Part 4
Hay guys princess Vanessa kembali lagi nih, ada yang nunggu kah? 😁🤭
Yuk ah capcus buat yang udah nungguin aja ☺☺
Semoga Suka ya dengan part ini guys 😊😊
Happy Reading guys met malam Minggu 🥰😘
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Sedang apa kau disini, disaat jam Kuliah seperti ini?"
Dan Vanessa sangat terkejut saat mendengar suara bariton itu jantungnya berdetak begitu cepat dan seakan mau jatuh dari Tempat nya.
"Katakan sedang apa kau disini Vanessa Gladysa?," Tanya pria itu.
Vanessa pun langsung menoleh dan meneguk salivanya dengan susah payah.
"Ka-kak Gara, se-sedang apa disini?," Tanya balik Vanessa dengan wajah ketakutan sementara Aliza dan Satrio hanya menatap Vanessa yang terlihat ketakutan saat melihat aura yang terlihat dingin dan menyeramkan dari calon suaminya itu.
"Aku tanya sama kamu, kenapa malah bertanya balik Nessa, sekarang ikut aku," Ucap Bayu terlihat tidak ingin dibantah. Ya dia adalah Bayu Agara yang kini adalah calon Suami Vanessa.
"Ta-tapi aku masih ada kelas kak," Jawab Vanessa yang merasa tidak enak pada Satrio yang adalah asisten dosennya.
"Ikut dengan secara baik-baik, atau aku pakai cara kasar hem!!."
"I-iya kak aku ikut Kakak, Pak saya titip Aliza ya tolong jangan ditnggalkan sendirian disini," Pesan Vanessa yang memang khawatir pada sahabatnya, namun Vanessa juga senang karena akhirnya bisa memberi kesempatan pada sahabatnya berdua saja dengan pria yang disukainya, ya Vanessa tahu kalau Aliza menyukai Asisten dosennya itu, terlihat dari cara Aliza menatapnya sama seperti saat dia menatap Bayu penuh kekaguman dan harapan.
"Tadi itu siapanya Teman kamu?," tanya Satrio pada Aliza setelah kepergian Vanessa.
"Itu tadi calon suaminya Echa Pak," jawab Aliza yang kini menatap kagum pada sosok pria dihadapanya.
"Oh, jangan panggil saya bapak kalau diluar kampus," ucap Satrio memprotes panggilan Aliza.
"Lalu saya panggil apa?," Tanya Aliza yang bingung harus memanggil apa.
"Terserah kamu dan jangan terlalu Formal juga panggil aku kamu aja, anggap aja kita berteman jika diluar kampus."
"Ba-baik Kak," ucap Aliza, dan saat melihat Satrio tersenyum itu membuat jantungnya berdetak kencang seperti sehabis lari maraton.
"Baiklah sekarang pesan makanan mu, aku yang trwmaktir em-"
"Aliza Pak eh Kak, panggil aku Aliza atau Iza kak," Sela Aliza dengan semangat memperkenalkan dirinya, membuat Satrio tersenyum.
"Lucu dan Cantik," ucap batin Satrio saat melihat Aliza yang begitu menggemaskan.
Ditatap Satrio dengan intens membuat Aliza tersipu malu, hatinya berdebar-debar sepertinya dia sudah jatuh cinta pada Asisten dosennya itu.
Tidak lama makanan ya mereka pesan pun datang, dan mereka pun memakan makanan yang kini sudah tersaji di meja.
Sementara itu didalam mobil Bayu menatap Vanessa dengan tajam, membuat Vanessa diam seribu bahasa, sampai suara bariton itu kembali terdengar lagi.
"Kau ingat statusmu tidak hem!!" ucap Bayu penuh penekanan.
"I-iya kak, Maaf," cicit Vanessa yang terlihat ketakutan karena baru kali ini dia melihat amarah dari seorang Bayu Agara yang biasanya terlihat tenang dan dingin saat bersamanya.
"Minggu besok aku akan datang ke rumah orang tuamu untuk menentukan tgl pernikahan kita," ujar Bayu sambil menatap lurus kedepan tanpa menoleh pada Vanessa.
"Se-secepat itu Kak?," tanya Vanessa yang membuat Bayu menoleh pada Vanessa dan menatapnya penuh selidik.
"Kenapa?, kau berubah pikiran untuk menikah denganku, atau kau sudah menemukan pria baru dalam hidupmu, pria tadi lah?," tanya Bayu penuh selidik menjawab pertanyaan Vanessa dengan sebuah pertanyaan.
"Bu-bukan Kak, ta-tapi aku hanya terkejut saja, aku kira Kak hanya bercanda akan melamarku secepat ini," sahut Vanessa dengan sedikit takut.
