3
"Kak, mau sekolah atau kemana? Kok aneh?" Tanya manda memperhatikan penampilan nisa sekarang.
Pita merah yang menempel di jilbabnya, tak ketinggalan tanda pengenal yang cukup besar, serta tas kardus yang sudah dihiasi dengan 10 permen kiss.
Nisa pun menatap adeknya tidak suka. Melihat tatapan kakaknya, manda hanya mengeluarkan senyum tanpa rasa bersalahnya.
***
SMA Melati kini terlihat lebih ramai dari hari kemaren.
Banyak kendaraan berlalu lalang di depan gerbang SMA Melati, mulai dari mobil, motor, angkot sampai sepeda pun ada.
Satu persatu siswa berseragam putih abu-abu pun memasuki gerbang sekolah mereka. Lengkap dengan dasi dan topi, karena akan dilaksanakannya upacara pembukaan kegiatan mos pada hari ini.
Tak ketinggalan juga peserta mos yang sudah memenuhi sekolah dengan atribut khas mos SMA Melati. Hal itu berhasil membuat mereka menjadi tontonan dari kaka kelas.
***
"Kita nih mau sekolah atau dijadiin orang gila, kesel gue mulai tadi diliatin kaka kelas" omel nisa ke indah saat ada di dalam kelas.
"Sabar, tiga hari aja" ucap indah menepuk-nepuk pundak temannya.
Baru saja indah dan nisa serta penghuni kelas X 3 bersantai, datang kaka kelas osis menggedor pintu kelas mereka.
"Cepat dek keluar!!!" Bentak cowo putih berlesung pipi. Dialah rafa, wakil ketua osis.
Semua orang yang ada di kelas itu pun tergesa-gesa memakai atribut mereka lalu keluar.
"Lambat dek, lambat!!! Yang cepat dong jalannya" bentak cewe berambut gelombang sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Dia adalah anggi, salah satu osis senior yang disegani.
Anak kelas X 3 menatap ngeri ke arah anggi dan rafa. Dengan tergesa-gesa mereka menuju kelapangan dengan terbagi menjadi dua barisan. Barisan cewe dan cowo.
Tak hanya sampai disitu saja, belum sempat sampai di lapangan. Anak kelas X 3 kembali dibentak oleh kak radit.
"Yang rapi dong jalannya!!!!, heh kamu !! Mana barisan mu hah!!" Omel radit menunjuk ke arah aldo yang tidak mempunyai barisan.
"Lo ini, sini dibelakang gue" ucap rayhan menarik aldo ke dalam barisannya.
Saat melewati radit. Semua menunduk takut.
Bukan hanya kelas X 3 saja yang diperlakukan seperti itu. Kelas lain pun sama.
"Yang cowo, siapkan barisan kelas kalian" ucap salah seorang osis yang sudah berada di lapangan.
"Ini mana pemimpin barisannya!!!" Teriak radit di depan barisan kelas X 3.
Semua cowo yang ada di barisan itu pun saling tunjuk-menunjuk. Akhirnya rayhan pun mengalah dan menyiapkan barisan kelas X 3 dengan hati dag dig dug karena di tatap tajam oleh radit.
"Galak banget sih kakanya, perasaan kemaren pada baik-baik aja" bisik indah.
"Gak tau tuh, pada tekanan darah tinggi kali mereka" jawab nisa. Indah pun tertawa.
"Siapa yang suruh kalian ketawa hah!! Liat ke depan" ucap anggi yang tak sengaja lewat di samping barisan mereka.
Indah dan nisa pun mengangguk takut.
Kini semua peserta mos sudah terlihat rapi dengan atribut mereka.
"Lepas semua atribut mos kalian!! Cepat dek!!" Titah rafa berteriak.
Serempak semua peserta mos pun melepasnya.
***
"Dengan ini saya selaku sebagai kepala sekolah menyatakan kegiatan masa orientasi siswa angkatan 2015/2016 resmi di buka" ucap kepala sekolah dengan penuh wibawa di depan semua siswa dan guru.
Tak lama kemudian dua orang peserta mos yang di beri julukan raja dan ratu pun maju ke depan.
Secara simbolis kepala sekolah SMA Melati memakaikan atribut mos mereka, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh siswa dan guru.
Dengan serentak semua peserta mos pun ikut memakai atribut mereka.
***
"Assalamu'alaikum" ucap rinda memasuki kelas X 3, dengan kompak semua orang yang ada di dalam menjawab salamnya.
Tak lama kemudian arya memasuki kelas dengan pakaian yang sudah sangat rapi.
