"seperti apakah dia ?" tanya ku

"iya semenjak OSIS ia kagum pada mu" jawab Conan

"jadi itulah kenapa ia ingin ketemu dengan ku"

"itu benar bahkan kemarin malam dia curhat denganku tentang dirimu, mungkin saja dia menyukai mu"

"belum juga pernah bertemu"

Hari itulah aku diajak Conan untuk berkenalan dengan teman sekelasnya yang kagum pada pemikiran brilianku. Dan aku belum tahu siapa namanya. Saat aku disuruh menunggu di kantin aku merasa gugup bertemu dengannya. Lalu dia datang bersama Conan. Ketika pertama kali aku melihatnya aku merasa kagum padanya. Ia begitu cantik tubuhnya lumayan dan matanya begitu indah.

"April dia Tsukasa Detective yang berhasil memecahkan beberapa kasus, Tsukasa dia....."

"April kan ?" sahut ku

"iya itu benar" jawab Conan

"Conan aku kan gak pingin..." kata April

"sudahlah dia teman ku kok" jawabnya

"Jadi Tsukasa dia April dia ingin sekali berbicara denganmu"

"April apa yang ingin kamu bicarakan ?" tanyaku

"hmm aku masih bingung, Tsukasa aku pingin tanya satu hal tentang ruangan berhantu tersebut"

"oke lah April dan Tsukasa aku akan kembali ke kelas"

"ruangan itu ya ?, April itu hanyalah tipuan yang dibuat kakak kelas"

"Tipuan ?" tanyanya

"iya itu hanya tipuan untuk menakuti adik kelas, dan sekarang sudah tidak ada yang seperti itu"

Setelah topik itu selesai aku melihat wajahnya seperti sedih dan khawatir.

"April ada masalah ?" tanyaku

"iya, aku kehilangan buku catatan harianku"

"dimana kamu terakhir menaruhnya ?" tanya ku

"diloker meja"

"kapan terakhir hilang ?"

"kemarin sore tepat saat pulang sekolah"

"hmm, aku akan ke kelas mu"

Aku pun menuju ke kelas April untuk mencari buku catatan harian yang hilang itu. Aku mengecek lokernya sesuai dengan katanya trenyata tidak ada.

"oke April siapa yang kemarin masih berada di kelas ini ?" tanya ku

"kemarin hanyalah teman - teman ku yaitu Lina, Silica, dan Rani"

"mereka adalah teman mu dari SD kan ?" tanya ku

"iya itu benar" jawabnya"

"bisa mereka panggil ke sini ?" tanya ku

"hmm oke"

Aku pun masih mencari bukti untuk menuduh siapa pelaku dibalik ini. Saat aku kembali melihat loker ada sebuah potongan penghapus yang berwarna pink dan sebuah nama yang depannya huruf L. Tak lama kemudian Conan datang.

"Tsukasa !" panggilnya

"oh Conan"

"sedang mencari sesuatu ?" tanya Conan

"hmm iya, apa kamu tahu milik siapa pensil ini ?" tanya ku

"ini milik Lina temannya April" jawabnya

Tidak ada bukti yang masuk akal. Pertama buku Harian April Hilang, kedua ada penghapus berwarna pink yang jelas ini milik perempuan, dan yang ketiga pensil yang bertuliskan huruf L. Tapi untuk apa pensil ini ?, itulah yang membuatku curiga.

Ada kemungkinan untuk mencoret - coret buku pribadi dan mengapa harus buku harian itu berisi tentang pribadi. Apa mungkin di dalamnya terdapat hal merusak hati orang lain. Tapi kalau merusak darimana pelaku tahu isi buku tersebut.

"Tsukasa ini teman - teman ku yang tadi aku sebut" katanya

Aku merasa dari tiga orang tersebut ada satu orang yang menjadi pelakunya. Aku sudah memutuskan pelakunya. Pelakunya adalah Lina aku punya dua bukti yang tak terbantahkan. Tapi jika aku memasukkan dalam buku pengalaman ku ini terasa tidak masuk akal.

"aku telah memutuskan siapa pelakunya dari diantara kalian bertiga, siapa disini yang bernama Lina ?"

April pun langsung menunjuk Lina. Aku pun langsung mengeluarkan Pensil dan Penghapus.

"apa ini benar punya mu ?" tanya ku

"iya dari mana kamu tahu ?"

"apa kamu yang mengambil buku harian April ?" tanya ku

"sebenarnya bukan aku yang mengambil"

"lalu apa ?"

"buku itu tertinggal kemarin diloker"

"apa ??"

"aku pun langsung membawanya tapi April sudah pulang duluan dan buku tersebut tertinggal. Ketika aku mengambil bukunya aku pun meletakan pensil diloker tersebut dan aku juga lupa membawa pulang"

"jadi ini hanya kesalahpahaman"

Menurutku ini sangatlah salah paham buku April pun dikembalikan. Dan aku merasa bodoh dengan kasus ini. Saranku adalah lebih baik tanya dulu sebelum bertindak. Ini sangat memalukan dalam kasusku.