"Sudahlah jangan pikirkan itu, aku yang akan bicara pada Om Panji dan tante Jasmin tentang Lamaran itu, kau belum makan siangkan?, kita makan siang dulu sebelum kau kembali ke kampus, aku tidak ingin kau sakit diacara pernikahan kita nanti," Ucap Bayu dan ucapan Bayu itu berhasil membuat Vanessa karena tersenyum, karena baginya ucapan Bayu itu terdengar sangat manis. Sedang Bayu setelah bicara seperti itu, dia langsung melajukan mobilnya kearah Restoran lain untuk makan siang bersama dengan Vanessa.
Bayu tidak mengerti entah kenapa dia rasanya ingin marah saat melihat Vanessa bersama pria lain meski disana ada Sahabatnya Aliza, dan dia terkadang lupa niatnya untuk membuat Vanessa menderita dengan mendekati sahabatnya Aliza.
*****
Hari yang mendebarkan pun tiba, hari dimana Bayu berjanji akan datang bersama orang tuanya untuk melamar Vanessa.
Karena Panji dan Jasmin sudah diberi tahu oleh Vanessa kalau Bayu dan keluarganya akan datang Panji pun membatalkan jadwal opeasinya dan di limpahkan kepada teman dekatnya yang merupakan satu propesi yaitu ahli bedah jantung dan syaraf. Tentu saja setelah mendengar tentang putrinya yang sudah bertunangan secara diam-diam awalnya Panji tidak terima dan bermaksud membatalkannya karena putrinya masih kecil baginya tapi setelah dibujuk oleh Jasmin dan Vanessa pun mulai merajuk, akhirnya Panji pun luluh, dengan syarat apapun yang terjadi pada Vanessa nanti setelah menikah, putrinya itu harus mengatakannya pada Panji tanpa ada yang ditutupi, dan Vanessa pun setuju, meski dengan berat hati akhirnya Panji pun merestui ke inginan putrinya itu untuk menikah muda dengan Bayu yang adalah kakak ipar dari kakaknya itu.
Akhirnya Bayu dan kedua orang tuanya pun sudah sampai dikediaman keluarga Bagaskara, mereka pun disambut dengan baik oleh Panji dan Jasmin lalu dipersilahkan masuk.
"Rigel dan Sea gak ikut ya mbak?," Tanya Jasmin yang kini sudah duduk disamping Panji suaminya. Begitu pun dengan Kaira dan Arka yang tengah duduk berdampingan sementara Bayu duduk tak jauh disebelah orang tuanya.
"Gak Jas, mereka sedang berkunjung ke panti mengenalkan Davi pada tempat neneknya dibesarkan," Sahut Kaira,
"Nessa nya mana?," Tanya Kaira yang tidak melihat Vanessa diruangan itu.
"Oh, Nessa?, ada kok dikamarnya, sebentar biar aku memanggilnya," Jawab Jasmin lalu dia pun bergegas ke kamar Vanessa, dia melihat putrinya tengah mematut dirinya di depan cermin yang ada dimeja riasnya sehingga tidak menyadari bahwa sang Mama ada dikamarnya dan menatapnya dengan kagum, putrinya memang cantik pria mana pun akan terpesona dengan kecantikannya.
"Udah bercerminnya, putri Mama memang cantik, sangat cantik malah beruntung sekali pria yang mendapatkanmu nak," Ucap Jasmin yang kini tengah berdiri di sampingnya.
"Mama," Rengek Vanessa saat sang mama memujinya dia terlihat malu-malu.
"Udah ah manjanya calon suamimu sudah datang, jadi ayo kita temui mereka jangan sampai mereka menunggu lama," Ucap Jasmin yang kini menggandeng putrinya untuk menuju ruang dimana mereka sedang menunggu.
Akhirnya Jasmin membawa Vanessa kehadapan keluarga calon suaminya.
"Cantik ya?, Biasa aja lihatinnya gak akan kabur kok calon istrimu," bisik Panji pada sang putra yang menatap dengan kekaguman.
"Ng-nggak kok, biasa aja," Sahut Bayu lalu kembali memasang raut wajah datarnya. Membuat sang Papa tersenyum melihat gelagat putranya yang kini terlihat gugup saat sang Papa bertanya seperti itu.
"Gimana kalau dua minggu lagi pernikahannya, lebih cepat lebih baik dari pada nanti berbuat dosa.
"Apa!!," seru Vanessa dan Bayu secara bersamaan.
"Aku gak setuju!!"
Tbc
Yang udah gak sabar nunggu Lanjutannya, Monggo mampir ke E-booknya ya gaes Linknya ada di Bioku kalau gak nemu di Playstore 😊😊
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top