part 7
Happy Reading guys 😘😘
Semoga suka dengan part ini, buat yang nungguin aja ya guys 😊
*****
"Kenapa nak?," tanya Kaira saat dia melihat Vanessa yang tengah memikirkan Gara yang tidak sengaja dia lihat keluar dengan seorang perempuan yang terlihat cantik dan anggun.
"Eh, enggak Tan-, eh Bunda maksud Nessa," jawab Vanessa berusaha bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa padahal dalam hatinya sedang bertanya-tanya siapa perempuan yang tadi bersama calon suaminya itu.
"Oh, kirain kenapa, ya sudah kamu mau pesan apa sayang?," tanya Kaira yang kini tengah membuka buku menu makanan.
"Samain aja sama Bunda," jawab Vanessa yang mood makannya tiba-tiba menurun.
"Sebenarnya siapa perempuan yang bersama kak Gara itu?, katanya tadi mau ke kantor kok malah makan sama perempuan sih, semoga aja itu hanya teman atau klien kak Gara aja," Ucap batin Vanessa berusaha berpikir positif tentang calon suaminya itu. Saat Vanessa asyik dengan pikirannya sendiri, Kaira dan Sandra malah tengah asyik membicarakan tentang pernikahan Bayu dan Vanessa tanpa tahu kalau Vanessa tengah melamun memikirkan calon suaminya yang makan bersama perempuan lain.
Beberapa menit kemudian akhirnya makanan pun telah siap dan disajikan oleh pelayan Restoran itu, Kaira, Sandra dan Vanessa pun akhirnya memakan hidangan yang tersaji dimeja, dengan tidak bersemangat Vanessa pun memakan makanan yang sudah dipesankan oleh calon ibu mertuanya, dan demi menghargai apa yang sudah sang Bunda pesankan Vanessa pun memakannya meski tidak berselera.
"Oma, Bunda gimana kalau besok saja kita lihat gedung resepsi nya, aku sedikit kurang enak badan mungkin karena kelelahan," Ucap Vanessa setelah mereka selesai makan.
"Kamu gak enak badan sayang?, kenapa gak bilang dari tadi nak, kita kedokter dulu yah," Ucap Kaira yang menatap khawatir pada calon menantunya itu.
"Gak usah Bun, Nessa langsung pulang aja deh, pengen istirahat aja dirumah besok juga pasti sembuh kok," Sahut Vanessa dengan tersenyum tipis pada calon ibu mertuanya itu.
"Oh ya udah, nanti bunda antar sekalian ya," Ucap Kaira.
"Emm.., gak usah bun, Nessa pesen taksi online aja deh," Sahut Vanessa merasa tidak enak karena merepotkan calon mertuanya itu.
"Yakin gak mau diantar, atau kamu aja pulang duluan nanti Bunda suruh sopir antar kamu yah," Ucap Kaira masih mencoba membujuk Vanessa yang ingin pulang sendiri.
"Gak usah Bunda, ini udah dapat taksinya tinggal nunggu bentar, beneran deh Nessa bisa pulang sendiri," ucap Vanessa menolak secara halus, dia hanya ingin cepat sampai rumah lalu menelpon Bayu dan menanyakan dimana dia sekarang.
"Ya sudah kalau gitu, kamu hati-hati ya, nanti kalau udah sampai rumah kabarin Bunda," Ujar Kaira.
"Iya jangan bikin khawatir ya sayang," Lanjut Sandra yang ikut khawatir dengan Vanessa.
Vanessa pun hanya mengangguk lalu pamitan pada Sandra dan Kaira setelah dapat pesan dari Taksi yang dia pesan bahwa sekarang taksi online nya sudah menunggu di depan Restoran itu.
"Aga keterlaluan, kenapa bisa-bisanya dia ninggalin Nessa padahal ini kan juga untuk kepentingan dia, lagi pula Aga yang meminta untuk segera menikah dengan Nessa, sekarang malah kayak gini bikin pusing Kaira aja Mom," Ucap Kaira merasa kecewa pada putranya.
"Ntah lah, mommy juga bingung dengan anak itu, kemarin maksa buat cepet-cepet nikahin Kaira, sekarang pas tinggal ngurusin persiapan pernikahannya kayak gitu, kita harus bicarakan ini dengan Aga, kasihan Nessa gadis itu terlihat kecewa saat Aga pergi begitu saja tanpa pamit padanya," ujar Sandra yang menang melihat kekecewaan dalam sorot mata Vanessa tadi.
Kaira hanya bisa menghela nafas karena ulah Putranya, yang kadang terlihat cuek pada Vanessa, dan dia harus membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.
*****
Vanessa kini tengah berbaring diranjangnya, dia terus menoleh kearah ponsel yang dia taruh disampingnya, sesekali dia mendesah saat tidak ada satu pun pesan yang dibalas oleh Bayu padahal Vanessa sudah mengirim beberapa pesan pada calon suaminya itu.
"Kak Gara lagi apa yah?, kok aku kirim pesan gak dia balas sih, apa dia sedang bersama perempuan tadi itu?," tanya Vanessa pada dirinya sendiri karena pesannya tak kunjung dibalas.
