4

"Mana kakak ma?" Tanya manda melihat ke sekeliling rumahnya.

"Ada tuh dikamar, tidur keknya" ucap mama nisa sambil menyetrika baju.

Yang dicari hanya diam di atas kasurnya sambil memeluk erat guling kesayangannya. Sesekali melihat hpnya, siapa tau ada notif penting berkaitan dengan mos besok.

Sambil menguap, nisa melihat layar hp nya. Memeriksa notif siapa yang baru saja masuk membunyikan hp nya.

Mata nisa membulat sempurna, melihat nama yang baru saja chat dia di line. Yaitu arya.

"Dek" ketik arya pada pesannya.

"Iya kak kenapa?" Jawab nisa.

"Lem kamu masih saya bawa, tadi lupa saya kembalikan" balas arya.

"Iya kak gak apa kali, ntar saya beli lem aja lagi" jawab nisa dengan diiringi stiker harhar.

"Bsoj saya bawa lem nya" balas arya lagi.

"*bsok" ketik arya memperbaiki kesalahannya.

"Hahaha iya kak" jawab nisa. Sambil mengetik nisa mengeluarkan senyum khasnya.

"Iya sudaj dek" ketik arya. Lagi-lagi ada typo.

"Jangan grogi kak chat saya" jawab nisa.

"Kaga elag"

"*Elaj"

"*elay"

"Anjirr typo mulu" ketik arya akhirnya karena frustasi.

Sontak nisa yang membaca balasan arya yang selalu saja typo menahan tawanya.

"Kurang aqua keknya kak, saya ada loh aqua? Mau gak?" Balas nisa bercanda.

"Mau dek, aqua 69 ada gak? :v" Balas arya sambil tersenyum saat mengetiknya.

"Ada kak, aqua69 top seller, mau gak?" Balas nisa lagi.

"Boleh-boleh, ditunggu orderannya" jawab arya lagi.

"Oke sist ntar saya order :v" balas nisa.

Mulai dari sinilah kisah nisa dan arya di mulai.

***

Seperti biasa, nisa di antar oleh ibunya pergi ke sekolah. Sebelum berangkat, ia lebih dulu memeriksa perlengkapan mosnya.

Sementara di tempat lain, terlihat cowo berjaket hitam dengan motor merahnya kini memasuki parkiran anak kelas 11.

"Weh ar, sibuk bener keknya lo" ucap seorang cowo menepuk pundak arya yang baru saja memarkirkan motornya.

"Iyadong, cogan mah sibuk sekarang al" ucap arya kepada sohibnya, yaitu aldi.

Cowo yang gak kalah tinggi dari arya, namun memiliki tubuh yang lebih kurus dari pada arya.

"Cogan kalau diliat pake sedotan" ucap aldi sambil tertawa.

"Anjir" ucap arya sambil memukul bahu aldi.

Keduanya pun berjalan melewati koridor kelas 11.

"Weh ar, ada cewe cantik kaga?" Tanya aldi.

"Cewe mulu lo, rinda noh mau lo kemanain ?" Tanya arya. Ternyata aldi ini adalah pacar rinda.

"Ya kaga gue kemana-mana in lah njir" ucap aldi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Halah lo, hidung belang dasar" ucap arya sambil menoyor kepala aldi.

"Hidung gue mancung alhamdulillah" ucap aldi mengelus hidungnya.

Arya hanya tertawa melihat tingkah sahabatnya. Tak terasa kini arya dan aldi sudah berada di depan kelas XI IPA 1, kelas mereka berdua.

Arya mengintip ke dalam kelas. Ternyata belum ada seorang pun yang datang.

"Cari lala?" Tanya aldi.

Arya hanya mengangguk.

"Belum datang dia, ntar gue kasih tau kalau lo cariin" ucap aldi.

Arya pun menepuk pundak sahabatnya kemudian berlalu pergi.

***

"Assalamu'alaikum" ucap arya saat memasuki kelas X 3.

"Wa'alakumsalam" jawab nisa sendiri. Karena memang belum ada yang datang selain nisa.

"Sendiri aja dek?" Tanya arya.

"Iyalah kak, masa sama tuyul" ucap nisa asal sambil memperbaiki tas kardusnya yang permennya hilang semua. Bukan akibat terbang saat naik motor, atau lepas karena lem nya kurang kuat. Tapi karena permen nya nisa makan saat kegiatan mos di aula yang menurutnya sangat membosankan.

"Oh iya nih lemnya" ucap arya melemparkan lem nya ke arah nisa. Lem tersebut tepat mengenai kepala cewe berjilbab itu.

"Ehh sorry sorry, harusnya kamu tangkep tadi" ucap arya menghampiri nisa.

"Gak apa kan?" Tanya arya duduk di depan nisa.

"Aduh ka lupa ingatan saya, kaka siapa ya? Saya dimana?" jawab nisa sambil memegang kepalanya. Seolah-olah sedang mengalami amnesia.

