15


Daisy terlihat sangat cantik pada malam hari ini, maxi dress berbahan sutra itu membungkus tubuh indahnya. Belahan dada rendah memperlihatkan lekukan leher jenjang yang sempurna ketika rambut pirang bergelombangnya digelung serapih mungkin. Dress yang panjangnya hingga menyentuh lantai itu nampak membuatnya terlihat anggun dengan warna merah darah yang sangat pas dikulit mulusnya.

Kaki jenjang yang mengenakaan heels tinggi dengan taburan swarowski itu turun dari mobil dengan anggun, bibir seksi itu tersenyum mengembang. Begitu cantik dan sangat anggun, meskipun dari wajah cantik itu menyimpan sejuta rahasia dan kegilaan yang hanya beberapa orang mengetahuinya.

Seorang pria berambut pirang mengulurkan tangan dan disambut baik oleh Daisy, Greg mengecup buku jemari lentik milik Daisy seraya menatapnya nakal.

"Halo Greg." Sapa Daisy ramah, keduanya tersenyum sumringah dan berpelukan satu sama lain.

"Bagaimana kabarmu, lil girl?"

"It's a woman Greg, not a girl anymore..." balasnya.

"Baiklah, aku bisa melihatnya... kau sangat menggoda" ujar Greg menilai penampilan Daisy.

"Aku kira kau masih diLondon" ujar Daisy, keduanya memasuki aula gedung berjalan diatas karpet merah. Malam hari ini begitu ramai, beberapa petinggi dan pemilik perusahaan tengah merayakan kesuksesan mereka hanya untuk memamerkan kekuasaan. Menghabiskan jutaan dollar hanya untuk acara yang tidak terlalu penting selain hanya sekedar berkumpul.

"Aku rindu padamu, hingga aku kemari." Goda Greg, mereka berdua tertawa renyah. Daisy dan Greg bergandengan layaknya sepasang kekasih yang sangat serasi.

"Oh, aku juga merindukanmu..." kata Daisy, bergelayut manja dibahu pria yang tak lain adalah sahabat kecilnya itu.

Mereka memasuki aula gedung, terlihat dikhayalak ramai orang-orang mengenakan jas mahal dan dress yang harganya sudah pasti fantastis.

Menenteng segelas sampanye seraya memamerkan perhiasan dan jam tangan mahal mereka, Daisy tahu karena itu adalah jajaran sosialita dan model yang mengencani beberapa pengusaha, itu sebabnya malam ini mereka ada disini.

Daisy dan Greg berdiri disudut ruangan, memerhatikan mereka yang tengah bersenda gurau dan bercerita soal liburan mewah mereka, well karena itulah yang sering mereka lakukan.

"Kau lihat orang-orang itu?"

"Ya, beberapa orang terlalu bangga dengan perhiasan mereka..." balas Daisy, Greg tersenyum.

"Sebenarnya aku tidak ingin hadir diacara bodoh ini" tambahnya.

"Kenapa?"

"Karena aku punya sesuatu yang lebih penting" gumam Daisy.

"Kencan?"

"Hm, bisa dibilang begitu." Jawab Daisy, Greg tertawa, membuat Daisy mengernyitkan kening karena sepertinya mereka berdua menjadi pusat perhatian karena tawa Greg yang cukup kencang.

"Baiklah Greg, kini kau membuatku malu." Kata Daisy.

"Maafkan aku, tapi itu lucu sekali. Kau berkencan? Yang benar saja. Pria mana yang mau berkencan dengan wanita sepertimu, hm?"

"Aku serius..."

"Pasti dia tidak tahu sifat aslimu, jika ia tahu mungkin ia akan menyesal telah berkencan denganmu..."

Jika ia tahu mungkin ia akan menyesal telah berkencan denganmu...

Bagai sambaran petir, kalimat Greg barusan berhasil membawanya kedunia nyata. Perkataan pria itu ada benarnya, mungkin saja Andrew akan lari darinya atau mungkin jijik padanya setelah tahu kegilaannya.

Itu tidak akan mungkin terjadi... batin Daisy.

"Hey, kau baik-baik saja? Apa kau berubah pikiran?" Tanya Greg, Daisy hanya bisa terdiam. Greg adalah sahabat baiknya, seperti Anthonio tentu ia mengetahui dengan baik sifat Daisy terutama masalah seks.

Dan sialnya Greg baru saja menyadarkan dirinya.

"Hey, tenanglah Princess..." Greg berdiri berhadapan dengan Daisy seraya memegang kedua bahu wanita itu.

"Seperti yang pernah ku katakan, jauhi orang-orang yang tidak mengerti kebutuhan kita, karena mereka hanya akan menjadi parasit dan menghakimi setiap perbuatan kita, ingat itu!" Ujar Greg meyakinkan, Daisy mendongak menatap Greg.

Sebagai sahabat Greg tentu mendukung Daisy dalam hal apapun, melihat wanita itu ia langsung memeluknya, dan Daisypun merasa sedikit lega dengan dukungan Greg terhadapnya. Dan mungkin Greg ada benarnya, mereka sama-sama memiliki kegilaan, sama-sama memiliki kesamaan meski jenisnya berbeda.

Greg mengelus lembut pundak Daisy, wanita itu berpikir keras dibalik pelukan Greg.

Tanpa sadar ada sepasang mata elang yang mengawasi mereka...

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top