Chapter Spesial : Charles

[Mungkin bagian yang tidak penting. Bebas ingin mengikuti ceritanya atau tidak. Jika tertarik, kamu akan berperan menjadi seorang gadis bernama Luna]

Namamu Luna. Kamu memiliki surai panjang berwarna coklat yang selalu diikat setengah di belakang rambutmu dengan pita yang imut. Matamu bercorak indah dengan warna biru dengan sedikit keabuan.

Kamu tinggal disebuah keluarga yang menyayangimu. Meskipun kamu sudah tahu bahwa kamu bukanlah anak kandung, namun kamu berada dikeluarga itu sejak kecil saat kejadian dunia yang terserang oleh virus Destroyed. Bencana dunia yang memakan banyak korban jiwa. Termasuk orang tuamu yang asli.

Tapi tentu saja sekarang sudah aman. Bahkan sudah sekitar 10 tahun itu berlalu. Kamu bahagia ada orang yang menerimanya bahkan menganggap seperti anak kandung sendiri. Masa lalu saat dirimu masih kecil itu masih ingat dengan jelas. Ketika Ibumu memakai pedang untuk melindungimu dan Ayahmu yang memakai pistol.

"Luna! Luna! Ayo berangkat sekolah bersama!"

Ah, suara yang sudah tidak asing bagimu itu terdengar menyerukan namamu di luar rumahmu. Buru-buru kamu memasang sepatu dan merapikan rok sekolah dan rambutmu. Kamu pamit kepada Ibumu dan segera keluar dari rumah.

Mata unikmu itu seperti biasa selalu terpana melihat teman masa kecilmu hingga sekarang itu. Anak kecil yang dulu sangat imut dan lucu, kini tumbuh menjadi pemuda tampan dan manis. Saat kecil dirimu memang kadang suka malu-malu kepadanya, tapi sekarang entah kenapa itu semakin parah.

Charles. Itulah nama sahabat kecilmu itu. Sahabat yang selalu melindungimu sejak kecil ketika dirimu sering kena gangguan dari anak nakal. Sahabat yang suka bermain dan tidur bersama ketika salah satu dari mereka menginap di rumah. Bahkan kamu tahu kisah Charles yang sejak kecil juga mengalami hal yang sama sepertimu, kehilangan orang tua kandung, namun beruntung diasuh oleh sepasang suami istri yang sangat baik.

"Hehe! Pagi, Luna," sapa Charles dengan senyuman cerianya. Pemuda bersurai ungu itu berlari kecil dan berhenti di pinggir jalan yang tak menginjak halaman rumahmu lagi. "Ayo berangkat. Kalau Luna diam saja begitu sambil melihatku nanti bisa terlambat, lho."

Apa balasanmu?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top