Arya yang melihat tingkah cewe mungil itu hanya menatapnya dengan aneh.

"Dasar gak jelas" ucap arya lalu meninggalkan nisa.

Nisa hanya tertawa melihat tingkah kaka tingkatnya yang kadang terlihat cool namun kadang juga terlihat sisi hangatnya.

Hanya keheningan yang kini menghiasi kelas X 3. Jam dinding sudah menunjukan pukul 06:25 WITA. Namun sekolah masih terlihat sepi. Hanya beberapa murid saja yang baru datang.

Arya berdiri dari duduknya. Ia pun berjalan ke pintu kelas, namun terhenti saat nisa memanggilnya.

"Kak, nih aqua69 top seller pesanan ka arya" ucap nisa sambil melemparkan botol aqua yang stikernya sudah di lepas lalu diganti dengan tulisan AQUA69 TOP SELLER.

Arya pun menangkapnya dan menatap pemberian nisa itu. Tak disangka dua sudut bibirnya tertarik ke atas.

"Kok botolnya aja? Airnya mana?" Tanya arya heran saat melihat ternyata isi botolnya kosong.

"Kakak kan gak bayar, jadi airnya masih saya simpen, kalau kakak udah bayar, baru ntar saya kasih airnya, untuk sementara kaka cuma dapat botolnya" ucap nisa tersenyum.

Arya pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Lalu pergi meninggalkan nisa sendiri.

***

"Jadi sekolah kita ini mempunyai 3 jurusan, ada ipa, ips dan bahasa..." ucap wakil kepala kurikulum yaitu ibu muwaidah di depan seluruh peserta mos yang ada di aula.

Nisa kini terlihat menahan ngantuk saat mendengarkan ibu muwaidah membahas tentang kurikulum yang digunakan. Tanpa dia sadari, permen yang melekat di tasnya, kini hanya tersisa 1 karena mulai tadi di makan.

"Lama banget sih ibunya" ucap nisa pelan.

"Iya tuh lama banget gila, udah tadi malam gue ngalong, tambah ngantuk jadinya" sahut cewe yang duduk di sebelah nisa. Dia adalah nur anak dari kelas X 4.

"Makanya, mending tidur di rumah ya gak?" Tanya nisa. Nur pun hanya mengangguk menjawabnya.

Nur dan nisa pun terus berbicara sampai tak sengaja mata nisa melirik ke arah arya, cowo idolanya.

Arya mengisyaratkan dirinya untuk diam, dan menunjuk ka radit yang sedang memperhatikan peserta mos dari belakang.

"Ssttt, ka radit ada di belakang" bisik nisa sepelan mungkin.

Nur pun melirik ke arah belakang. Dan benar saja, radit kini sedang menatap nisa dan nur yang mulai tadi berbicara.

***

"Yang pakai jilbab maju ke depan" titah radit menunjuk nisa.

Nisa pun maju dengan wajah polosnya yang tidak tau apa-apa.

"Sebelahnya cewe ini, yang badannya gendut, maju juga" titah radit menunjuk nur. Nur pun maju dengan wajah pucatnya.

Kini semua mata tertuju ke arah nisa dan nur yang berada di depan. Tak terkecuali arya "kena lagi dah gue" gumamnya dalam hati.

"Kalian tau kenapa saya panggil ke depan?" Tanya radit tegas.

Nur dan nisa hanya mengangguk. Padahal mereka berdua tidak mengerti kenapa mereka di panggil.

"Wali gugus dua cewe ini, maju sekarang!!" Teriak rafa menggema di seluruh ruangan.

Arya dan rinda pun maju selaku wali gugus dari nisa, serta bayu dan rani selaku wali gugus nur.

"Arya, bayu, push up 5 kali, rinda sama rani hitung" suruh radit.

"Kenapa kak arya yang dihukum, saya aja kak, kan saya yang salah" protes nisa.

"Arya 10 kali" ucap radit dingin.

"Kak" ucap nisa semakin meninggikan suaranya.

"Arya 15 kali" titah radit lagi.

Nisa pun emosi, namun tertahan saat melihat arya yang menyuruhnya diam.

Arya dan bayu pun kini mulai push up, bayu sebanyak 5 kali sedangkan arya 15 kali.

"Jika kalian melakukan kesalahan, bukan kalian yang kami hukum, tapi wali gugus kalian yang akan kami hukum karena tidak becus mengurus anak buahnya" ucap anggi mengingatkan kepada semua peserta mos.

***

"Kak maapin saya, gara-gara saya kakak jadi disuruh push up" ucap nisa kepada arya saat pulangan.

"Gak apa, lain kali jangan gitu lagi" ucap arya dingin.

"Maap kak" balas nisa.

"Iya udah, udah resiko saya jadi wali gugus dek" ucap arya tersenyum dan berhasil membuat hati nisa sedikit tenang.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top