Chapter 6 - Lomba Catur
Ada banyak mahasiswa dan mahasiswi dari kampus yang berbeda duduk di bangku penonton serta dosen-dosen. Lin Jin Xia dan Naka duduk bersebelahan dengan mahasiswa dari kampus mereka.
"Selamat siang semuanya! Hari ini akan dilaksanakan lomba catur antar kampus seperti tahun-tahun sebelumnya. Lombanya akan dimulai sepuluh menit lagi! Bagi perwakilan kampus persiapkan diri kalian sebaik mungkin!” ucap pembawa acara di atas panggung megah.
Di tengah panggung telah disiapkan sembilan meja beserta catur dan juga dua kursi. Di sisi kanannya ada layar besar komputer untuk menampilkan skor peserta. Sepuluh menit berlalu dengan cepat.
“Semua peserta lomba akan dipertemukan dan ditandingkan secara keseluruhan. Jadi, kompetensi catur benar-benar adil.”
Panitia lomba membuka kertas daftar universitas yang berpartisipasi di tahun 2020.
“Saya akan mengucapkan nama-nama universitas yang mengikuti kompetensi : 1. Universitas Harapan 2. Universitas Indah 3. Universitas Starly 4. Universitas Pelangi 5. Apikes Bintang Terang 6. Akbid Mawar 7. Apikes Kasih Ibu 8. Universitas Jalan Benar 9. Akbid Biru 10. Universitas Bakti Ibu.”
Acara pertandingan antar kampus sedang berlangsung. Semua mahasiswa dan mahasiswi telah duduk di bangku barisan penonton memberikan dukungan pada perwakilan kampus masing-masing.
“Apikes Bintang Terang! Apikes Bintang Terang!” Sorakan mahasiswa dan mahasiswi menyemangati teman-temannya yang mengikuti lomba. Begitu juga dengan kampus-kampus lain tidak kalah heboh.
Tiga jam berlalu dengan cepat tanpa terasa. Semua peserta lomba menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Hitungan skor nilai sementara, dari yang paling tinggi ke paling rendah. 1. Universitas Harapan = 23 angka 2. Apikes Bintang Terang = 22 angka3. Universitas Bakti Ibu = 19 angka4. Universitas Pelangi = 16 angka5. Akbid Mawar = 15 angka6. Universitas Starly = 14 angka7. Universitas Indah = 12 angka8. Akbid Biru = 10 angka9. Universitas Jalan Benar = 9 angka10. Apikes Kasih Ibu = 8 angka.”
“Tiga kampus tertinggi akan bertanding masuk ke tahap bonus. Selamat!” ucap panitia acara.
“Tapi untuk menjadi pemenang di tahap bonus, pihak kampus tidak bisa mengirimkan peserta yang dipilih sebagai gantinya sistem yang akan memilih masing-masing perwakilan kampus,” jelas panitia acara.
Pria dewasa berusia tiga puluh dua tahun itu menarik napas sebelum melanjutkan. “Tentu saja ini bergantung keberuntungan masing-masing kampus.”
“Baik, kita mulai semua mahasiswa dan mahasiswi dari tiga kampus dengan angka tertinggi bersiap-siap. Dalam waktu lima menit layar besar akan menampilan masing-masing perwakilan dari ketiga kampus.”
Semua mahasiswa dan mahasiswi menunggu siapa yang akan menjadi perwakilan kampus. Tidak jarang juga mereka takut jika perwakilan yang dipilih sistem tidak bisa memenangkan tahap bonus.
“Semoga saja bukan aku,” harap Jin Xia.
Harapan Jin Xia bagai air yang menguap diterpa sinar matahari.
Lin Jin Xia terpilih oleh sistem sebagai perwakilan dari kampus Apikes Bintang Terang. Mau tidak mau gadis itu harus melakukannya jika tidak mau diletakkan di mana wajah kampus Apikes Bintang Terang?
“Kenapa aku?” keluh gadis itu kecewa.
*****
Mulai sekarang Jinxia, Naka, dan Lu Yi pindah ke Dreame/Innovel. Kenapa begitu? Karena TheWWG punya proyek bareng Dreame untuk One Day One Chapter. Kisah ini salah satunya.
Yang masih kangen Jinxia, Naka, dan Lu Yi, silakan membaca di Dreame. Judulnya Destiny of Choice.
Link ada di profil, atau ini :
https://m.dreame.com/novel//yKuqcE36yKFxc6aCCGCRw==.html
Ini penampakannya :
Akun Dreame : Nyayu Silvia Arnaz
Judul : Destiny of Choice
Oh, ya teman-teman jangan lupa tap lovenya ya! Karena love itu gratis 😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top