Gin dan Vodka, Si Penjual Roti
Hari ini Gin dan Vodka melakukan hal yang tidak pernah orang lain sangka kalau mereka akan lakukan, yaitu menjual roti.
Gin sibuk menjajakan barang dagangannya. Sedangkan Vodka malah ngajak joget.
"Sayang anak! Sayang anak! Ayo pak, bu, kakak, adek, dibeli rotinya. Masih baruu!" seru Gin seramah mungkin agar dagangannya ada yang membeli.
"Bapak-bapak, ibu-ibu, semua yang ada di sini... Goyang yuk!!" seru Vodka.
"Woy! "Beli roti" bukan "goyang", bodoh!" ucap Gin sambil menjitak kepala Vodka.
"Aw! Maaf, kak. Belakangan ini aku lagi suka sama lagu dangdut."
"Suka sih boleh. Tapi lihat-lihat tempat dong!"
"Oke deh, kak."
Sudah 15 menit sejak mereka menjajakan dagangan rotinya, tetapi belum terjual satu pun.
"Kenapa belum ada yang beli ya? Padahal rotinya enak," kata Vodka.
"Mungkin kita kurang rame," balas Gin.
"Haruskah kita bikin konser dangdut biar rame?"
"Kamu ini dangdut melulu! Maksudnya, suara kita kurang keras."
"Baiklah..."
Vodka berdehem melegakan tenggorokannya dan mulai bernyanyi.
"Roti bulat~ Dibuat dadakan~ Lima ribuan satunya~"
"Suaramu bagus juga, Vodka," puji Gin.
"Hehehe. Terima kasih, kak."
"Lanjutkan!"
Suara nyanyian Vodka menarik perhatian seorang pemuda tampan yang baru pulang dari sekolah, Shinichi Kudo.
"Wah, suara siapa ini? Bagus sekali," ucap Shinichi.
Shinichi mengikuti arah suara berasal. Ia pun berhenti di depan lapak Gin dan Vodka.
"AAAAAAAA!!! GIN DAN VODKA!! YANG NYANYI TADI VODKA??!!" Shinichi histeris dalam hati. "SUARANYA LEBIH BAGUS DARI YOKO OKINO!!!"
"Halo kakak. Silakan rotinya. Masih baru dari lab- eh, maksudnya pabrik! Enak lhooo! 5 ribuan sajaaa!" Gin menawarkan roti dagangannya.
Shinichi melongok ke barang-barang yang dijual Gin.
"Mencurigakan... Aku tidak akan beli. Nanti jadi kecil lagi," pikir Shinichi.
"Ayo, kakak ganteng. Dibeli rotinya!" ucap Gin yang lebih terdengar seperti perintah. "Rasa susu dan strawberry!"
"Uh... Maaf, lagi ga ada uang. Lain kali aja ya!" seru Shinichi. Ia pun langsung angkat kaki dan kabur secepat mungkin.
"Yah, dikirain dia mau beli," keluh Vodka kecewa.
"Sayang sekali. Ya sudah, kita lanjut jualan lagi," kata Gin sambil menepuk pundak Vodka.
Apa kalian mau beli roti yang dijual Gin dan Vodka?
●●●
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top