part 8


🌸🌸🌸🌸🌸

"Gimana kalau kita tunda dulu pernikahan kita kak?"

"Apa!!, jangan becanda deh kamu Nes, kamu tahu persiapan kita hampir selesai, orang tua kita juga sudah menyebar undangan dan hanya tinggal beberapa hari lagi, kamu mau bikin keluargaku malu hah!!," Ucap Bayu dengan suara sedikit meninggi dan menatap Vanessa dengan tajam.

"A-aku takut kakak hanya kasihan padaku, aku tahu kakak mungkin tidak bahagia bersama ku," Ujar Vanessa meski sedikit tegang karena tatapan tajam Bayu padanya.

"Jangan sok tahu kamu," ucap Bayu.

"Sial kenapa dia bersikap kayak gini, jangan sampai rencana ku gagal," ucap batin Bayu yang kembali menatap lurus.

"Aku gak sok tahu kak, tapi itu kenyataan, kakak lebih terlihat bahagia saat bersama perempuan lain, kakak bisa tertawa bebas tapi saat bersamaku kak Gara selalu dingin dan jadi pendiam dan tidak pernah sekali pun tertawa," Ungkap Vanessa karena sudah tidak tahan lagi harus diam saja dengan sikap dingin Bayu.

"Kamu cemburu?"

"Kalau iya memang kenapa?, wajarkan perempuan mana pun akan cemburu saat calon suaminya lebih terlihat bahagia dengan bersama perempuan lain," sahut Vanessa dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu gak usah cemburu, dia Fara cuma anak rekan bisnisku, jadi tidak perlu cemburu lagi pula sebentar lagi kita akan menikah jadi jangan mikir yang malam-malam, fokus pada persiapan pernikahan kita, kamu gak mau kan orang tua kita malu gara-gara ulahmu," ucap Bayu, membuat Vanessa semakin sedih karena bukan menenangkan kegundahannya tapi Bayu malah menyudutkannya, Vanessa pun hanya terdiam dia membuang muka kearah jendela saat Mobil Bayu kembali melaju menuju kampus Vanessa.

Vanessa pun sampai di kampusnya, dia pun menatap Bayu yang tidak mau menatapnya.

"Maaf kak," ucap Vanessa, dia sedikit menyesal karena telah membuat Bayu marah padanya.

"Nessa kuliah dulu ya, nanti jemput jam berapa?," Tanya Vanessa, namun lagi-lagi tidak ada sahutan dari Bayu, akhirnya Vanessa pun keluar dari mobil dan setelah Vanessa keluar Bayu pun langsung melajukan mobilnya tanpa mengatakan sepatah kata pun pada Vanessa.

Vanessa hanya bisa menghela nafas karena kini Bayu kembali dingin lagi seperti semula.

"Aku harus apa Tuhan?, apa aku harus melanjutkan pernikahan ini, atau membatalkannya, tapi kalau aku membatalkannya kak Gara benar keluargaku dan keluarga kak Gara akan malu," Ucap Vanessa bermonolog.

"Sudahlah sepertinya aku harus melanjutkan semua yang sudah aku mulai, semoga setelah menikah kak Gara mau berubah kembali manis," Ucap Batin Vanessa.

"Hayo pagi-pagi udah ngelamun aja, nanti kesambet loh," Seru Aliza saat melihat sahabatnya itu masih berdiri didekat gerbang dan terlihat melamun.

"Eh, gak kok Za, ayo kita ke kelas," ajak Vanessa tanpa banyak bicara dan itu membuat Aliza bingung dan merasa aneh karena semenjak pernikahannya sudah ditentukan Vanessa sering murung dan jadi pendiam.

Apakah ada yang terjadi pada diri Vanessa.

"Ya udah kita kekelas aja yuk, bentar lagi kelas pak heru dimulai loh, tau sendirikan dia gimana," Ucap Aliza yang hanya dijawab anggukan oleh Vanessa.

"Ah aku jadi rindu suasana kelas saat kak Rio yang mengajar," Gumam Aliza sambil tersenyum.

