Ichi
"Besok aku mau piknik di gunung. Kalian harus ikut"
Pernyataan -mungkin perintah- yang dilontarkan oleh seorang anak berambut merah -Akashi Seijurou kepada teman-temannya -atau budak-budaknya-
"Aku sih mau aja Akashi-kun, tapi aku harus minta izin terlebih dahulu kepada orang tuaku" jawab Tetsuya dengan ekspresi datar
"Kalau urusan izin kalian tidak perlu khawatir, nanti orang tuaku yang akan mengurusnya."
"Tapi kita akan berangkat sama siapa Akashi-cchi? Kan kita masih anak-anak tidak mungkin berangkat sendiri kan?" tanya Kise Ryouta. Yang lainnya mengangguk menyetujui.
Tunggu dulu. Sebenarnya mereka sedang membicarakan apa? Ternyata mereka -bocah pelangi atau Kisedai- sedang berkumpul di rumah Kuroko Tetsuya untuk membicarakan liburan musim panas. Karena liburan kali ini keluarga mereka tidak punya acara berlibur, jadilah mereka membuat acara sendiri.
"Kita akan pergi bersama Tanaka-san, Ryouta. Pokoknya kalian bersiap-siap saja untuk keperluan kalian."
"Tapi kenapa mendadak sekali, Akashi? Bukannya aku penasaran ya-nanodayo"tanya Midorima dengan tsundere.
"Tidak ada alasan khusus hanya saja aku ingin berlibur bersama kalian saja." Perkataan Akashi membuat ke5 anak lainnya langsung senang bukan main karena Akashi mau berlibur bersama mereka. Biasanya kan tidak mau.
"Huh... Merepotkan" gerutu Aomine
"Kau mengatakan sesuatu, Daiki?" tanya Akashi dengan seringainya
"Liburan ke luar itu merepotkan, Akashi" Yang lain mendengar itu langsung menatap tajam Aomine. Sedangkan Akashi sudah bersiap dengan gunting kesayangannya, dan melempar ke Aomine. Aomine langsung histeris.
Oke, kita abaikan mereka.
"Aka-chin, jangan lupa bawa makanan yang banyak" kata Murasakibara sambil makan snack yang dibawanya dengan lahap
Setelah mendengarkan perkataan Murasakibara, Akashi langsung berhenti memberi pelajaran(?) kepada Aomine. Kita abaikan saja Aomine yang sudah terkapar karena Akashi.
"Tenang saja Atsushi, rencananya aku akan mempersiapkan pesta barbeque untuk piknik kali ini." ucap Akashi santai
"Tapi Akashi-kun....Boleh ibuku ikut? Soalnya kalau hanya ditemani 1 orang dewasa, ibuku mungkin tidak akan mengizinkannya" tanya Kuroko
"Hmm.... Baiklah Tetsuya. Idemu bagus"
Disaat mereka sedang membicarakan lebih lanjut rencana mereka, Ibu Tetsuya datang sambil membawakan camila, yaitu Takoyaki.
"Wah wah. Sepertinya serius sekali. Sedang membicarakan apa nih."tanya Tetsuna sambil tersenyum
"Okaa-san..." panggil Kuroko
"Kebetulan Kuroko-san datang."
Tetsuna pun keheranan "Memangnya kenapa, Sei-kun?"
"Begini, Kuroko-san. Besok kami rencananya akan mengadakan piknik di gunung. Tapi, kata Tetsuya, kalau hanya ditemani oleh 1 orang dewasa, mungkin Kuroko-san tidak mengizinkannya. Apakah Kuroko-san mau ikut untuk menemani kami?" jelas Akashi
"Besok ya..."Kuroko-san tampak berpikir sejenak "Baiklah kalau begitu"
"Arigatou Okaa-san" ucap Kuroko sambil tersenyum
"Iya, sama-sama sayang" balas Tetsuna dengan senyum lembutnya
Lalu, Tetsuna mencium kening Tetsuya, dan sukses membuat wajah Tetsuya memerah karena malu dicium Okaa-sannya di depan teman-temannya.
Akhirnya mereka sukses membuat rencana piknik musim panas mereka. Setelah itu, mereka pulang kerumah mereka masing-masing untuk mempersiapkan diri untuk piknik mereka besok.
-Keesokan harinya-
Di dalam perjalanan, di dalam mobil keluarga Akashi, ke6 anak laki laki dan ditemani 2 orang dewasa sedang asyik dengan kesibukannya dan tak terasa sampai di lokasi tempat mereka akan piknik
"Hoam... Akhirnya sampai juga"ucap Aomine yang masih mengantuk
Yang lainnya menatap lokasi itu dengan takjub. Mereka belum pernah piknik di gunung sebelumnya. Ini akan menjadi liburan yang menyenangkan menurut mereka
"Nah, anak-anak. Kalian tolong bantu membangun tendanya, ya. Setelah itu cari kayu kering untuk membuat api unggun. Tapi, jangan jauh-jauh ya. Nanti Kami akan tetap mengawasi kalian" ucap Tetsuna memberikan pengarahan untuk kelompok anak-anak itu.