"Apa keputusanku untuk menerima lamaran kak Gara salah, ya Tuhan bagaimana ini, bantu aku Tuhan apa keputusanku salah saat menerima lamarannya yang begitu cepat," ucap Vanessa dengan kegelisahan Vanessa pun berusaha memejamkan matanya berharap hari esok keraguannya akan hilang, dan Gara akan memberi balasan yang memenangkan padanya disaat kekhawatiran melandanya. Tidak butuh waktu lama saat kelelahan mulai terasa Vanessa pun mulai memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpinya.
Sementara di sebuah apartemen yang mewah, terlihat seorang pria tengah merutuki kebodohannya.
"Sial!, kenapa aku sampai meninggalkannya tadi padahal tinggal selangkah lagi dendam ku akan terbalas, dan aku bisa mempermainkan perasaannya, kenapa aku sangat bodoh sampai dia meragukanku sekarang, pasti dia melihatku dengan Fara tadi sial!."
Bayu pun kembali membaca pesan terakhir yang Vanessa
Pengacau cilik 😒
Kak Gara maaf kalau aku sangat menganggu, aku hanya ingin bertanya, apa kakak benar-benar yakin untuk menikahiku, tolong pikirkan lagi kak sebelum semua terlambat, aku hanya tidak ingin melihat kakak menyesali pernikahan kita, aku tahu mungkin kakak tidak akan bahagia hidup dengan ku, karena aku lihat kakak begitu bahagia dan tertawa lepas saat bersama dengan perempuan lain tapi saat denganku kakak selalu terlihat tidak nyaman, jadi sebelum pernikahan ini terjadi pikirkan lah lagi, aku akan siap menerima keputusan kakak apapun itu, meski mungkin keputusan kak Gara akan menyakitiku.
"Enak saja, tidak akan segampang itu Vanessa, aku akan tetap menikahmu, karena aku ingin kau merasakan neraka yang akan aku ciptakan untuk mu gadis kecil, salahkan Kakakmu yang membuatku membencinya hingga ingin membuatnya menderita sama seperti saat aku sedih dan menderita karena harus melihat adikku kehilangan masa depannya," Ujar Bayu dengan sorot mata tajamnya.
Demi apapun dia akan membuat Vanessa mau menikah dengannya, dan dia akan meminta maaf esok agar dia tidak meragukannya lagi, dan dia harap rencananya akan berhasil.
*****
Keesokan harinya Vanessa sudah siap seperti biasa, dia pun tengah sarapan bersama Jasmin dan Panji, namun tiba-tiba suara yang tidak asing menyapa.
"Pagi, Om, tante," Sapa Bayu yang kini tengah tersenyum pada Jasmin dan Panji, lalu mengecup puncak kepala Vanessa tanpa aba-aba, membuat Vanessa terkejut karena perlakuan manis Bayu yang tiba-tiba padanya, sedang Panji dan Jasmin hanya tersenyum melihat apa yang Bayu lakukan pada calon istrinya yaitu Vanessa.
"Pagi Ga, ayo duduk sarapan sama-sama, pasti belum sarapan kan?," ujar Jasmin yang bertanya pada Bayu sedang Vanessa masih terdiam karena dia merasa kesal pada calon suaminya yang malah terlihat tidak merasa bersalah sedikit pun.
"Iya tante makasih," sahut Bayu yang kini tengah duduk disamping Vanessa.
Akhirnya mereka berempat pun memakan sarapannya dalam diam hanya sesekali terdengar bunyi sendok dan garfu yang beradu dengan piring.
Setelah selesai sarapan Bayu dan Vanessa pun pamit, dan Bayu meminta izin pada Jasmin dan Panji karena nanti selesai kuliah Bayu akan mengajak Vanessa untuk melihat gedung resepsi pernikahan mereka yang akan diadakan dua minggu lagi, tentu saja mereka mengizinkan karena memang Vanessa dan Bayu lah yang harus melihat gedung dan dekorasi untuk resepsi pernikahan mereka.
"Kamu kenapa Nes?, ada masalah?," tanya Bayu yang pura-pura tidak mengerti akan apa yang terjadi dengan Vanessa.
Namun Vanessa hanya diam tanpa merespon ucapan Bayu, dan itu membuat Bayu mengerenyitkan keningnya, karena tidak seperti biasanya Vanessa diam seperti sekarang ini.
"Nes jawab dong, masa calon suamimu nanya diam aja," ucap Bayu yang melihat Vanessa diam saja sejak tadi.
"Eh, gak apa-apa kok kak, hanya Nessa ingin mengatakan sesuatu pada Kak Gara," sahut Vanessa.
"Apa?," tanya Bayu datar namun penasaran dengan lanjutan ucapan Vanessa.
"Gimana kalau kita tunda dulu pernikahan kita Kak."
Tbc
Yang penasaran sama ceritanya, yuk mampir ke E-booknya di Playstore dan Playbook ya gue 😊, Linknya juga ada di Bioku bagi yang berminat 😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top