"Hati-hati saat jatuh cinta Za, jangan sepertiku terlalu mencintai dan akhirnya tidak bisa lepas darinya," Ujar Vanessa membuat Aliza menoleh dan meneliti raut wajah sahabatnya itu, dia yakin pasti Vanessa sedang ada masalah, namun masalah apa dia tidak tahu, semoga saja sahabatnya itu mau cerita padanya kalau tidak sekarang mungkin nanti.

"Ya Echa sayang, udah ah jangan mellow mulu ayo kita mulai mengejar cita-cita kita dengan belajar yang giat," ujar Aliza dengan semangat, akhirnya mereka pun menuju ke kelas fakultas kedokteran.

*****

Kini Bayu dan Vanessa tengah berada disebuah gedung untuk resepsi pernikahan mereka yang akan dilangsungkan beberapa hari lagi.

"Gimana apa kalian suka dengan dekorasinya, apa perlu didekor ulang, mumpung masih ada waktu beberapa hari lagi?," tanya sesorang yang memang pengurus dekorasinya.

"Bagus sudah seperti ini saya suka, hanya tolong tambahkan bunga mawar dibagian pelaminannya," ucap Bayu tanpa meminta persetujuan Vanessa, namun Vanessa nampak diam karena tidak ingin merusak suasana hati Bayu yang mungkin mulai membaik.

"Baik mas, jadi sudah deal ya dengan dekorasi yang bu Jasmin sarankan."

Bayu pun hanya mengangguk lalu setelah itu pamit pada pengurus WO itu, lalu Bayu pun Langsung menuju parkiran tentu saja diikuti oleh Vanessa.

"Kak Gara, kakak masih marah sama Nessa?," tanya Vanessa dengan raut wajah sedihnya.

"Menurutmu?, apa kamu tidak akan marah jika aku tiba-tiba ingin membatalkan pernikahan kita," ujar Bayu yang kini menatap Vanessa dengan tatapan tajam.

"Maaf," Cicit Vanessa merasa bersalah karena kebodohan yang dia lakukan, saat meminta Bayu untuk menunda pernikahan yang memang tinggal menghitung hari saja.

Bayu pun menoleh dia menatap Vanessa yang kini tengah menunduk sedih, Bayu melihat itu terlihat menyeringai lalu dia menangkup kedua pipi Vanessa dan mengarahkan wajahnya untuk menatap dirinya.

"Kenapa terlihat sedih hem?"

"A-aku takut Kak Gara masih marah padaku," Jawab Vanessa yang kini mulai menatap wajah Bayu.

Namun bukannya merespon Bayu malah mulai mendekatkan wajahnya ke arah Vanessa dan tanpa babibu Bayu mulai mengecup bibir mungil Vanessa, dan itu sontak membuat Vanessa terkejut karena perlakuan Bayu padanya, namun bukannya marah atau mendorong tubuhnya, Vanessa malah memejamkan matanya dan mulai terhanyut dalam ciuman lembut Bayu, meski makin lama ciuman Bayu makin menuntut dan beruntungnya Bayu malah mendapatkan sambutan dari Vanessa mereka pun akhirnya saling mencecap rasa manis yang berasal dari pasangannya.

Hingga akhirnya beberapa menit pun berlalu, mereka akhirnya menyudahi ciuman panas itu.

"Ya Tuhan ciuman pertamaku," ucap batin Vanessa setelah ciumannya dengan Gara/Bayu berakhir.

"Jangan seperti itu lagi, meminta hubungan kita putus karena aku akan sangat membenci hal itu, sekarang kita pulang ke rumah kamu untuk membicarakan tentang gedung resepsi pernikahan kita nanti.

Sementara Vanessa hanya bisa mengangguk, tentu saja dengan pipinya yang sudah merah merona karena merasa malu.

Melihat wajah merona Vanessa membuat Bayu tersenyum miring, akhirnya semua akan kembali ke rencana semula, setelah itu Bayu pun melajukan mobilnya untuk menemui calon mertuanya dan membicarakan tentang gedung resepsi pernikahannya itu.