"Pagi" ucap arya dengan gaya coolnya.
"Juga kak" jawab nisa sendirian dengan semangat. Sadar kalau tidak ada yang menjawab selain dirinya. Nisa pun pura-pura tidak tahu lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Duduk aja dek, cape kan pasti tadi habis upacara?" Ucap rinda dengan ramah. Serentak semuanya pun menjawab iya. Bahkan ada yang tidak segan menceritakan kegalakan anak osis saat di lapangan tadi. Rinda hanya tertawa saat mendengarnya.
Baru saja mereka semua santai, rombongan radit and the geng masuk ke kelas X 3 mengubah suasana kelas menjadi suram.
"Duduk semua!!" Bentak rafa. Seperti robot yang patuh pada perintah, mereka semua duduk.
"Kita kasih kalian waktu 10 menit buat yel-yel untuk gugus kalian, kalau kita kesini kalian belum selesai buat yel-yel, liat aja" ancam arin. Kalau diliat dari gaya nya, dia adalah anak hits dengan pakaian modis tapi tetap rapi, dan kalau di perhatiin, arin salah satu cewe tercantik di SMA Melati.
Baru selangkah radit and the geng meninggalkan kelas, radit berbalik.
"Taroh atribut mos kalian di atas meja, cepat!!" Titah radit.
"Mampus gue" ucap indah.
"kenapa lo?" Tanya nisa.
"Permen gue belum di tempel" ucap indah sambil memperlihatkan tas kardusnya yang belum di tempel permen kiss.
"Mana permennya dek?" Tanya rafa ke indah dengan lembut namun masih tegas.
"Anu kak.. saya lupa.." ucap indah ketakutan.
"Alasan yang basi" ucap rafa tepat di depan mata indah.
Indah pun menunduk ketakutan.
Selesai memeriksa atribut seluruh anak baru, Rafa kembali ke depan kelas lalu berbisik ke radit sambil menunjuk ke arah indah.
Radit menatap indah dengan tajam. Indah hanya menuduk saja. Tahu bahwa temannya takut, nisa menggenggam tangan indah.
"Gak papa" bisik nisa.
"Kali ini saya maapkan, besok kalau kayak gitu lagi, kamu kena hukum" bentak radit menunjuk indah.
"Kalian berdua, sekali lagi saya liat anak buah kalian kayak gini, kalian berurusan sama saya" ancam radit kepada arya dan rinda.
Keduanya pun hanya menunduk tanda mengerti. Rombongan radit pun meninggalkan kelas X 3 lalu menuju ke kelas selanjutnya.
Semua orang pun bernapas lega.
"Rin gue keluar dulu, lo urus mereka untuk buat yel-yel" pamit arya.
Arya pun meninggalkan kelas. Sementara rinda memimpin anak kelas X 3 untuk membuat yel-yel buat gugus mereka. Gugus komodo.
"Nasib baik gue hari ini nis" ucap indah sambil mengelap keringatnya yang mulai tadi bercucuran karena tegang.
"Lo juga sih, pake acara lupa segala" ucap nisa sambil merapikan jilbabnya.
Semua anak X 3 pun sibuk mempersiapkan yel'
-yel.
Tak lama kemudian arya kembali dengan membawa sebungkus permen kiss.
"Siapa yang tadi tasnya gak ada permennya?" Tanya arya sambil melihat ke sekeliling kelas.
"Saya kak" indah mengangkat tangannya dengan ragu-ragu.
"Maju sini, bawa tas kamu" suruh arya. Indah pun maju sambil membawa tas kardusnya yang terbuat dari kardus sarimi.
"Ada yang punya lem gak?" Tanya arya lagi.
Dengan sigap nisa maju ke depan lalu memberikannya kepada arya. Arya pun mengambilnya sambil melirik ke arah nisa.
"Udah duduk sana" ucap arya. Dengan separuh hati nisa kembali ke tempatnya. Baru saja dia ingin menikmati pemandangan indah di depan mata, sudah disuruh duduk aja.
***
"Dek dek, cepat baris kita mau ke aula, jangan lupa bawa barang-barang kalian" ucap rinda.
Dengan rapi anak kelas X 3 pun berbaris.
"Yang cowo jalan duluan, yang cewe di belakang" ucap arya menyuruh barisan cowo untuk jalan duluan.
Di lapangan kini sudah menunggu ka radit, rafa, dan anak osis cowo yang lain yang sudah siap untuk marah-marah. Tak ketinggalan anggi dan arin yang berdiri dengan tatapan sinis mereka.
Dengan rapi semua peserta mos berjalan ke arah aula sekolah.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top