"Oke!" Ke 5 anak itu menjawab dengan semangat. Tapi...
"Kuroko-san aku ikut menyiapkan makanan saja ya.."Murasakibara dengan nada malasnya.
"Baiklah, Atsushi-kun"
"Makan barbeque, makan barbeque~" Murasakibara menyanyi dengan senang sambil membantu Kuroko-san dan Tanaka-san.
Lalu akhirnya mereka mencari kayu bakar di sekitar hutan hanya 5 orang.
"Sepertinya ini sudah cukup. Ayo kita kembali ke tenda." Perintah Akashi
"Tunggu sebentar Akashi-cchi" ucap Kise yang sukses membuat teman temannya menatap Kise dengan heran. Mereka pun melihat arah penglihatan Kise dan menemukan sebuah goa.
"Ini cuma gua, Ryouta" ucap Akashi
"Tertulis dilarang masuk. Berbahaya" kata Kuroko sambil membaca tulisan di batu dekat gua tersebut.
"Ini yang harus diperhatikan-ssu. Tulisan yang ada dibatu ini-ssu." ucap Kise sambil menunjuk sesuatu -atau mungkin sebuah tulisan-
Lalu, Akashi melihat kearah yang ditunjuk Kise."Ikutilah jalan naga. Maka cahaya kebahagian akan bersinar" "Masih banyak tulisan lain, tapi sudah terkikis. Sulit dibaca" batin Akashi
"Cahaya kebahagiaan?" gumam Kuroko
"Maksudnya cahaya yang penuh kebahagiaan-ssu" ucap Kise
"Mungkin itu adalah...."-Aomine
"Harta Karun" kata AoKi dengan semangat
"Kalian merepotkan-nanodayo" kata Midorima sedikit kesal
"huh... Kirain apaan.." ucap Kuroko datar
"Masalahnya adalah huruf hiragana To yang terukir pada batu ini" ucap Akashi
Kise, dan Aomine menebak lagi
"Mungkin Emas Simpanan Tokugawa?"tanya kuroko dengan tanpa ekspresi alias datar. Saat Kuroko menengok kebelakang, teman-temannya sudah memasuki gua tersebut. Menyisakan Akashi, Kuroko, dan Midorima.
"Tunggu, kalian..." Akashi sambil menahan mereka
"Hanya meliat sedikit tidak apa-apa kan Akashi-cchi?" tanya Kise, dan lanjut memasuki goa itu
"Dasar...." gumam Akashi
Akhirnya, mereka memasuki gua tersebut. Dan mereka menyalakan jam senter yang sengaja dibuatkan untuk mereka untuk saat genting. Lalu, Midorima melihat sesuatu.
"Akashi, lihat...."Akashi melihat arah yang ditunjuk oleh Midorima
"Akashi-kun itu kan puntung rokok ."ucap Kuroko
Dan benar saja, ada puntung rokok yang filternya masih basah. "Ada orang lain selain kita" kata Akashi dalam hati
"Oh lihat. Ada cahanya-ssu" kata Kise dengan girang. "Apakah pemilik puntung rokok tadi,kah?" tanya Akashi dalam hati
"Akashi-kun perasaanku tidak enak..."Kuroko memegang tangan Akashi karena takut.
"Tenanglah, Tetsuya" ucap Akashi menenangkan
"Mungkin seseorang sudah menemukan harta karun itu?" kata Kise
"Tidak mungkin.." Lalu Aomine berjalan ke arah cahaya itu "Sial, seharusnya kita lebih cepat masuk kesini. Padahal kita yang dapat duluan." gerutu Aomine
"Tunggu Daiki/Aomine-kun" Akashi dan Kuroko mencoba menghentikan Aomine
"Oi Aomine jangan gegabang-nanodayo" ucap Midorima geram
Saat sudah sampai, Aomine melihat 3 orang sedang menggendong seseorang-mungkin mayat- yang kepalanya sudah berlubang tertembak pistol. Langsung Aomine lari menghampiri teman-temannya sambil teriak..
"Ada apa Aomine-kun?"tanya Kuroko
"A-a-ada mayat" ucap Aomine takut
"Huh.." Kisedai keheranan dengan ucapan Aomine. Kisedai terkejut karena teriakan Aomine tadi, para penjahat itu datang menghampiri mereka.
"Kurang ajar" dua dari 3 penjahat itu mengeluarkan pistol
"Pi-pistol" batin Kuroko panik
"Gawat..." Akashi pun panik juga
"Tiarap semuanya" perintah Akashi sambil teriak
DOORRR...
TO BE CONTINUE
Doumo, Mizu desu /plak
Gak tau kenapa pengen publish ini. Ku mau cerita gais
Sebenarnya book ini udah ada pas aku lagi aktif di ffn, tapi hiatus wkwkw /run
Tapi ku tak tau ending book ini bakal gimana /dikejar reader
Jangan heran klo story book ini mirip detective conan, karena aku ngambil kasusnya dari sana /digebuk
kalau respon dari kalian bagus, akan aku lanjut book ini
yosh, kutunggu vote + komen kalian
See you next chapter
MizuYuzuru
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top