*****

Akhirnya mereka berdua pun sampai dirumah Vanessa, tampak ada sebuah mobil yang dia kenali mobil siapa itu.

"Ayo kak kita masuk," ajak Vanessa dengan senyuman penuh keceriaan, setelah kejadian dimobil tadi Vanessa kembali ceria seperti semula, dia kembali berpikir positif bahwa calon suaminya itu tidak akan mempermainkan perasaannya.

Kini Bayu dan Vanessa pun masuk kerumah itu, dan disambut dengan ramah oleh keluarga Bagaskara.

"Akhirnya kalian datang juga, gimana udah lihat dekorasinya?,"Tanya Jasmin.

"Udah tante, bagus aku suka dengan rekomendasi dekorasi yang tante sarankan," sahut Bayu setelah mencium punggung tangan Jasmin dan Panji setelah itu dia pun ikut duduk disebelah Vanessa yang kini melihat sekeliling sudut rumahnya.

"Didepan ada mobil bang Rigel Mam?, terus orangnya mana?, datang sama kak Sea sama Davi juga kan?," Tanya Vanessa dengan antusias.

"Iya mereka emang disini, kangen katanya udah lama gak pulang udah beberapa bulan, sekarang mereka sedang dikamar abang kamu nemenin kakak iparmu ngasih Asi, Davi tadi nangis soalnya mungkin lapar," Jawab Jasmin.

"Oh, kalau gitu nanti deh ketemu Davinya," ucap Vanessa.

"Mulai besok kalian jangan ketemu dulu yah," ucap Panji dengan santai.

"Tapi kena-"

"Nurut sayang apa kata Papa kamu, demi kebaikan kamu juga loh, kamu gak keberatankan Bay?," Tanya Jasmin pada Bayu.

"Gak kok tante justru lebih baik gitu, soalnya kalau tiap hari ketemu sampai menjelang hari H nya, saya takut khilaf tante," Jawab Bayu dengan senyuman.

"Nah itu salah satu yang harus hindari, kamu gimana gak keberatan kan Nes?," tanya Jasmin pada putrinya.

"Ya udah deh, keberatan juga tetap harus dijalani kan," jawab Vanessa dengan pasrah.

"Nah gitu ini namanya anak Mama dan Papa," ucap Vanessa.

"Mam, Pah, kak Gara, Nessa ke kamar dulu ya, mau bersih-bersih badan dulu, udah gak enak nih, kak Gara jangan pulang dulu ya," ucap Vanessa dengan keceriaannya.

Bayu hanya mengangguk, lalu Vanessa pun pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya, dan setelah Vanessa pergi ke kamarnya, Bayu pun meminta izin untuk pergi ke toilet karena merasakan panggilan alam yang tiba-tiba membuat dirinya harus bergegas ke kamar mandi.

"Tante saya numpang ke toilet yah, bolehkan tan?," ucap Bayu bertanya, untuk meminta izin pada calon mertuanya itu.

"Boleh dong nak, kamar mandinya yang ada dideket kamar Tamu, atau mau yang ada didalam kamar tamu juga boleh," sahut Jasmin sambil tersenyum.

Mendengar jawaban seperti itu dari Jasmin, Bayu pun mengangguk lalu menuju ke arah kamar tamu.

namun saat dia akan masuk ke kamar mandi yang ada sebelah kamar tamu, Tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkah Bayu.

"Jangan pernah abang jadikan adikku pelampiasan dendam padaku bang, dia hanya gadis polos yang sangat mencintaimu, dan dia tidak tahu menahu tentang urusan kita, tapi kalau sampai itu terjadi, Abang berani membuat adiku sedih dan menderita, aku sendiri yang akan membuat Abang menyesalinya."

Tbc

Yang pengen udah penasaran sama Lanjutannya dan pengen cepet baca, silahkan mampir ke E-booknya ya guys 😊 Linknya ada diBioku 😁

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: #romance#sad