap kau cepat keluar.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top